Konten dari Pengguna

Alasan Poskolonialisme Dapat Mengkaji Karya Sastra

Penni Mauddina
Halo, nama saya Penni Mauddina dari Universitas Pamulang jurusan Sastra Indonesia. Hobi saya adalah membaca dan menulis tapi saya bercita-cita menjadi seorang Diplomat hehe //
27 September 2022 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Penni Mauddina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penni Mauddina
Mahasiswi Universitas Pamulang
sumber: http://unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: http://unsplash.com
Berbicara tentang karya sastra, ada istilah yang disebut poskolonialisme. Apa itu poskolonialisme? Poskolonialisme merupakan salah satu kajian untuk menganalisis karya sastra. Pada awalnya, poskolonialisme terlahir karena ketidakpuasan peneliti terhadap teori modern yang lebih menitikberatkan pada struktur tulisan, sementara poskolonialime tidak hanya berfokus pada struktur tulisan saja, melainkan juga unsur di luar tulisan.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari lahirnya kajian poskolonialisme adalah untuk menghasilkan analisis yang utuh terhadap suatu karya sastra, maksudnya tidak lagi hanya terikat pada struktur tulisan yang ada. Dan dengan tujuan tersebut poskolonialisme dapat mengkaji karya sastra dari semua sisi.
Meski teori poskolonialisme lahir saat banyak negara sudah merdeka setelah masa penjajahan, tapi pembahasan di dalamnya bukan meliputi masa setelah kemerdekaan, melainkan membahas tentang dimulainya masa pertama kali terjadi penjajahan terhadap suatu negara oleh negara lain. Itulah yang membuat teori ini terlihat sebagai kritik atas kolonialisme yang pernah ada.
Pada dasarnya, teori poskolonialisme menggabungkan beberapa disiplin ilmu, antara lain: ilmu sosiologi, bahasa sastra, feminisme, politik dan ekonomi.
Keberadaan teori poskolonialisme ini dianggap sangat penting karena dapat mengungkap masalah yang tersembunyi di balik realitas yang terjadi pada masa penjajahan. Terlepas dari hal-hal di atas, poskolonialisme bukan hanya sebuah teori, tapi juga menjadi kesadaran bagi manusia akan banyak hal yang harus diperjuangkan untuk memerangi segala bentuk hegemoni.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, kolonialisme memiliki sejarah yang sangat panjang dan menyangkut berbagai persoalan, di antaranya adalah sosial, budaya, politik dan ekonomi. Ada banyak sekali kasus yang dapat dianalisis dalam karya sastra sejak zaman Balai Pustaka, Melayu Tionghoa hingga karya-karya yang lahir pada saat ini.
Nah, setelah pembahasan di atas, pertanyaan yang paling dasar adalah 'apa kalian tahu pengertian dari poskolonialisme?'
Sebenarnya ada tiga pengertian tentang poskolonialime di Indonesia. Yang pertama adalah pada abad berakhirnya kolonial dunia, jangkauan ini adalah yang paling sempit karena poskolonialisme dipandang sebagai wakil dari poskolonial (masa-masa koloni berkuasa di indonesia).
Kedua, seluruh tulisan yang berkorelasi dengan pengalaman kolonial, pengertian ini lebih luas karena mencakup seluruh tulisan sejak pertama kali bangsa Barat datang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketiga, seluruh tulisan yang berkaitan dengan pandangan superioritas Barat kepada inferioritas Timur, dari pengertian pertama dan kedua, pengertian ketiga ini adalah yang paling luas jangkauannya.
Pada intinya, teori poskolonialisme hadir karena terjadinya peristiwa bersejarah, yaitu masa kelam bangsa Indonesia pada masa penjajahan, terutama saat berada di bawah kolonialisme Belanda yang berlangsung selama tiga setengah abad.
Adapun alasan poskolonialisme dapat mengkaji karya sastra adalah karena karya sastra mengalami kekuasaan imperialisme sejak saat masa kolonial hingga saat ini. Tema yang dapat dikaji pun beragam karena mencakup segala aspek budaya.