Sambut Industri 4.0, Ditjen PSP Siapkan Mesin Panen Padi

Photo Credit: Pexels

Permasalahan pertanian di Indonesia saat ini mulai tertangani dengan baik dalam beberapa tahun belakangan. Meski begitu, tantangan bagi pertanian nasional ke depan akan semakin komplek memasuki era revolusi industri 4.0. Maka dari itu, Ditjen PSP Kementerian Pertanian mempersiapkan bantuan berupa mesin panen padi bagi para petani di beberapa wilayah Indonesia guna mendukung produktivitas pertanian nasional.

Pentingnya mesin panen padi bagi petani

Penggunaan mesin panen padi memberikan kontribusi yang cukup besar dan signifikan bagi para petani saat musim panen tiba. Setidaknya ada tiga manfaat utama mengenai pentingnya mesin panen bagi para petani.

• Mempercepat proses kerja pertanian

Manfaat pertama mesin padi ialah mempercepat proses kerja pertanian. Jika sebelumnya pengelolaan padi saat panen dilakukan manual, akan membutuhkan waktu yang cukup lama ketika memisahkan gabah dari batang padi. Selain itu, penggunaan mesin juga memberikan kapasitas kerja yang besar bila dibandingkan dengan tenaga manusia. Sehingga pengerjaan pemisahan padi semakin cepat.

• Hemat biaya

Sebagian pihak menilai jika harga mesin panen padi mahal, namun apabila ditinjau lebih lanjut harga mahal tersebut hanyalah di awal saja. Jika menggunakan mesin manual Anda harus mengeluarkan biaya lebih untuk membayar tenaga petani pada masa panen. Sementara menggunakan mesin tentu akan membuat pekerjaan semakin cepat dengan tenaga yang minim. Anda pun bisa menghemat biaya pada saat panen. Adanya mesin panen bisa dikaegorikan moda jika petani memiliki skala pertnia yang luas sebagai industri.

• Hasil kerja yang sempurna

Menggunakan mesin panen padi juga akan menyempurnakan hasil kerja pertanian. Dengan mesin hasil yang didapat akan seragam dan baik. Lain halnya dengan menggunakan tenaga manusia, bisa saja hasil pertanian dalam hal pengolahan masa panen terkadang terjadi kelalaian. Sehingga hasil kerjanya pun dirasa kurang sempurna.

Penyediaan combine harvester Ditjen PSP

Era industri 4.0 berdampak pula pada sektor pertanian di Indonesia. Hal inilah yang tidak luput dari perhatian pemerintah. Maka dari itu Kementerian Pertanian dan Ditjen PSP menyiapkan alat mesin pertanian (alsintan) dalam bentuk mesin panen padi kombinasi atau combine harvester. Pernyataan tersebut dirilis oleh Kementerain Pertanian pada beberapa waktu lalu.

Mesin panen padi tersebut merupakan sebuah mesin hasil dari pengembangan teknologi dari Jepang yang terdiri dari dua tipe yakni tipe kemudi dan tipe dorong. Dari segi mesin tersedia mulai yang berkekuatan 7 tenaga kuda hingga 30 tenaga kuda.

Cara Kerja Mesin Combine Harvester

Mesin panen padi combine harvester sebenarnya memiliki cara kerja yang sederhana namun dirasa sangat efektif dalam menggiling padi ketika masa panen tiba. Sehingga lebih efisien dari segi waktu dan dilihat dari segi pembiayaan produksi pada masa panen. Fungsi operasional mesin panen padi tersebut pada dasarnya adalah untuk memotong tanaman padi yang masih berdiri. Kemudian menyalurkan tanaman padi yang sudah terpotong ke bagian silinder. Lalu, untuk merontokkan gabah dari tangkai atau batangnya. Selain itu fungsi lainnya adalah untuk memisahkan gabah dan jerami serta membersihkan gabah dengan cara membuah gabah yang sudah kosong maupun benda asing yang masuk.

Sementara cara kerjanya ialah padi yang sudah dipotong termasuk jeraminya dimasukkan ke bagian perontok. Untuk gabah hasil perontokan tersebut ditampung ke dalam sebuah wadah dan jeraminya akan ditebarkan ke permukaan tanah. Untuk mesin pemotongnya, hampir sama pada bagian dari binder. Namun, bagian pengikatnya digantikan oleh bagian perontokan. Pengoperasiannya sendiri dilakukan dengan cara dikendarai (riding type).

Diharapkan dengan adanya bantuan alat mesin panen padi di atas dapat memberikan kontribusi bagi petani. Khususnya dalam meningkatkan produktivitas produk pertanian dan komoditas pangan yang dapat menjaga kestabilan harga dan mensejahterakan masyarakat luas.