Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Perusakan Rumah Ibadah Kembali Terjadi, Mari Kita Lawan Provokasi!
8 Maret 2018 20:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Vidya Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi, perusakan rumah ibadah terjadi kembali. Kali ini sebuah Gereja Katolik Stasi Santo Zakaria Rantau Alai, Ogan Hilir, Sumatera Selatan yang menjadi sasarannya.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan polisi, perusakan itu terjadi Kamis (8/3) pukul 00.30 WIB, yang dilakukan oleh orang tak dikenal. Mereka berjumlah enam orang mengendarai 3 motor, kemudian menerobos pintu depan dan berupaya membakar benda yang ada di sana.
Saat ini, pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan memburu para pelaku.
Terkait motif pelaku, Kapolres Ogan Hilir, AKBP Gazali Ahmad meyakini bahwa aksi pengrusakan tersebut murni tindakan kriminal. Ia tak melihat ada unsur SARA dalam pengrusakan itu. Karena sebelumnya tak pernah ada gejolak agama di wilayah tersebut.
Selama ini warga sekitar menjalani aktivitas dengan damai. Bahkan warga saling gotong royong dalam melakukan kegiatan sesuai dengan semboyan 'Caram Seguguk' yang melekat pada Kabupaten Ogan Ilir.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, tindakan perusakan itu tidak dapat dibenarkan, baik secara hukum, agama maupun norma sosial. Hal itu berpotensi meningkatkan sentimen agama sehingga bisa menguatkan intoleransi di kalangan warga. Bahayanya bisa membawa perpecahan bangsa dan negara.
Kita saat ini harus waspada karena rangkaian peristiwa perusakan rumah ibadah merupakan upaya adu domba masyarakat. Jangan sampai kita turut terprovokasi atas pancingan tersebut.
Kapolres Ogan Hilir pun mengimbau warga untuk tak terpancing dengan kasus tersebut. Sebaiknya kita serahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib.
Justru di saat seperti ini, kita kuatkan kembali tali perdaudaraan diantara anak bangsa Indonesia. Mari kita lawan aksi-aksi provokasi dan pecah belah itu dengan aksi bergandengan tangan diantara para saudara yang berbeda-beda, baik dari segi agama, suku, etnis, hingga golongan politik. Kita tunjukkan jika kita tak terpengaruh atas provokasi mereka.
ADVERTISEMENT
Semoga ke depan, Indonesia tetap damai, makmur dan menjadi rumah bersama bagi semua anak bangsa. Mari kita rawat Indonesia tercinta yang berdasarkan semangat Bhineka Tunggal Ika ini.