Konten dari Pengguna

Guru Mencerdaskan Bangsa: Kenapa Gajinya Kecil Ya?

Verina Mitta
Pelajar SMA Citra Berkat yang sedang mencari pengalaman untuk menulis.
5 Januari 2025 16:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Verina Mitta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Guru Honorer. Karya Desain Canva Orginal Oleh Verina Mitta
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Guru Honorer. Karya Desain Canva Orginal Oleh Verina Mitta

Dengan mendapatkan gelar sebagai "Pahlawan tanda jasa" tidak cukup untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer yang ada di Indonesia. Dalam hal ini, penting bagi pemerintah untuk menentukan standar upah yang tetap dan pastinya layak untuk guru honorer di Indonesia.

ADVERTISEMENT
Profesi guru berperan penting dalam tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya pendidikan. Karena guru lah yang menjembatani kecerdasan bagi seluruh pelajar. Guru honorer yang mendapatkan gaji dibawah batas upah minimum daerah tidaklah sedikit, bahkan di beberapa wilayah di Indonesia guru yang berstatus sebagai PNS lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah guru honorer yang ada. Pada Senin, 20 November 2017 telah terjadi aksi unjuk rasa di Pendapa, Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah. Ratusan guru yang tergabung dalam komunitas Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (PGHRI) mereka melakukan aksi unjuk rasa ini dengan tujuan untuk memperjuangkan nasib kesejahteraan guru honorer.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya menyuarakan pendapat, mereka juga membentangkan spanduk yang berisi tuntutan untuk mendapatkan gaji yang layak. Dikarenakan selama ini, mereka mendapatkan gaji perbulan dimulai dari Rp150.000 hingga Rp350.000 saja.

Apa Itu Guru Honorer?

Berdasarkan buku "Revitalisasi Pendidikan Antar Gagasan dan Solusi" karya Aldri, dkk menjelaskan, bahwa guru honorer adalah guru yang diberikan bantuan oleh pejabat yang memiliki wewenang secara resmi. Guru honorer ditugaskan untuk mengajar ketika kekurangan tenaga pendidik dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS). Memang, pada faktanya status kepegawaiannya guru honorer belum sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Badan Pemeriksa Keuangan (PBK) dalam penerbitannya dengan Judul 'Tinjauan Hukum Terkait Rekrutmen Guru Honorer' memaparkan, bahwa guru honorer sering kali disebut sebagai guru non-PNS. Mereka diangkat langsung oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk ditugaskan mengajar di sekolah negeri.
ADVERTISEMENT

Mengapa Gaji Guru Honorer Tergolong kecil?

Sebenarnya, gaji guru di Indonesia cenderung kecil, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti status kepegawaian yang tak tetap, sumber pendanaan, dan lainnya. Berikut penjelasannya lengkapnya:

1. Tidak Memiliki Status Kepegawaian yang Tetap.

Memiliki status kepegawaian yang tidak tetap menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan gaji guru honorer kecil. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, guru honorer memang tidak mendapatkan status kepegawaian sebagai Pegawai Negeri Sipil. Hal ini yang menyebabkan guru honorer tidak memiliki jaminan pekerjaan yang pasti dan kesejahteraan seperti PNS pada umumnya. Penulis berpendapat, bahwa solusi dari permasalahan ini adalah dengan menyediakan jalur yang pasti agar guru honorer agar dapat menjadi PNS. Setidaknya, berikan mereka kepastian mengenai status kepegawaiannya agar mereka memiliki kejelasan dalam jaminan karir dan kesejahteraan hidup.
ADVERTISEMENT

2. Tidak Menjadi Prioritas Dalam Anggaran Negara dan Tidak Ada Tunjangan Khusus.

Faktor selanjutnya adalah, guru honorer tidak termasuk dalam prioritas anggaran negara dan tidak adanya tunjangan khusus dari pemerintah setempat. Pemerintah justru lebih memprioritaskan gaji guru PNS, jika dibandingkan dengan guru honorer. Alokasi dana bagi guru honorer menjadi terbatas karena mereka tidak termasuk dalam prioritas anggaran negara. Status kepegawaian yang tak tetap juga menyebabkan guru honorer tidak mendapatkan fasilitas, seperti tunjangan khusus dan jaminan sosial dari pemerintah. Karena tunjangan khusus dan jaminan sosial ini baru diatur khsusus untuk pegawai tetap. Hal ini mengakibatkan, guru honorer mengalami ketidakstabilan ekonomi untuk keberlangsungan hidup mereka. Penulis dapat menyimpulkan, bahwa solusi atas permasalah ini adalah pemerintah dapat meningkatkan anggaran pendidikan, khususnya untuk gaji guru honorer. Tidak hanya itu, pemerintah juga perlu menganalisis ulang struktur gaji guru honorer agar lebih layak sesuai standar UMR dan intensitas kerja mereka.
ADVERTISEMENT

3. Tidak Menjadi Prioritas Dalam Anggaran Negara dan Tidak Ada Tunjangan Khusus.

Faktor selanjutnya adalah, guru honorer tidak termasuk dalam prioritas anggaran negara dan tidak adanya tunjangan khusus dari pemerintah setempat. Pemerintah justru lebih memprioritaskan gaji guru PNS, jika dibandingkan dengan guru honorer. Alokasi dana bagi guru honorer menjadi terbatas karena mereka tidak termasuk dalam prioritas anggaran negara. Status kepegawaian yang tak tetap juga menyebabkan guru honorer tidak mendapatkan fasilitas, seperti tunjangan khusus dan jaminan sosial dari pemerintah. Karena tunjangan khusus dan jaminan sosial ini baru diatur khsusus untuk pegawai tetap. Hal ini mengakibatkan, guru honorer mengalami ketidakstabilan ekonomi untuk keberlangsungan hidup mereka. Penulis dapat menyimpulkan, bahwa solusi atas permasalah ini adalah pemerintah dapat meningkatkan anggaran pendidikan, khususnya untuk gaji guru honorer. Tidak hanya itu, pemerintah juga perlu menganalisis ulang struktur gaji guru honorer agar lebih layak sesuai standar UMR dan intensitas kerja mereka. Atau setidaknya, pemerintah pusat atau pemerintah setempat dapat memberikan dukungan dalam bentuk subsidi atau tunjangan tambahan untuk guru honorer, khususnya yang bekerja di daerah terpencil atau kekurangan tenaga pendidik.
ADVERTISEMENT

Dampak Gaji Guru yang Kecil Terhadap Kualitas Pendidikan di Indonesia?

Profesi guru di Indonesia didominasi oleh guru honorer dibandingkan dengan guru PNS, otomatis secara keseluruhan guru honorer sangat berpotensi dalam mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia. Gaji yang rendah, dapat mempengaruhi menurunnya kinerja dan motivasi para guru honorer.
Akibatnya, kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa juga dapat menurun. Tidak hanya itu, gaji guru honorer yang kecil juga dapat menyebabkan adanya kesenjangan dalam bidang pendidikan. Karena, guru honorer lebih banyak ditemukan di daerah terpencil yang kekurangan tenaga pendidik
Dengan ini, penulis berharap bahwa pemerintah segera memberikan perhatian penuh terhadap isu yang berkaitan dengan gaji guru honorer yang tergolong kecil ini. Karena, secara tidak langsung guru honorer berpengaruh besar dalam kualitas pendidikan di Indonesia. Selain itu juga agar meminimalisir kesenjangan ekonomi yang tercipta antar guru honorer dengan guru PNS.
ADVERTISEMENT

Guru honorer mendapatkan gelar sebagai “Pahlawan Tanda Jasa.” Lantas, apakah pemerintah dapat menjadi ‘Pahlawan’ dalam meningkatkan kesejahteraan guru honorer?