Potensi Lahan Rawa untuk Dijadikan Sawah Produktif

Venture
Serba-serbi tentang bisnis bisa kamu dapatkan di Venture. Mulai dari berita bisnis hingga tips agar bisnis kamu semakin maju!
Konten dari Pengguna
19 Februari 2019 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Potensi Lahan Rawa untuk Dijadikan Sawah Produktif
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat dengan lahan subur yang semakin menyempit, pemerintah Indonesia membuat sebuah terobosan untuk mengoptimalkan potensi lahan rawa untuk dijadikan sawah produktif. Lahan rawa dipilih karena merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi hidro-orologi dan lingkungan sehingga diyakini bisa memberi manfaat pada kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Potensi lahan rawa di Indonesia
Lahan rawa merupakan lahan yang ada di sepanjang kawasan aliran sungai, pantai, dan lebak, yang letaknya masuk ke pedalaman sampai 100 kilometer sehingga dipengaruhi oleh pasang surut air laut atau sungai. Di Indonesia sendiri ada dua jenis, yaitu rawa pasang surut dan rawa lebak. Rawa pasang surut adalah lahan yang dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh pasang surut air laut. Sementara itu, rawa lebak merupakan lahan yang digenangi oleh air selama lebih dari tiga bulan dengan ketinggian terendah antara 25-50 sentimeter.
Menurut data dari Pusdata Daerah Rawa dan Pasang Surut, Indonesia memiliki potensi lahan rawa seluas 33.4 juta hektare yang terbagi menjadi 20.1 juta hektare lahan pasang surut dan 13.3 juta hektare rawa lebak. 9.3 juta hektare di antaranya berpotensi untuk dijadikan kawasan budidaya pertanian dan holtikutura.
ADVERTISEMENT
Keunggulan lahan rawa
Menurut Dedi Nursyamsi, Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), dikutip dari laman detik.com, alasan mengapa lahan rawa sangat bisa dijadikan sawah produktif adalah karena keunggulan yang dimiliki.
Lahan rawa memiliki ketersediaan air yang lebih banyak dan lebih lama daripada lahan jenis lainnya. Jadi, jika saja musim kemarau datang, di saat lahan lain kekeringan, sawah yang berada di lahan rawa tetap memiliki pasokan air untuk perkembangan tanaman. Bahkan, bisa berproduksi secara maksimal serta mengalami panen raya.
Upaya pemerintah dalam pengoptimalan lahan rawa menjadi sawah produktif
Upaya pengoptimalan lahan rawa di Indonesia yang berpotensi menjadi sawah produktif sudah dilakukan oleh pemerintah semenjak tahun 2016. Yaitu 3.999 hektare di tahun 2016, 3.529 hektare di tahun 2017, dan 16.400 hektare di tahun 2018. Rencananya, tahun 2019 akan ada 500 ribu hektare lahan rawa di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi yang akan disulap menjadi sawah.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan pengembangan lahan rawa untuk lahan pertanian. Setidaknya, sampai saat ini, sudah ada 14.2 juta hektare lahan rawa yang diubah menjadi sawah, 3.1 juta hektare untuk hortikultura, dan 1.9 juta hektare untuk tanaman tahunan.
Kementan juga meluncurkan program Selamatkan Rawa, Selamatkan Petani (SERASI) untuk menguatkan kelembagaan petani lahan rawa dengan menggunakan koperasi. Program ini diluncurkan untuk mengatasi kelembagaan petani dan ekonomi yang belum sepenuhnya maju, juga untuk merubah sikap dan pola pikir petani yang masih tradisional.