Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Menjalin Hubungan Saat Sekolah; Hambatan Atau Motivasi
27 Januari 2025 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Verlyn Patricia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Zaman kini, marak terjadinya fenomena "pacaran". Banyak sekali remaja zaman sekarang yang kiat menjalin hubungan dengan teman sebaya maupun orang yang lebih tua. Banyak sekali tuai kontroversi yang terjadi seperti mengganggu dan menghambat akademik bahkan sampai ke kehidupan pribadi. Namun, apakah pacaran merupakan hal yang sepenuhnya buruk?
Berdasarkan KBBI, pacaran adalah bercintaan atau berkasih-kasihan dengan teman lawan jenis yang tetap. Pacaran dalam konteks sekolah biasanya dianggap sebagai cinta monyet karena biasanya jalinan hubungan ini tidak serius dan terkadang agak sulit untuk mencapai ke jenjang pernikahan. Banyak sekali anggapan-anggapan buruk mengenai pacaran saat sekolah karena alasan-alasan berikut:
1. Anak-anak remaja cenderung masih bersifat labil dalam artian mereka masih bersifat emosional.
2. Remaja cenderung belum dapat memikirkan rencana masa depan.
3. Jika seseorang merasa terlalu lekat dan ingin dekat kepadanya, maka akan terjadinya ketergantungan.
4. Akan terjadinya penurunan fokus dan akademik karena lebih fokus kepada kesenangan sementara.
Namun berdasarkan pengamatan serta pengalaman dari penulis, ternyata pacaran juga mempunyai sisi positifnya. Sisi positif dari pacaran adalah:
1. Adanya pasangan dapat mendukung pasangannya untuk meraih sebuah prestasi di sekolah.
2. Pacaran yang positif dapat membuat kedua belah pihak senang dan sisi emosionalnya terpenuhi.
3. Dapat melatih sisi emosional serta rasionalitas seorang individu.
4. Adanya perkembangan empati dalam individu.
Maka dari itu, sebenarnya pacaran merupakan sebuah fenomena yang bagaikan dua mata pisau. Terdapat banyak sekali sisi positif maupun negatifnya, semua tergantung dengan prioritas dan cara menyikapi hal tersebut.
ADVERTISEMENT