Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Budi Gunawan: Dua Kata Kunci Memajukan Indonesia, Meningkatkan Kecerdasan dan Perekonomian
20 Februari 2018 15:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Vidya Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Awal tahun kemarin, Dewan Masjid Indonesia (DMI) melantik sejumlah pengurus pusat untuk masa jabatan 2017-2022. Pada pelantikan itu tampak beberapa pejabat negara turut mengisi beberapa pos kepengurusan.
ADVERTISEMENT
Salah seorang diantaranya adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan. Ia tak sendirian, bersama dengan Jusuf Kalla, Anies Baswedan, Komjen Syafruddin, dirinya menjadi salah satu pejabat negara yang sekarang menjadi pengurus organisasi masjid yang didirikan pada 1972 itu.
Dalam acara itu, Budi Gunawan dikukuhkan menjadi Wakil Ketua Majelis Pakar PP DMI. Pengukuhan dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PP DMI.
Masuknya Budi Gunawan dalam jajaran pengurus pusat DMI itu ternyata menyedot banyak perhatian publik. Pasalnya, sangat jarang seorang kepala intelijen menjadi pengurus organisasi publik.
Biasanya mereka yang menjadi intelijen bekerja secara senyap dan jauh dari keramaian.
Oleh karenanya, tak jarang tuduhan negatif pun disematkan atas pengukuhan BG sebagai pengurus DMI tersebut. Ia disebut akan menghancurkan umat Islam dari dalam.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, hal itu merupakan tuduhan yang tak berdasar. Menurut keterangan Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla, BG dilantik bukan sebagai seorang Kepala BIN, melainkan sebagai warga negara yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan masjid di Indonesia.
Justru kehadirannya, menurut JK, sangat dibutuhkan untuk memberikan nasehat agar masjid jauh dari kegiatan yang radikal.
Di samping, Budi Gunawan juga dikenal memiliki kemampuan untuk melakukan pendekatan yang strategis dan tanpa konfrontasi untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di Indonesia.
Budi Gunawan sendiri memiliki pandangan yang maju ke depan dalam memandang masjid sebagai lokus strategis untuk memajukan kehidupan bangsa dan negara. Ia melihat dengan segala sumber dayanya masjid bisa menjadi tempat untuk mencerdaskan umat, sekaligus membangun ekonomi umat.
ADVERTISEMENT
Pandangan tersebut sangat tepat. Untuk memajukan bangsa Indonesia saat ini memang dibutuhkan upaya untuk mencerdaskan anak bangsa dan memajukan perekonomian masyarakat.
BG dengan tepat menyebutkan dua kata kunci tersebut. Kecerdasan dan meningkatkan ekonomi umat.
Dengan cerdas seseorang akan memiliki cara pandang yang lebih terbuka dan tidak radikal. Kemudian, dengan ekonomi yang meningkat dan lebih sejahtera, maka akar persoalan terbesar negeri ini, yakni kesenjangan ekonomi bisa diatasi.
Semoga saja pandangannya soal kemajuan itu bisa direalisasikan ke depannya. Kita sebagai rakyat Indonesia akan menyambutnya dengan gembira bila benar-benar menjadi kenyataan.
Semoga Republik Indonesia menjadi negara yang kuat, makmur, adil, dan sejahtera.