Konten dari Pengguna

Keteduhan Taman Kota Delhi yang Hiruk Pikuk

Vidya Pertiwi
Diplomat Indonesia, pernah bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi. Saat ini, sedang menjadi peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri
13 Juli 2018 6:46 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vidya Pertiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Delhi merupakan salah satu kota paling padat di dunia. Pada 2012, jumlah penduduknya tercatat mencapai 20.000.000 jiwa. Dengan kepadatan penduduk yang begitu tinggi, kehadiran tutupan hijau atau ruang hijau akan memberikan ruang yang bisa menyegarkan serta menghadirkan fungsi rekreasi bagi penduduk.
ADVERTISEMENT
Di tengah kesibukan Kota New Delhi, terdapat taman kota yang berlokasi di daerah pusat pemerintahan maupun daerah pemukiman. Salah satunya adalah Nehru Park di kawasan diplomatik Chanakyapuri. Taman yang dibangun pada tahun 1969 seluas 32 Ha itu dibuka untuk publik setiap harinya.
Taman Nehru dikelilingi oleh rerumputan hijau, pepohonan yang rindang serta berbagai jenis bunga yang dirawat secara periodik sesuai musimnya (musim panas, hujan, dingin, dan semi). Di area taman juga disediakan fasilitas olahraga, area bermain anak, jalur konkrit bagi pejalan kaki serta jalur tanah liat untuk jogging.
Nehru Park di Musim Semi (Foto: dok pribadi)
Di taman yang dinamakan sesuai nama Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, para pengunjung dapat menikmati merdunya kicauan beragam jenis burung yang terbang bebas serta melihat tupai yang hilir mudik mencari makanan. Kerindangan pohon menawarkan tempat berteduh bagi warga untuk duduk bersantai dan menikmati alam.
ADVERTISEMENT
Sebagai taman kota, Taman Nehru memiliki fasilitas yang menunjang untuk rekreasi maupun kegiatan-kegiatan berkelompok.
Latihan yoga (Foto: dok pribadi)
Komunitas yoga menggunakan taman Nehru sebagai lokasi untuk berlatih yoga bersama. Setiap tahunnya, taman Nehru menjadi lokasi peringatan hari yoga internasional setiap tanggal 21 Juni. Kegiatan publik dilaksanakan secara berkala seperti Delhi Jazz Festival, festival kuliner, dan Namaste Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI New Delhi.
Beberapa sekolah mengajak para murid untuk field trip. Para duta besar negara asing kerap terlihat berolahraga. Para keluarga berpiknik bersama di akhir pekan di tengah suasana taman yang alami.
Kegiatan Namaste Indonesia di Nehru Park (Foto: dok pribadi)
Di Delhi terdapat beberapa taman kota lainnya seperti Lodhi Garden, Deer Park, Five Sense Garden, dan Children Park yang menjadi ruang terbuka hijau untuk menunjang ikatan sosial antar komunitas. Selain di pusat kota, daerah pemukiman juga memiliki ruang terbuka hijau dengan fasilitas olahraga serta taman bermain anak bagi warga.
ADVERTISEMENT
Bagi warga Kota Delhi termasuk kalangan diplomat dan keluarga, keberadaan taman sangat bermakna, Hal itu karena taman digunakan sebagai ruang untuk bersosialisasi, bermain, olahraga, dan kegiatan kebersamaan.
Jakarta memiliki beberapa taman kota yang menjadi ruang hijau bagi publik untuk berkumpul. Namun, taman tersebut belum ditunjang oleh tutupan rumput yang cukup, pohon rindang, fasilitas olahraga, dan fasilitas bermain.
Keberadaan taman di kota yang padat seperti Delhi dapat menjadi contoh bagi Pemerintah Indonesia untuk lebih banyak menyediakan ruang terbuka hijau dengan berbagai fasilitas yang diperlukan sekaligus nyaman dan aman bagi masyarakat.
Kota merupakan daerah domisili penduduk yang semakin meningkat di dunia sehingga lingkungan ekologis di perkotaan semakin penting untuk diperhatikan. Taman kota dan ruang terbuka hijau di kawasan urban merupakan jawaban untuk meningkatkan daya dukung ekologis kawasan urban yang semakin padat dengan penduduk.
ADVERTISEMENT