Konten dari Pengguna

Apakah Mengikuti OSIS Berdampak Positif Bagi Kehidupan Siswa

Verlyn Patricia
Saya merupakan siswa dari SMA Citra Berkat Tangerang.
21 Januari 2025 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Verlyn Patricia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Pexels
ADVERTISEMENT
Dewasa ini, jumlah siswa yang duduk dibangku Sekolah Menegah Atas (SMA) bisa dikatakan cukup masif. Dilasir dari Kataboks.id, jumlah siswa yang duduk dibangku SMA adalah sebanyak 5.372.591 siswa. Siswa di Indonesia biasanya diarahkan dan difokuskan ke hal yang berbau akademis seperti tuntutan nilai yang bagus dan semacamnya. Namun, tidak sedikit juga siswa yang mengikuti organisasi yang berada di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Salah satu contoh dari organisasi yang dimaksud adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). OSIS adalah sebuah organisasi sekolah yang diakui oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan mayoritas sekolah di Indonesia menerapkan adanya organisasi ini. Selain itu, tugas OSIS pada umumnya adalah menjembatani komunikasi antarguru dan siswa, menjadi teladan siswa di sekolah, dan membentuk kepanitiaan untuk membuat sebuah acara sekolah serta mensejahterakan warga sekolah. Struktur dari organisasi ini sendiri biasanya terdiri atas ketua OSIS, wakil ketua OSIS, dan anggota OSIS. Minimal dari kepengurusan sendiri adalah satu orang perbidang OSIS dan seleksi yang dilakukan pun juga dapat dikatakan cukup ketat dikarenakan OSIS dianggap sebagai organisasi yang cukup bergengsi. Meskipun organisasi ini terdengar umum, OSIS seringkali dianggap sebagai sebuah hambatan dikarenakan aktivitas yang cukup padat dan bahkan terkadang memotong jam pelajaran. Namun nyatanya organisasi OSIS dapat menjadi sebuah keuntungan khususnya untuk siswa SMA yang ingin menjadi lebih produktif. Dengan mengikuti OSIS, siswa akan dapat belajar skill-skill yang akan sangat bermanfaat saat menjalani dunia perkuliahan maupun pekerjaan seperti manajemen waktu, mempunyai pemikiran yang kritis, kerja sama, cara pengorganisasian, komunikasi, dan cara mengatur sumber daya manusia yang ada. Selain itu, OSIS dapat dijadikan sumber produktivitas yang postif dikarenakan karena adanya banyak anggota dalam organisasi, siswa juga dapat memperluas jaringan pertemanan dan belajar cara beradaptasi serta berteman dengan sesamanya. Dengan bergabung ke OSIS, siswa juga dapat belajar cara mengembangkan kepemimpinan mereka, belajar cara menjadi individu yang bertanggung jawab, konsisten, serta disiplin. Skill-skill seperti inilah yang diperlukan untuk menjadi seseorang individu yang berkualitas. Diiringi dengan pengalaman pribadi saya, selama bergabung dalam berbagai macam organisasi dan salah satunya adalah OSIS, organisasi ini sangat berdampak positif bagi saya karena saya dapat memperkaya diri saya dengan banyak sekali hard skill dan soft skill. Dengan adanya bekal dari OSIS, saya merasa bahwa saya menjadi individu yang lebih baik dan produktif. Sehingga, sampailah kepada akhir kesimpulan yang dapat ditarik. Kesimpulan yang dapat saya berikan adalah meskipun terdapat beberapa stigma negatif mengenai OSIS dan terdapat pro-kontra dalam organisasi ini, namun jika dapat dialokasikan dengan baik maka hasil yang didapatkan pun juga baik. Maka dari itu sebagai generasi muda, mari kita tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan memperkaya diri kita dengan hal yang positif serta bersikap produktif selama masa SMA berlangsung.
ADVERTISEMENT