Pasangan Djarot-Sihar Terapkan Konsep Gotong-Royong untuk Membangun Sumut
Konten dari Pengguna
11 Maret 2018 11:52 WIB
Tulisan dari Vidya Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
”Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama!” (Pidato Soekarno di BPUPKI, 1 Juni 1945)
ADVERTISEMENT
Begitulah filosofi dasar yang menjadi salah satu weltanschauung (pandangan hidup) bangsa Indonesia untuk merumuskan, memperjuangkan, sekaligus mencapai apa yang menjadi cita-citanya. Kerja bersama menjadi kunci untuk menciptakan demokrasi yang benar-benar menjawab kebutuhan rakyat.
Dengan semangat luhur itulah pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Djarot-Sihar, ingin menerapkan kembali "gotong royong" sebagai konsep dasar dalam membangun Sumatera Utara.
Untuk itu, mereka ingin melibatkan seluruh elemen masyarakat Sumut untuk berkontribusi dalam perubahan yang lebih baik. Semua bekerja bersama, semuanya mendapatkan hasil kebaikan bersama.
Penerapan konsep gotong royong itu pun sudah dimulai sejak awal saat para Kawan Djarot-Sihar itu melakukan penggalangan dana guna memenangkan pasangan nomor 2 itu.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penggalangan dana itu, selain menerapkan prinsip gotong royong, juga merupakan cara kerja yang sangat baik dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan anti-korupsi di Sumatera Utara. Karena mereka tidak didanai oleh pemodal besar yang meminta konsesi/imbalan setelah terpilih.
Sebaliknya, pemenangan mereka justru didanai oleh masyarakat secara bersama-sama. Sehingga mau tidak mau, pasangan Djarot-Sihar harus mempertanggungjawabkan kepemimpinan yang demokratis dan transparan setelah terpilih nanti.
Apa yang dilakukan oleh pasangan Djarot-Sihar di atas merupakan langkah yang cerdas dan patut diapresiasi secara positif. Mereka mampu membawa terobosan positif dalam tradisi politik di Indonesia.
Cara berpolitik seperti di atas seharusnya bisa menjadi acuan bersama. Mereka memberikan contoh bahwa kita tak perlu berpolitik dengan cara kotor dan melakukan kampanye hitam untuk memenangkan sebuah kontestasi politik.
ADVERTISEMENT
Tidak perlu dengan kampanye hitam dan menyudutkan lawan politik lainnya. Cukup dengan menunjukkan program yang positif dan dibutuhkan masyarakat. Kita harus memperbanyak cara berpolitik seperti di atas.
Live Update
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Hossein Amirabdollahian tewas akibat kecelakaan helikopter. Heli itu jatuh saat menyeberangi wilayah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur, Iran, Minggu (19/5).
Updated 20 Mei 2024, 14:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini