Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kementan Beri Apresiasi Petani Sulsel dengan Bantuan Alsintan
1 September 2019 12:03 WIB
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai negara agraris, sudah saatnya Indonesia memiliki pertanian yang kuat. Guna melaksanakan hal tersebut, pemerintah memberikan perhatian khusus kepada sektor pertanian ini. Salah satunya adalah dengan pemberian bantuan alsintan atau alat mesin pertanian di Provinsi Sulawesi Seilatan. Pemberian bantuan ini dilakukan pada saat kunjungan kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam acara Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementerian Pertanian 2019.
ADVERTISEMENT
Perhelatan tersebut digelar pada Selasa tanggal 9 April 2019 bertempat di Stadion Andi Mappe, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Dengan mengusung tema ‘Petani Subur, Petani Makmur, Pangkep Hebat’ Menteri Pertanian selain memberikan program bantuan alsintan juga mengajak masyarakat mensukseskan program strategis Kementerian Pertanian tersebut. Tujuannya adalah dalam rangka percepatan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat miskin khususnya para petani.
Bantuan di lima Kabupaten Sulawesi Selatan
Fokus pemberian bantuan alsintan di provinsi Sulawesi Selatan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian ada di lima kabupaten. Adapun kabupaten tersebut adalah Wajo, Sidrap, Bone, Soppeng, dan Pinrang. Untuk langkah awalnya, pemberian bantuan ini dilakukan di Kabupaten Wajo dengan nilai bantuan sebesar Rp 32 miliar.
Selain bantuan alsintan, Kementan juga memberikan bantuan lainnya seperti pemberian bibit unggul baik benih tanaman pangan dan bibit hewan ternak. Khusus untuk bibit hewan ternak ini berupa 2.000 ekor ayam jenis Joper atau Jowo Super. Bibit ayam ini memiliki kualitas baik dan bisa dijadikan ayam pedaging. Pemberian bibit ayam ini selain dibagikan kepada masyarakat juga dibagikan untuk pondok pesantren. Nantinya, para santri akan mengelola ternak ini. Hewan lainnya yang juga turut dibagikan dalam pemberian bantuan alsintan di Kabupaten Wajo ini adalah 50 ekor kambing dengan kualitas terbaik.
ADVERTISEMENT
Bagian dari program SERASI
Program pemberian bantuan alsintan yang ada di Kabupaten Wajo juga ditujukan untuk mensukseskan program Kementerian Pertanian Selamatkan Lahan Rawa untuk Kesejahteraan Petani (SERASI). Alsintan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian guna mensukseskan program tersebut berupa traktor roda dua dengan jumlah 30 unit. Selain itu, alsintan lainnya juga berupa ekskavator yang berguna bagi para petani dalam menggarap lahan pertanian yang sebelumnya dilanda banjir.
Traktor roda dua yang berjumlah 30 unit tersebut tiba dan diserahterimakan pada tanggal 25 April 2019 lalu oleh penyedia dengan Dinas Pertanian Kabupaten Wajo. Alsintan ini nantinya masih akan dirakit, dicek kembali dan dites ulang untuk menguji kelayakannya sebelum digunakan oleh para petani dalam menggarap lahan pertanian.
ADVERTISEMENT
Menurut pihak Kementan, pemberian bantuan Alsintan ini dapat meningkatkan jumlah produksi tanaman pertanian. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Ini juga mampu menekan biaya operasional hingga 35%-48% dalam produksi pertanian. Kemudian, penyusutan hasil panen dapat terselamatkan sekitar 10% dengan adanya alsintan tersebut. Petani pun dapat melakukan panen hingga tiga kali dalam setahun karena proses pengolahan yang cepat.
Mensukseskan program lumbung pangan nasional
Selain program SERASI, pemberian bantuan alsintan di provinsi Sulawesi Selatan bertujuan untuk mensukseskan program lumbung pangan nasional. Mengingat Sulawesi Selatan memiliki potensi lumbung pangan nasional dan menjadi sentra padi nasional. Adanya bantuan alsintan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian membuat mekanisasi lebih cepat dan lebih efisien.
Jika program dari Kementerian Pertanian seperti ini dapat berjalan dengan baik dan didukung oleh semua stakeholder dan seluruh elemen masyarakat, bukan tidak mungkin cita-cita Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 dapat tercapai dan Indonesia juga mampu sebagai percontohan negara agraris di dunia.
ADVERTISEMENT