Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Tren Baru dalam Bisnis Kuliner di Tengah Pandemi COVID-19
12 Mei 2020 9:57 WIB
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembatasan aktivitas di luar rumah membuat semua orang enggan untuk berlama-lama berada di tempat umum. Begitu juga dengan restoran, hampir seluruh masyarakat Indonesia memilih untuk bersantap di dalam rumah masing-masing. Hal ini tentunya menjadi sebuah situasi yang mengharuskan bisnis kuliner untuk memutar otak.
ADVERTISEMENT
Bersih, sehat, dan praktis, begitulah deskripsi yang bisa disematkan ke enam tren bisnis kuliner berikut yang muncul di tengah pandemi COVID-19. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
1. Makanan cepat saji atau frozen food
Kebiasaan membeli konsumen bisa bermacam-macam, ada yang ingin makanan langsung diantarkan ke rumah, ada juga yang lebih memilih untuk menyimpan bahan makanan sebanyak mungkin untuk dimasak kemudian hari. Tren makanan cepat saji dan makanan beku (frozen food) menjadi jawaban untuk permasalahan ini.
Para konsumen dapat dengan cepat menyantap makanan cepat saji begitu sudah diantarkan ke rumah. Makanan pun tidak perlu diolah atau dihangatkan terlebih dahulu. Sedangkan makanan beku cocok sekali untuk konsumen yang sudah berkeluarga. Daya tarik dari makanan ini adalah kualitas dan rasanya yang sama seperti saat makan di restoran, namun bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama di kulkas.
ADVERTISEMENT
2. Menu sehat dan tahan lama
Pandemi COVID-19 menjadi dorongan baru bagi masyarakat Indonesia untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Agar mampu meningkatkan daya tahan tubuh, kini banyak konsumen yang mencari menu makanan sehat. Beberapa contohnya seperti minuman herbal, salad sayuran, atau menu yang penuh dengan lauk bergizi.
Tren ini bisa diterapkan selama pandemi berlangsung, bahkan setelahnya agar bisa menarik konsumen baru. Jangan lupa untuk memastikan menu-menu yang dijual memiliki kualitas yang tahan lama. Artinya, bisa disimpan dan tetap enak untuk disantap walau sudah berhari-hari.
3. Pengelolaan bahan yang higienis
Dalam situasi seperti ini, konsumen akan semakin peduli terhadap cara pengolahan hingga tata pengantaran makanan yang dipesan. Kedua hal ini untuk memastikan bahwa makanan tersebut tidak terkontaminasi oleh virus corona atau bakteri lainnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk apresiasi bisnis kuliner, tren terbaru yang kini muncul adalah dengan memberikan label yang berisi nama serta suhu tubuh orang yang mengolah makanan tersebut.
Dengan begitu, konsumen pun tahu bahwa makanan yang kini disantapnya disiapkan secara higienis. Tidak hanya itu saja, perlengkapan dan peralatan masak yang digunakan harus sesuai dengan standar kebersihan yang ditetapkan.
Begitu pula dengan bahan makanan yang dipakai, pastikan kualitas dan kebersihannya terjamin agar tidak membahayakan kesehatan konsumen.
4. Manfaatkan online marketing
Mengingat hampir seluruh aktivitas dilakukan di dalam rumah, tidak heran bila semakin banyak konsumen yang beralih ke media internet dan media sosial sebagai sumber informasi.
Tren ini sangat menguntungkan bagi bisnis kuliner, manfaatkan media sosial sebagai media pemasaran. Anda bisa menjelaskan standar kebersihan yang diterapkan melalui posting di media sosial sebagai informasi tambahan bagi konsumen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, berikan juga informasi mengenai cara pemesanan dan pengantaran. Tingkatkan terus aktivitas media sosial bisnis kuliner Anda, bisa dengan informasi mengenai menu makanan, cara pengolahan, promo yang berlangsung, atau konten umum seputar COVID-19.
5. Serba cashless
Uang tunai ternyata menjadi salah satu metode penyebaran virus corona. Oleh karena itu, orang-orang kini lebih memilih untuk melakukan transaksi non-tunai atau cashless. Bila bisnis makanan Anda belum menerapkan transaksi cashless, ini adalah saat yang tepat untuk memulai.
Selain praktis, tren ini juga menjadi bentuk kepedulian restoran terhadap para konsumen. Segera bekerja sama dengan penyedia layanan transaksi cashless, seperti GoPay, yang mudah untuk digunakan.
6. Layanan pesan antar
Tidak jauh berbeda dengan layanan pesan antar saat sebelum pandemi COVID-19 muncul, semakin banyak bisnis kuliner yang bergabung ke aplikasi layanan pesan antar seperti GoFood. Selain memudahkan para konsumen, layanan pesan antar juga memudahkan para pelaku bisnis kuliner untuk menjangkau konsumen secara cepat.
ADVERTISEMENT
Hanya dalam satu aplikasi, konsumen bisa memilih menu yang diinginkan dan memesannya. Tren ini juga menjadi bentuk kepedulian bisnis kuliner terhadap masyarakat, mengingatkan mereka untuk tetap di rumah saja. Selain itu, layanan pesan antar juga terbukti lebih praktis serta memotong waktu penyajian makanan. Pesanan pun dapat dengan cepat diterima konsumen.
Pandemi COVID-19 bukanlah halangan bagi Anda para pelaku bisnis kuliner untuk melayani konsumen serta meraup keuntungan. Fokus pada kualitas makanan dan minuman yang disajikan, percayakan administrasi bisnis kuliner Anda dengan layanan GoBiz. Tidak perlu pusing mencatat pesanan atau laporan keuangan, serahkan semuanya kepada GoBiz.