Konten dari Pengguna

Pelan tapi Pasti Menuju Sukses dalam Menjalani Hidup Kuliah

Verlandi Putra
Nama saya Verlandi putra, saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, prodi S1 Tadris bahasa Inggris.
23 April 2025 10:16 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Verlandi Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/belajar-sekolah-kampus-nyc-7217599/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/belajar-sekolah-kampus-nyc-7217599/
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin pernah mendengar teman-temanmu berkata, "Kok kamu belum seminar proposal juga? Angkatanku sudah banyak yang wisuda loh!" atau "Sekarang fokus nyelesain kuliah aja, yang penting lulus cepet!" Kalimat-kalimat seperti ini sering terdengar di telinga mahasiswa semester akhir dan tentu saja bisa memicu rasa cemas hingga tidak percaya diri. Kamu pun mulai bertanya-tanya, apakah memang ada yang salah jika prosesmu dalam menyelesaikan kuliah tidak secepat teman-temanmu yang lain?
ADVERTISEMENT
Jawabannya sederhana: Tidak, sama sekali tidak ada yang salah.
Realitanya, setiap mahasiswa memiliki perjalanan akademis yang berbeda. Beberapa mungkin bisa menyelesaikan skripsi dalam waktu singkat, sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama. Namun, yang terpenting bukan seberapa cepat kamu menyelesaikan studimu, melainkan apa yang kamu peroleh selama proses tersebut.

Kesuksesan Tidak Diukur dari Kecepatan Lulus

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/sekolah-bahasa-tim-magang-834138/
Mari kita lihat fakta menarik ini: menurut survei oleh National Association of Colleges and Employers, 95% pemberi kerja menghargai kandidat pekerjaan dengan pengalaman kerja yang relevan – bukan seberapa cepat mereka lulus. Ini menunjukkan bahwa dunia kerja lebih memperhatikan kualitas pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki, dibandingkan dengan berapa lama kamu menyelesaikan kuliah.
Banyak mahasiswa terburu-buru ingin lulus cepat, tetapi akhirnya melewatkan kesempatan berharga untuk mengembangkan keterampilan praktis yang sebenarnya jauh lebih bernilai di dunia profesional. Waktu tambahan yang kamu habiskan selama masa kuliah bisa menjadi kesempatan emas untuk memperdalam pemahaman terhadap bidang studimu, menjalin koneksi profesional yang kuat, atau bahkan mengeksplorasi minat baru yang mungkin relevan dengan kariermu di masa depan.
ADVERTISEMENT
Menariknya, banyak pemimpin bisnis dan inovator sukses yang tidak mengikuti jalur "tradisional" dalam pendidikan mereka. Beberapa bahkan membutuhkan waktu lebih lama untuk lulus, sementara lainnya drop out untuk mengejar passion mereka. Yang memisahkan mereka dari yang lain bukanlah kecepatan mereka menyelesaikan pendidikan formal, melainkan sikap pantang menyerah, keinginan untuk terus belajar, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.

Proses Lambat = Ruang untuk Eksplorasi dan Pendalaman

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/papan-kapur-ide-konsep-kreatif-4887880/
Bayangkan seminar proposalmu ditunda beberapa bulan. Alih-alih melihatnya sebagai hambatan, cobalah memandangnya sebagai kesempatan. Waktu tambahan ini bisa kamu manfaatkan untuk menggali lebih dalam topik penelitianmu, yang mungkin akan menghasilkan karya yang jauh lebih berkualitas.
Waktu tambahan juga memberimu kesempatan untuk mengasah keterampilan yang mungkin tidak secara langsung terkait dengan studimu, tetapi sangat berharga di dunia profesional. Keterampilan seperti manajemen waktu, pemecahan masalah yang kompleks, komunikasi efektif, dan ketahanan mental adalah aset yang akan membedakanmu dari kandidat lain saat melamar pekerjaan nanti.
ADVERTISEMENT
Di tengah tekanan untuk lulus cepat, mudah untuk melupakan bahwa universitas adalah tempat untuk eksplorasi intelektual dan pertumbuhan pribadi. Jangan terburu-buru melewati pengalaman berharga ini hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain atau standar masyarakat tentang "waktu yang tepat" untuk lulus.
Buat pilihanmu sendiri tentang bagaimana menghabiskan waktumu di kampus. Mungkin kamu ingin mengambil mata kuliah tambahan yang menarik minatmu, atau terlibat dalam proyek penelitian yang menantang, atau bahkan magang di perusahaan idamanmu. Semua pengalaman ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan studimu, tetapi akan sangat berharga untuk kariermu di masa depan.

Membangun Pondasi yang Kuat untuk Dunia Kerja

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/semangat-tim-kerja-tim-masyarakat-2447163/
Ketahuilah bahwa dunia kerja saat ini sangat dinamis dan terus berubah. Banyak pekerjaan yang akan ada 10 tahun dari sekarang bahkan belum diciptakan hari ini. Oleh karena itu, lebih penting untuk memiliki pondasi keterampilan yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dibandingkan dengan gelar yang diperoleh dalam waktu singkat.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi oleh Biro Statistik Tenaga Kerja menemukan bahwa individu dengan gelar sarjana memperoleh penghasilan rata-rata $24.000 lebih banyak per tahun daripada mereka yang hanya memiliki ijazah sekolah menengah atas. Hal ini menunjukkan bahwa menyelesaikan pendidikan tinggi tetap penting, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menyelesaikannya secepat mungkin akan menghasilkan keuntungan finansial yang lebih besar.
Selama masa tambahan di kampus, manfaatkan kesempatan untuk membangun portofolio yang mengesankan, berpartisipasi dalam kompetisi, terlibat dalam organisasi mahasiswa, atau bahkan memulai proyek sampingan yang mencerminkan minat dan keterampilanmu. Semua ini akan memberikan nilai tambah bagi profilmu saat melamar pekerjaan nanti.
Bayangkan dua kandidat: satu lulus dalam 3,5 tahun dengan IPK tinggi tetapi minim pengalaman praktis, dan satu lagi lulus dalam 5 tahun dengan IPK yang baik plus beragam pengalaman magang, proyek penelitian, dan kepemimpinan organisasi. Menurut survei pemberi kerja, kandidat kedua memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan impian, meskipun waktu studinya lebih lama.
ADVERTISEMENT

Mengubah Mindset tentang "Kesuksesan Akademis"

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/pertemuan-brainstorming-bisnis-594091/
Kita sering terjebak dalam mindset bahwa kesuksesan akademis diukur dari seberapa cepat kita bisa mendapatkan gelar. Padahal, dunia nyata jarang sekali peduli dengan berapa lama kamu menyelesaikan kuliahmu, selama kamu memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan.
Mengubah mindset ini berarti memahami bahwa perjalanan setiap orang unik. Beberapa mungkin memiliki tanggung jawab keluarga yang memperlambat studi mereka. Yang lain mungkin bekerja paruh waktu untuk membiayai kuliah. Ada juga yang memilih untuk mengambil cuti sejenak untuk mendapatkan pengalaman kerja yang berharga sebelum menyelesaikan studi mereka.
Alih-alih membandingkan dirimu dengan orang lain, fokuslah pada perjalananmu sendiri. Tanyakan pada dirimu sendiri: "Apakah aku mendapatkan yang terbaik dari pengalaman kuliahku?" "Apakah aku mengembangkan keterampilan yang akan membantu mencapai tujuan karierku?" "Apakah aku tumbuh secara pribadi dan profesional selama masa studi ini?"
ADVERTISEMENT
Jika jawabannya adalah ya, maka kamu sudah berada di jalur yang benar, terlepas dari berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk menyelesaikan studimu.

Memanfaatkan Waktu Tambahan dengan Bijak

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/pertemuan-kalender-sabtu-273857/
Jika kamu berada dalam situasi di mana seminar proposalmu atau wisudamu tertunda, alih-alih stres dan cemas, cobalah melihatnya sebagai kesempatan untuk pertumbuhan tambahan. Berikut beberapa cara untuk memanfaatkan waktu tambahan ini dengan bijak:
Pertama, gunakan waktu untuk memperdalam penelitianmu. Seminar proposal yang tertunda memberikan kesempatan untuk melakukan riset lebih mendalam, mencari lebih banyak literatur, atau bahkan merevisi metodologimu untuk menciptakan penelitian yang lebih berkualitas.
Kedua, bangun jaringan profesional. Luangkan waktu untuk menghadiri seminar industri, bergabung dengan kelompok profesional, atau bahkan mencari mentor di bidang yang kamu minati. Koneksi yang kamu bangun sekarang bisa membuka pintu karier di masa depan.
ADVERTISEMENT
Ketiga, kembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan bidangmu. Ini bisa berupa keterampilan teknis seperti pemrograman komputer, analisis data, atau desain grafis, atau keterampilan lunak seperti kepemimpinan, manajemen proyek, atau komunikasi publik.
Keempat, jelajahi minat baru yang mungkin memperluas perspektifmu. Ambil kursus daring di bidang yang berbeda, bergabung dengan klub atau organisasi kampus yang belum pernah kamu coba sebelumnya, atau ikuti workshop yang menarik minatmu.
Terakhir, jaga kesehatan mental dan fisikmu. Kuliah dan proses penyelesaian tugas akhir bisa sangat menekan, jadi gunakan waktu tambahan ini untuk mengembangkan kebiasaan sehat seperti olahraga teratur, meditasi, atau hobi yang membantumu rileks.
Pada akhirnya, ingatlah bahwa kehidupan bukanlah balapan. Terkadang, jalur yang lebih lambat justru memberikan pengalaman dan pembelajaran yang lebih berharga. Apa yang kamu peroleh selama perjalanan jauh lebih penting daripada seberapa cepat kamu mencapai tujuan.
ADVERTISEMENT
Jadi, jika kamu merasa terbebani karena seminar proposalmu tertunda atau proses kelulusanmu berjalan lebih lambat dari yang diharapkan, ingatlah bahwa tidak apa-apa. Yang terpenting adalah kamu memanfaatkan setiap momen untuk tumbuh, belajar, dan mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih cerah.
Karena pada akhirnya, dunia nyata tidak akan menanyakan berapa lama kamu menyelesaikan kuliahmu, tetapi apa yang kamu bawa dari pengalaman tersebut. Dan siapa tahu? Waktu tambahan yang kamu habiskan sekarang mungkin justru menjadi investasi terbaik untuk kesuksesanmu di masa depan.