Kartu Tani Menjadi Dasar Penyusunan Kebijakan Kementan

Venture
Serba-serbi tentang bisnis bisa kamu dapatkan di Venture. Mulai dari berita bisnis hingga tips agar bisnis kamu semakin maju!
Konten dari Pengguna
1 September 2019 12:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo Credit: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Photo Credit: Pexels
ADVERTISEMENT
Keberadaan Kartu Tani tidak hanya menguntungkan bagi para petani, di sisi lain Kartu Tani juga memberikan banyak manfaat dan keuntungan pada pemerintah sendiri. Dalam hal ini yang memegang peranan penting adalah Kementerian Pertanian atau Kementan. Beberapa manfaat keberadaan Kartu Tani bagi pemerintah dalam penyusunan kebijakan pertanian di antaranya adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
• Lebih mudah mendata petani
Data petani memang sangat penting dibutuhkan oleh pemerintah dalam memproyeksikan kerangka kerja dan kebijakan pertanian. Sayangnya, pendataan yang kurang akurat terkadang masih menjadi kendala. Sehingga jika proses pendataan tidak berjalan baik, akan berdampak pada proyeksi program pertanian dan mengatasi masalah pertanian yang ada.
Ketika diberlakukan, Kartu Tani ini nantinya menjadi sebuah single entry data bagi pemerintah dalam proses validasi secara berjenjang. Validasi tersebut juga semakin mudah karena data petani dalam Kartu Tani akan tersimpan secara online pada tingkat nasional.
• Transparansi dana subsidi
Manfaat berikutnya bagi pemerintah dengan adanya Kartu Tani adalah membantu proses transparansi dalam pemberian dana subsidi pertanian oleh Kementan dan Kementerian Keuangan. Transparansi ini merupakan kunci yang paling penting agar bantuan dana subsidi dapat diterima ke sasaran dengan tepat. Selain itu juga menghindari adanya penyelewengan dana dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab sehingga kesejahteraan petani menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
• Program bantuan pupuk bersubsidi tersalurkan dengan baik
Pupuk merupakan komponen yang vital bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya. Kartu Tani bisa digunakan bagi para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi di kios-kios yang ditentukan Kementan. Kebutuhan pupuk per kelompok tani di suatu daerah terangkum dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebagai database.
Nantinya, Kartu Tani ini berisikan kuota pupuk yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kuota tersebut tergantung luas lahan yang dimiliki para petani. Dengan cara ini, selain bantuan tepat sasaran kepada para petani juga menjadi langkah dalam menanggulangi kelangkaan pupuk di suatu daerah.
• Memproyeksikan potensi panen
Kartu Tani juga bisa digunakan oleh pemerintah dalam memproyeksikan potensi panen di wilayah tertentu. Hal ini dikarenakan dalam Kartu Tani semua data komoditas pertanian dapat dipantau, baik itu berupa nilai jual panen dan sebagainya melalui data yang dimiliki oleh BULOG sebagai off taker. Pemerintah pun bisa menentukan langkah apa saja yang harus dilakukan pada daerah yang berpotensi gagal panen di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Peran serta stakeholder lainnya
Keberhasilan Kartu Tani yang dikeluarkan oleh Ditjen PSP Kementan tidak terlepas dari peran para stakeholder lainnya dalam mensukseskan program ini. Misalnya saja peran serta lembaga keuangan dan perbankan dalam pembuatan rekening perbankan. Tidak hanya itu saja, peranan para Pemerintah Daerah juga sangat menentukan kesuksesan program Kartu Tani tersebut. Khususnya Dinas Pertanian yang di kabupaten dan kota. Stakeholder lainnya yang memiliki andil besar dalam pelaksanaan program Kartu Tani ini adalah BULOG. Di sini BULOG bertindak sebagai off taker penjualan hasil panen petani secara langsung. Dengan begitu, para petani dapat menikmati keuntungan hasil panen secara menyeluruh.
Kemudian, peran serta dan kerjasama kelompok tani juga menentukan sukses tidaknya program Kartu Tani. Hal ini dikarenakan kelompok tani menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan program pertanian dari pemerintah dan Kementan. Apabila program tersebut dapat berjalan dengan baik maka bukan tidak mungkin di masa mendatang, Indonesia menjadi percontohan bagi negara lain dalam mengelola bidang pertanian negara. Mengingat sektor agrikultur masih memegang peranan penting di negara berkembang seperti Indonesia.
ADVERTISEMENT