Konten dari Pengguna

Meresapi Semangat HUT RI ke-73 dari Tepian Negeri

Vidya Pertiwi
Diplomat Indonesia, pernah bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi. Saat ini, sedang menjadi peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri
18 Agustus 2018 5:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vidya Pertiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Upacara peringatan detik-detik proklamasi RI ke-73 pada tanggal 17 Agustus 2018 yang diperingati di tapal batas Motaain, Kabupaten Belu, NTT menjadi momen istimewa.
ADVERTISEMENT
Upacara dilaksanakan di tanah lapang pinggir laut yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Wakil Bupati Belu J. T. Ose Luan bertindak sebagai inspektur dalam upacara yang diikuti oleh para Kepala Sekolah dan siswa/siswi sekolah SD, SMP, SMA di daerah perbatasan, pejabat/staf Pos Perbatasan Luar Negeri Terpadu Motaain, para diplomat peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) ke-61 Kementerian Luar Negeri, TNI, perangkat daerah, serta para undangan.
Derap langkah para anggota paskibraka yang terdiri dari putra/putri terbaik dari SMKN 2 Motaain menghentak di atas pasir pantai untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Ketika tiba di tempat pengibaran bendera, seorang siswa pembawa baki melangkah maju ke tempat inspektur upacara untuk mendapat bendera merah putih. Kemudian, tim pengibar bersiap untuk prosesi pengibaran bendera. Setelah bendera selesai dikaitkan dan siap dikibarkan, para peserta upacara tersontak kaget melihat bendera tidak dapat dikibarkan akibat tali terlepas dari kaitannya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tidak membuat semangat tim pengibar bendera menurun. Mereka tetap membentangkan bendera dengan kedua tangan diiringi alunan lagu Indonesia Raya. Namun demikian, setelah selesai, bendera harus terus berkibar dan tidak bisa dilipat kembali.
Selang beberapa saat, datanglah seorang anak SMP Silawan, Motaain bernama Johanes Ande Kala yang dengan berani memanjat tiang bendera di tengah terpaan angin untuk mengambil kaitan tali yang terlepas sehingga dapat seimbang kembali. Atas aksi heroik Johanes yang berani mengambil risiko, Sang Saka Merah Putih berhasil berkibar.
Johanes Kala atau akrab disapa Joni telah menjadi pahlawan yang membanggakan pada hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73. Para peserta upacara minitikan air mata karena terharu melihat aksi patriotik seorang generasi muda bangsa.
HUT RI ke-73 kali ini di tepian negeri ini telah memberikan banyak inspirasi positif mengenai nilai kebangsaan. Aksi heroik putra bangsa di tepian negeri memberikan pembelajaran bagi peserta upacara termasuk para diplomat Sesdilu ke-61 untuk terus mencintai Indonesia dalam keadaan apapun, menjaga toleransi serta semakin memupuk semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Upacara di tepian negeri bagian timur memberikan warna tersendiri karena setiap peserta upacara khidmat mengikuti prosesi upacara meskipun dilaksanakan dalam keterbatasan fasilitas. Warga Motaain yang tinggal di garda terdepan negeri ini tetap menjaga semangat persatuan, nilai-nilai Pancasila dan kesatuan NKRI.
ADVERTISEMENT
Dirgahayu Republik Indonesia ke-73. Merdeka. Sekali merdeka tetap merdeka!