Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Berkunjung ke Kampoeng Semanggi, Warisan Kuliner dan Budaya Lokal di Surabaya
9 Desember 2024 12:32 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Victor Rudyanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak diresmikan menjadi Kampoeng Semanggi pada tahun 2017, Kampung Kedung, yang berada di Kecamatan Benowo, Kota Surabaya ini mewarisi makanan pecel semanggi dari para leluhur hingga saat ini menjadi makanan kuliner khas Surabaya.
ADVERTISEMENT
Sejarah Kampoeng Semanggi dimulai sekitar 1960-an di mana ada 5 orang penjual pecel semanggi gendong berasal dari kampung tersebut. Mereka mencari bahan baku semanggi yang mana sebagai komponen utama dalam pecel semanggi, di hutan dan sawah sekitar rumahnya, hingga jauh ke Lamongan, Mojokerto, dan Pasuruan. Awalnya, Semanggi adalah tumbuhan sejenis gulma yang mengganggu padi. Namun, setelah warga bisa mengolah tumbuhan semanggi menjadi bahan makanan yang dipadukan dengan bumbu pecel, semanggi tidak lagi dianggap sebagai gulma yang mengganggu padi, melainkan tumbuhan bermanfaat yang dapat diolah menjadi makanan.
Saat berkunjung ke Kampoeng Semanggi, kamu bisa melakukan beberapa aktivitas seperti menanam semanggi, memanen semanggi, dan mencicipi hidangan khas Kampoeng Semanggi, yaitu pecel semanggi.
ADVERTISEMENT
Cara menghubungi Ketua RT Kampoeng Semanggi untuk berkunjung ke Kampoeng Semanggi :
Kampoeng Semanggi adalah bukti nyata keahlian dan budaya lokal Surabaya yang masih bertahan. Kamu yang berkunjung ke Kampoeng Semanggi bisa belajar banyak tentang sejarah, tradisi, dan keunikan kuliner semanggi yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Pengenalan ini penting untuk menumbuhkan rasa cinta dan apresiasi terhadap budaya lokal.
ADVERTISEMENT
Tunggu apalagi? mari ramai-ramai kita berkunjung ke Kampoeng Semanggi.