3 Inspirasi Petani Sukses di Indonesia

Venture
Serba-serbi tentang bisnis bisa kamu dapatkan di Venture. Mulai dari berita bisnis hingga tips agar bisnis kamu semakin maju!
Konten dari Pengguna
6 Mei 2019 23:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Photo Credit: Pexels
Ada berapa banyak anak kecil yang menjawab “petani” ketika ditanya tentang cita-cita saat dewasa nanti? Kemungkinan besar jumlahnya tidak sebanyak yang menjawab profesi lain seperti dokter atau guru. Tidak bisa dipungkiri bahwa profesi petani masih dipandang sebelah mata. Padahal, sebetulnya ada cukup banyak petani sukses di Indonesia yang berhasil mendapatkan keuntungan hingga ratusan juta bahkan miliaran rupiah! Ini dia beberapa di antaranya.
ADVERTISEMENT
Bagas Suratman
Sebelum menjadi salah satu petani sukses di Indonesia seperti sekarang, siapa yang menyangka bahwa dulunya Bagas Supratman sempat menjadi seorang preman? Sangat akrab dengan kehidupan jalanan, Bagas sering mengonsumsi minuman keras dan melakukan judi. Titik balik dalam hidupnya terjadi saat ia menyadari bahwa anak-anaknya telah beranjak dewasa.
Sebetulnya pria asal Tangerang, Banten tersebut sudah pernah menekuni beberapa pekerjaan, tetapi ia hampir selalu dipecat. Ketika menjadi porter di Bandara Soekarno-Hatta, Bagas hampir setiap hari naik angkot untuk pulang dan pergi. Saat naik angkot inilah ia sering melihat para petani menyirami sayur mereka hingga akhirnya tertarik.
Di sisi lain, ia juga memang tengah berpikir untuk meningkatkan penghasilan mengingat anak-anaknya yang mulai beranjak dewasa. Biaya pendidikan yang dibutuhkan pun pasti semakin banyak. Dari situlah ia termotivasi untuk menekuni profesi sebagai petani sayur. Bagas menyewa lahan tanah seluas 3.000 meter persegi di pinggir Bandara Soekarno-Hatta. Perlahan tapi pasti, pria tiga anak ini pun kini sukses meraih keuntungan hingga Rp15 juta per hari.
ADVERTISEMENT
Ulus Pirmawan
Perjalanan Ulus Pirmawan sebagai petani sudah dimulai sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia memang sering membantu orang tuanya bertani sepulang sekolah. Ketika memutuskan untuk tidak menyelesaikan pendidikan SD, Ulus langsung fokus mengurus sawah seluas kurang lebih 1.680 meter persegi milik orang tuanya. Ia tidak sendirian dalam melakukan hal tersebut, tetapi juga dibantu oleh lima orang buruh tani.
Seiring berjalannya waktu, kemampuan Ulus dalam bertani pun semakin baik. Jam terbang yang tinggi menjadikannya petani sukses yang mampu menghasilkan panen berkualitas baik.
Walaupun sempat menemui kendala, yaitu pengepul di daerahnya yang tidak transparan sehingga membuat penghasilannya tidak maksimal, Ulus memberanikan diri untuk mengirim hasil buncisnya ke Jakarta. Langkah tersebut pun membuahkan hasil. Bahkan pada 1995, ia sudah mulai ekspor hasil panennya ke Singapura.
ADVERTISEMENT
Charlie Tjendapati
Bagi sebagian orang, bekerja di perusahaan besar dan bonafit merupakan impian. Namun, tidak begitu halnya dengan Charlie Tjendapati. Salah satu petani sukses di Indonesia ini pernah bekerja di Chevron dan Garuda Indonesia, tetapi ia justru memilih banting setir untuk menekuni profesi sebagai petani. Kangkung dipilih sebagai komoditas andalannya.
Memiliki lahan seluas kurang lebih 3.000 meter persegi yang berada di Bandung dan Bogor, Charlie menanam kangkung hidroponik di 86.000 lubang tanam. Omzet dari hasil panen kangkungnya cukup menjanjikan. Dalam sebulan, ia bisa mendapat sekitar Rp97,2 juta.
Agak berbeda dari Ulus Pirmawan yang memasok hasil panennya hingga ke luar negeri, Charlie biasanya menjual hasil panennya ke berbagai restoran dan supermarket yang ada di Indonesia. Contohnya seperti Carrefour, Superindo, dan D’Cost. Jadi, saat Anda belanja dan menemukan kangkung di supermarket, bisa jadi itu merupakan hasil panen Charlie Tjendapati.
ADVERTISEMENT
Berbekal kerja keras, ketekunan, dan komitmen yang tinggi, ketiga orang di atas berhasil menjadi petani sukses di Indonesia. Mereka bisa menjadi inspirasi bagi Anda yang berniat untuk menekuni profesi sebagai petani. Selain itu, jangan lupa untuk terus memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan tentang dunia pertanian.