Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Konten Flexing; Validasi Generasi Zaman Kini
18 Desember 2024 16:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Verlyn Patricia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu melihat konten kreator yang kian memamerkan uang ataupun barang mewah mereka saat membuat video? Atau mungkin, kamu malah merasa iri dengan kekayaan yang mereka pamerkan? Fenomena ini disebut sebagai konten flexing. Konten flexing sering kali membuat banyak orang resah.
Apa itu Konten Flexing?
Istilah flexing berasal dari bahasa gaul Bahasa Inggris yang berartikan memamerkan sesuatu. Dalam konteks konten flexing, konten kreator akan seringkali memamerkan kekayaan mereka dan menjual kemewahan yang mereka miliki. Selain kekayaan, hal-hal yang dapat dipamerkan adalah pencapaian pribadi, barang-barang mewah yang mereka miliki, dan kepemilikan aspek kebutuhan tersier lainnya.
Tujuan Pembuatan Konten Flexing
Tujuan yang ingin dicapai oleh si pembuat konten adalah:
• Mendapatkan views dan jumlah subscribers yang banyak.
• Meraup validasi dan keberadaan di lingkungan sosial
• Membangun personal branding dari konten kreator tersebut
• Meningkatkan engagement konten yang berdampak signifikan pada pemasukan
Dampak Penonton Konten Flexing
Dampak yang dapat dirasakan oleh para penonton adalah:
• Adanya dorongan untuk melakukan hal yang sama seperti konten kreator tersebut.
• Penonton akan merasa insecure dan memiliki kepercayaan diri yang kecil.
• Dapat timbulnya perasaan membenci lingkungan sosial dan di sekitarnya.
• Rasa iri, cemburu, dan tidak nyaman yang dapat berdampak kepada kesehatan mental penonton.
• Penonton akan cenderung lebih konsumtif dan memiliki gaya hidup hedon.
Maka dari itu, sebagai penonton dan generasi muda yang bijak, hal yang dapat dilakukan adalah:
• Menyaring tontonan yang ditonton sehari-hari.
• Menghindari konten-konten yang kurang mendidik.
• Mengembangkan sikap bersyukur terhadap apa yang sudah dimiliki.
• Menonton video yang lebih edukatif seperti investasi, cara mengembangkan life skill, dan lain-lain.
Maka dari itu, pentingnya kita khususnya para generasi muda dan masyarakat dapat menyaring tontonan sehari-hari. Konten flexing bukanlah hal yang dapat dibanggakan dikarenakan sifatnya kurang edukatif. Meskipun terdapat beberapa dampak positif seperti memotivasi, namun memotivasi dalam aspek tersebut salah dan tidak mendidik.
ADVERTISEMENT