Industri Kreatif di Indonesia Sukses #KejarMimpi dan Berkembang Pesat

Photo credit: Kincir

Mari kita flashback ke kondisi Indonesia sepuluh tahun lalu. Kalau lapar tapi malas keluar rumah, susah rasanya mendapatkan food delivery yang tepat. Beda lagi dengan kamu yang membutuhkan jasa fotografi untuk event tertentu, kamu harus tanya ke sana-sini untuk menemukan fotografer yang berkualitas.

Namun, hal-hal tersebut sekarang bisa dilakukan dengan super mudah. Mau pesan makanan, tinggal buka aplikasi di smartphone. Begitu juga dengan mencari jasa fotografer, cukup buka akun media sosialnya. Kamu mungkin tidak sadar, tapi kondisi ini menunjukkan kalau Indonesia sudah berhasil kejar mimpi dalam mengembangkan industri kreatifnya. Data dari Bekraf bahkan menunjukkan kalau industri kreatif menyumbang sebesar 7,38% dari total perekonomian nasional, dengan jumlah PDB mencapai sekitar Rp852 triliun!

Tentunya hal tersebut tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang turut memberikan pengaruh. Ini dia beberapa faktor yang telah membantu Indonesia dalam kejar mimpi di industri kreatif!

Kemajuan teknologi di era digital

Photo credit: Bisnis Bandung

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi memberi banyak kemudahan dalam hidup. Apalagi di era digital seperti sekarang, inovasi teknologi semakin bermunculan sehingga memudahkan generasi muda Indonesia untuk terus berkarya. Hal ini juga yang memicu berkembangnya industri kreatif di Indonesia.

Salah satu contohnya adalah sektor pariwisata. Sejak dulu, kita tahu kalau pariwisata di Indonesia memang punya potensi yang besar. Namun, berkat adanya teknologi, kesempatan untuk menjelajahi pariwisata di Indonesia jadi semakin benar. Kehadiran startup seperti Traveloka dan Booking.com memudahkan kamu untuk merencanakan perjalanan wisata. Alhasil, semakin banyak orang yang tertarik untuk berkunjung ke aneka tempat wisata.

Tingginya jumlah pengguna smartphone dan media sosial

Photo credit: Pexels

Tingginya potensi industri kreatif di Indonesia akan percuma apabila tidak ada orang yang mengetahuinya. Di sinilah smartphone dan media sosial sangat berperan. Para pelaku industri kreatif memanfaatkan media sosial untuk mempublikasikan konten-konten terkait karya mereka. Lalu, konten dilihat oleh jutaan orang lain yang akan membagikan konten tersebut kepada teman-temannya.

Hal ini didukung oleh fakta bahwa Indonesia memiliki jumlah pengguna media sosial yang cukup tinggi. Berdasarkan riset Wearesosial Hootsuite yang dilansir dari Katadata, jumlah pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 150 juta. Jumlah ini setara dengan 56% total populasi tanah air. Nah, untuk bisa mengakses konten di media sosial, kebanyakan dari mereka melakukannya dengan menggunakan smartphone. Masih dari data yang sama, pengguna media sosial melalui smartphone tercatat ada sekitar 130 juta orang.

Kepekaan dalam melihat isu atau masalah di sekitar

Photo credit: Hyper Island

Practical skill bukan satu-satunya hal yang kamu butuhkan untuk kejar mimpi. Kamu juga butuh yang namanya empati agar bisa lebih peka melihat isu atau masalah di sekitar. Dengan begitu, kamu jadi bisa memikirkan solusinya. Nah, pesatnya kemajuan industri kreatif di Indonesia pun tidak terlepas dari hal ini. Karya pelaku industri kreatif kebanyakan berangkat dari masalah yang mereka temui sehari-hari.

Contohnya adalah Tebengan, sebuah marketplace jual beli kursi kosong kendaraan untuk perjalanan antar kota. Tebengan melihat bahwa banyak masyarakat Indonesia yang mengendarai satu mobil untuk satu orang. Hal ini tentu bisa menambah kemacetan.

Daripada kursi kosong tersebut jadi sia-sia, mereka menciptakan sebuah platform untuk mempertemukan pemilik kursi kosong kendaraan dengan orang yang membutuhkan. Di sisi lain, hal ini juga merupakan cara Tebengan untuk kejar mimpi dalam membangkitkan kembali semangat gotong royong di Indonesia.

Kreativitas generasi muda Indonesia untuk Kejar Mimpi dengan menciptakan inovasi

Photo credit: Teknopreneur

Industri kreatif yang berkembang kian pesat memiliki banyak sekali generasi muda Indonesia yang berhasil menciptakan karya-karya kreatif. Go-Jek adalah salah satu contoh kreativitas generasi muda yang sukses kejar mimpi untuk menjadikan Indonesia lebih baik lagi.

Nadiem Makarim, sang founder, ingin agar penduduk kota bisa merasakan mobilitas yang praktis dan cepat. Akhirnya terciptalah ide untuk membuat aplikasi ojek online. Tidak hanya menguntungkan pelanggan, hasil kreativitas ini juga berhasil menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk banyak orang. Hebatnya, seiring berjalannya waktu Go-Jek terus kejar mimpi mengasah kreativitas dengan melahirkan ragam inovasi baru seperti Go-Food, Go-Life, hingga Go-Tix.

Pesatnya perkembangan industri kreatif di Indonesia membuktikan bahwa untuk mencapai kesuksesan, kamu tidak bisa bergantung pada satu hal. Saat ini, mungkin kamu sudah mempunyai skill yang mumpuni untuk kejar mimpi. Namun, kamu juga harus mengimbanginya dengan memiliki karakter yang baik dan positif. Nah, kamu bisa terus mengembangkan karakter positif bersama Kejar Mimpi, sebuah gerakan sosial yang diinisiasi oleh CIMB Niaga.

Secara rutin, Kejar Mimpi mengadakan seminar bernama Leaders Camp yang dikemas secara fun. Leaders Camp adalah kegiatan yang bertujuan untuk membangun karakter positif generasi muda, sehingga bisa memberikan nilai-nilai baru untuk perkembangan Indonesia yang lebih baik. Di sini kamu bisa mendapat materi dari berbagai pembicara inspiratif sekaligus melakukan networking dengan sesama peserta. Siapa tahu kamu bisa berkolaborasi untuk kejar mimpi, kan?

Nah, agar tidak ketinggalan jadwal Leaders Camp selanjutnya, langsung saja follow akun @kejarmimpi.id di Instagram atau kunjungi website-nya di www.kejarmimpi.id!