Konten dari Pengguna

Westernisasi, Salah Satu Fenomena yang Menyebabkan Lunturnya Kebudayaan Lokal

Verlyn Patricia
Saya merupakan siswa dari SMA Citra Berkat Tangerang.
16 Desember 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Verlyn Patricia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber Gambar: Gambar Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber Gambar: Gambar Pribadi
ADVERTISEMENT
Makanan cepat saji, fashion crop top, dan gaya hidup kebarat-baratan, itulah yang sedang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Zaman sekarang, mereka cenderung untuk melupakan budaya lokal dan mengikuti budaya yang cenderung kebarat-baratan. Lalu, istilah apa yang cocok untuk melengkapi kalimat-kalimat ini? Westernisasi, itulah kata yang tepat. Apa Itu Westernisasi? Westernisasi adalah sebuah fenomena dimana seorang individu cenderung hidup dengan budaya, gaya hidup, dan nilai-nilai yang berasal dari negara barat seperti Amerika Serikat maupun negara-negara yang berasal dari Benua Eropa. Pengadopsian nilai ini biasanya berupa gaya hidup, jenis makanan yang dikonsumsi dan gaya pakaian. Contoh dari westernisasi adalah mengenakan jeans dan kaos, memiliki kebiasaan makan makanan cepat saji, dan lebih menyukai kebudayaan barat. Mengapa Westernisasi dapat Terjadi? • Globalisasi Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang menyebabkan westernisasi dapat terjadi. Globalisasi khususnya dalam bidang teknologi menyebabkan luasnya persebaran informasi yang menyebabkan masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia dapat menerima informasi mengenai budaya Barat di sosial media lebih cepat. • Adanya Fenomena Fear of Missing Out FOMO dapat menyebabkan budaya Barat lebih cepat tersebar karena banyak sekali masyarakat yang ingin diterima di lingkungan sosialnya yang menyebabkan mereka cenderung untuk melupakan budaya lokal. • Kurangnya Edukasi Mengenai Kebudayaan Lokal Kurikulum nasional seringkali tidak melibatkan kebudayaan lokal seperti tradisi, nilai, maupun norma lokal. Dan, generasi muda cenderung lebih sering memegang gawai yang dimana, mereka dapat mengakses sosial media dan sosial media didominasi oleh budaya Barat, sehingga mereka lebih condong dan nyaman terhadap budaya Barat seperti penggunaan Bahasa Inggris dan lebih mengenal budaya Barat lainnya. Mengapa Westernisasi Menyebabkan Lunturnya Budaya Lokal? Terdapat banyak sekali faktor yang menyebabkan lunturnya budaya lokal, hal-hal ini disebabkan oleh dominasi budaya dan sosial dari Barat, konsumerisme, modernitas, tidak adanya pendidikan budaya yang memadai, dan lemahnya tingkat apresiasi budaya lokal. Budaya lokal seringkali disebut "kampungan" karena berkesan tidak modern dan tidak menjamin kehidupan masyarakat. Kolonialisme juga turut mengambil peran karena dengan adanya penjajahan, masyarakat dari dulu hingga sekarang lebih menganggap bahwa dengan mengikuti jalan bangsa Barat, maka kelak akan menjadi lebih maju. Kurangnya juga edukasi yang digalakkan oleh pemerintah maupun sekolah juga sangat disayangkan karena dapat dilihat sekarang bahwa kebudayaan Indonesia sudah tidak terlalu digubris. Langkah Konkret yang Dapat Diambil untuk Menggalakan Budaya Nasional • Memperkental edukasi budaya terhadap generasi muda dan masyarakat luas. • Menciptakan kurikulum ataupun mata pelajaran yang dapat membuat siswa dan siswi mempelajari budaya Indonesia. • Melakukan promosi terhadap budaya-budaya lokal. • Mendukung UMKM yang menjual barang-barang yang berkaitan dengan kebudayaan. • Mendukung pariwisata pelosok dan desa-desa. • Menggalakan acara dan festival budaya yang menarik dan seru. Budaya lokal senantiasa merupakan budaya yang indah. Banyak sekali yang dapat kita eksplor dari budaya lokal, mulai dari tempat, tarian, dan lain-lain. Sebagai masyarakat Indonesia, kita semestinya harus menghargai kebudayaan Indonesia dengan baik dan melestarikannya. Mari kita lestarikan budaya Indonesia dengan seksama!
ADVERTISEMENT