Yuk Ramai-ramai #KejarMimpi dengan Menjadi Sociopreneur

Venture
Serba-serbi tentang bisnis bisa kamu dapatkan di Venture. Mulai dari berita bisnis hingga tips agar bisnis kamu semakin maju!
Konten dari Pengguna
17 Januari 2019 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Venture tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini jenis bisnis sangat beragam, ada bisnis online, bisnis rumahan, dan masih banyak lagi. Mau mulai Kejar Mimpi berbisnis? Kamu bisa coba mempertimbangkan untuk jadi Social Entrepreneur (Sociopreneur) atau bisnis berbasis sosial. Dalam bisnis ini kamu tidak hanya memikirkan soal keuntungan saja, tetapi juga kontribusi untuk lingkungan sosial di sekitar kamu.
ADVERTISEMENT
Menurut ahli, sociopreneur adalah bisnis yang orientasi utamanya adalah sosial dan lingkungan, di mana keuntungan yang didapatkan akan diinvestasikan kembali ke tujuan bisnis mereka, yaitu sosial dan lingkungan. Entitas sociopreneur adalah irisan antara entitas entrepreneur (usaha bisnis murni) dan lembaga sosial seperti yayasan atau NGO (Non Profit Organization). Jika entrepreneur hanya berorientasi pada profit dan sebaliknya yayasan hanya berfokus pada mengelola dan mengalokasikan dana untuk kegiatan sosial dengan tidak berusaha mengembangkan sumber pendanaan, maka sociopreneur adalah peralihan di antara keduanya.
Tujuan utama dari bisnis berbasis sosial ini adalah untuk menyejahterakan masyarakat. Model bisnis ini sangat cocok untuk diterapkan di Indonesia karena masyarakat Indonesia dikenal memiliki sifat ringan tangan. Selain itu, lewat sociopreneur kamu juga bisa memberikan edukasi bagi lingkungan sosial.
ADVERTISEMENT
Bingung harus memulai dari mana? Yuk, dapatkan inspirasi dari lima bisnis berbasis sosial ini!
Garda Pangan
Photo credit: Tempo
Kelaparan masih menjadi masalah di beberapa daerah di Indonesia. Namun di beberapa tempat makanan justru berlebih. Hal inilah yang kemudian menggerakkan beberapa anak muda Surabaya untuk mendirikan Garda Pangan. Start-up ini menyelesaikan masalah kelaparan dengan menyalurkan makanan berlebih kepada pihak yang membutuhkan.
Garda Pangan mengumpulkan makanan sisa dari beberapa restoran, hotel, serta bakery. Makanan yang masih layak dikonsumsi akan didistribusikan sedangkan makanan basi akan diolah menjadi pupuk dan biogas. Hasilnya, tahun 2017 lalu start-up ini berhasil menyalurkan 5.139 porsi makanan di Surabaya. Padahal mitra Garda Pangan saat itu tidak lebih dari 5 mitra!
ADVERTISEMENT
Rabbit Hole
Photo credit: Bestyoungindonesia.blogspot.com
Buku dongeng merupakan edukasi pertama yang bisa diberikan untuk anak. Sayangnya di Indonesia masih belum ada buku dongeng yang setara dengan buku-buku keluaran luar negeri. Merasa prihatin dengan kondisi ini, Devi Raissa Rahmawati dan Guntur Gustanto pun mencoba untuk membuat buku cerita dongeng sendiri.
Hasilnya mereka berhasil menerbitkan buku dongeng yang lebih interaktif—tidak kalah dengan buku-buku impor. Dengan Rabbit Hole, Devi dan Guntur tidak hanya memiliki bisnis yang berhasil namun juga berkontribusi aktif dalam tumbuh kembang anak-anak Indonesia. Terlebih dengan adanya program “20 untuk 1” di mana setiap 20 buku yang terjual akan ada satu buku yang akan disumbangkan ke rumah baca anak-anak, Rabbit Hole turut membantu gerakan cinta membaca yang memang sedang digencarkan oleh pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tanijoy
Photo credit: Tanijoy.id
Salah satu problem yang sering terjadi pada petani Indonesia saat harus menjual hasil panennya adalah karena adanya tengkulak. Para tengkulak berperan sebagai pemberi modal bagi petani tanpa mengetahui kebutuhan bertani. Akibatnya petani bisa menderita kerugian karena gagal panen dan masih harus mengembalikan dana pinjaman pada tengkulak. Kesejahteraan petani pun terasa semakin jauh dengan adanya para tengkulak ini.
Tanijoy berusaha menguraikan masalah tersebut. Start-up ini membantu petani kecil dalam akses lahan dan modal untuk melakukan pertanian secara profesional, sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan sesuai dengan tenaga dan usaha yang telah dilakukan. Tidak hanya itu, Tanijoy juga memberikan transparansi di setiap prosesnya. Jadi, tidak ada lagi ceritanya petani merugi karena harus membayar dana pinjaman kepada tengkulak.
ADVERTISEMENT
Save Yourselves
Komunitas Save Yourselves (Photo credit: instagram.com/saveyourselves.id)
Save Yourselves adalah komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan mental. Tiga layanan utamanya adalah edukasi, supportive counselling, dan suicide prevention. Dengan 26 orang contributor, hingga saat ini Save Yourselves telah memiliki lebih dari 5000 pengguna aktif.
Fakta mengenai tingkat bunuh diri di Indonesia yang terus meningkat menjadi dasar munculnya program Save Yourselves. Dengan anak muda yang menjadi demografi tertinggi, program Save Yourself menyasar ke anak muda dengan platform yang mudah diakses dan menyajikan konten yang edukatif. Save Yourselves menjadi ‘teman’ bagi mereka yang membutuhkan dengan menyediakan layanan support chat di websitenya.
Perawatku.id
Photo credit: Perawatku.id
Inovasi teknologi menghasilkan sebuah layanan homecare yang terdigitalisasi sehingga lebih mudah diakses. Kami bisa menemukan kecanggihan ini lewat layanan Perawatku.id. Tidak hanya servis homecare yang bisa diakses melalui digital, seluruh layanan di Perawatku.id juga sudah memiliki standar internasional sehingga kamu tidak perlu merasa ragu lagi untuk memanfaatkan layanan ini.
ADVERTISEMENT
Selain memudahkan pasien, Perawatku.id juga membantu para perawat serta tenaga di bidang keperawatan untuk semakin maju lagi. Perawatku.id memberikan pelatihan dasar bagi para perawat pemula serta mahasiswa keperawatan. Latihan seperti Basic Trauma & Cardiovascular Life Support (BTCLS) bisa didapatkan dalam layanan ini. Sebuah solusi yang menguntungkan masyarakat luas bukan?
Dengan bisnis berbasis sosial, kamu tidak hanya bisa mendapatkan keuntungan tetapi juga memberi sumbangsih berarti untuk negeri ini. Ingin seperti lima start-up sukses di atas? Kamu bisa mulai dengan share mimpimu kepada Kejar Mimpi dari CIMB Niaga melalui tagar #KejarMimpi di media sosial.