Sikap Nasionalisme Berperan dalam Mengatasi Cyber Bullying, Benarkah?

Vedanta Wallace Serada
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional - Universitas Katolik Parahyangan.
Konten dari Pengguna
18 Januari 2022 22:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vedanta Wallace Serada tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar ilustrasi cyber bullying. sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ilustrasi cyber bullying. sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sikap nasionalisme adalah sikap yang penting dalam menjalani kehidupan sebagai warga negara Indonesia. Dalam menerapkan sikap nasionalisme, diperlukan kesadaran pada diri sendiri untuk bisa melakukannya di kehidupan sehari-hari. Pada zaman perkembangan teknologi sekarang, sikap nasionalisme sangat diperlukan untuk bersikap dan berpendapat di media sosial. Media sosial menjadi alat komunikasi yang paling efektif pada saat ini. Melalui media sosial seluruh masyarakat dunia dapat berinteraksi tanpa terhalang oleh jarak dan waktu. Tetapi, banyak terdapat pengaruh buruk muncul yang dapat menggoyahkan sikap nasionalisme.
ADVERTISEMENT
Pengaruh-pengaruh buruk yang muncul di media sosial salah satunya yaitu tindakan cyber bullying atau perundungan dunia maya. Tindakan ini berdampak buruk dalam kehidupan bermasyarakat dan bisa menimbulkan kekacauan. Untuk mengatasi tindakan cyber bullying, sikap nasionalisme penting untuk dijadikan sebagai landasan dasar beretika dan berperilaku di media sosial.
Nasionalisme dapat dipahami sebagai sikap menunjukan rasa cinta dan bangga kepada bangsa dan negara. Tujuan dari sikap nasionalisme yaitu untuk mempertahankan identitas, integritas, dan kekuatan bangsa. Peran sikap nasionalisme berperan penting dalam kehidupan berbangsa serta bernegara untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Namun, sikap nasionalisme mulai pudar di kalangan generasi muda Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari munculnya tindakan cyber bullying di media sosial dengan sesama masyarakat Indonesia. Tindakan itu dapat menimbulkan adanya perpecahan dan keributan antara masyarakat Indonesia. Kemunculan media sosial juga dapat menjadi bukti nyata era perkembangan teknologi yang menimbulkan dampak positif dan juga negatif di kalangan masyarakat. Terkadang masyarakat tidak sadar dengan adanya dampak negatif dari media sosial. Banyak masyarakat yang melakukan penyalahgunaan media sosial dengan melakukan aksi cyber bullying.
ADVERTISEMENT
Penyalahgunaan media sosial dapat memunculkan masalah yang berdampak besar. Cyber bullying dapat diartikan sebagai aksi menghina oleh pengguna media sosial yang merasa tidak nyaman dengan suatu unggahan atau komentar melalui media sosial. Aksi cyber bullying sering terjadi di kalangan anak-anak hingga remaja.
Alasan seseorang melakukan aksi cyber bullying biasanya karena pelaku mempunyai pendapat yang berbeda, ingin mendapatkan popularitas, serta merasa bahwa dirinya memiliki kekuatan akan hal itu. Berdasarkan pernyataan dari Anna Surti Ariani dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, terdapat 45 persen dari 2.777 anak yang berusia 14-24 tahun pernah mengalami cyber bullying. Hal ini menunjukkan kalau tingkat kesadaran generasi muda tentang saling menghargai dan hidup rukun terbilang rendah.
Aksi cyber bullying dapat memberikan dampak yang berbahaya bagi korban. Dampak dari aksi cyber bullying bisa merusak kesehatan mental sang korban. Korban yang mengalami cyber bullying cenderung menarik diri dari kehidupan bersosialisasi, pendiam, dan mudah terbawa emosi.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi pengaruh buruk dalam kehidupan sehari-hari bagi korban. Bunuh diri juga bisa menjadi dampak terburuk yang muncul kalau korban tidak kuat menghadapinya. Maka, sikap nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari sangat penting bagi ketentraman menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan menerapkan sikap nasionalisme, diharapkan masyarakat bisa saling menghargai sesama warga negara Indonesia dan mampu bersikap dengan bijak dalam menggunakan media sosial.
Sikap nasionalisme dapat memicu tumbuhnya rasa saling menghargai, menerima perbedaan, serta hidup rukun antar warga negara Indonesia. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, sikap nasionalisme dalam menghadapi perkembangan zaman akan berjalan lancar hingga mampu melahirkan generasi muda Indonesia yang bijak dan cerdas.
Dalam upaya meningkatkan sikap nasionalisme generasi muda Indonesia, pemerintah dapat memberikan edukasi tentang sikap dan jiwa nasionalisme bagi generasi muda dalam seminar dan unggahan di sosial media. Tidak hanya bagi lembaga pemerintahan, lembaga pendidikan juga harus memberikan pendidikan moral sehingga generasi muda Indonesia dapat memahami sikap nasionalisme serta tidak mudah terpengaruh dengan adanya ancaman pengaruh buruk dari perkembangan teknologi. Dengan adanya upaya meningkatkan sikap nasionalisme dalam menggunakan media sosial, diharapkan generasi muda menjadi siap dalam menghadapi perkembangan teknologi dan mampu menanggapinya dengan bijak.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Lestari, E. Y., & Wardanai, P. K. (n.d.). Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Globalisasi Melalui Penerapan Nilai-Nilai Pancasila. ADIL Indonesia Journal. Retrieved January 12, 2022, from http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/AIJ/article/view/139
Zhafira, A. N. (2021, October 3). Korban "cyberbullying" Kian Meningkat Di Kalangan Anak-Anak Dan Remaja. Antara News. Retrieved January 13, 2022, from https://www.antaranews.com/berita/2431825/korban-cyberbullying-kian-meningkat-di-kalangan-anak-anak-dan-remaja