Konten dari Pengguna

3 Jenis Teater Keraton

Vina Auliana
Haii, perkenalkan saya mahasiswi dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
29 November 2021 22:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vina Auliana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Foto ini di ambil dari lama: Unsplash
ADVERTISEMENT
Kesenian merupakan hasil keterampilan dan kreatifitas manusia yang mengandung keindahan, serta menjadi suatu ciri dari kebudayaan masyarakat, mengapa begitu? karena kesenian dan masyarakat adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebuah karya seni identik dengan keindahan serta keunikannya, seni sebuah pemberian dari Tuhan kepada manusia untuk dapat berekspresi sebagai wujud dari kebudayaan manusia sebagai hasil pengarahan kemampuan akal, perasaan, tubuh, emosi keinginan serta panca indra yang ditampilkan dalam sebuah hasil karya yang dapat dirasakan dan dinikamti baik oleh si pembuat karya maupun oleh orang lain dengan tujuan untuk memperluas serta menciptakan kehangatan pada jiwa, raga dan pikiran. Kesenian ialah suatu ekspresi seseorang untuk berhubungan dengan orang lain, sebab ekspresi seseorang dalam suatu seni pertunjukan membutuhkan kehadiran orang lain dalam aktivitasnya. Apa seni pertunjukan bisa berdiri sendiri tanpa kesediaan orang lain yang bertugas sebagai penonton? Tentu saja seni pertunjukan tidak pernah bisa berdiri sendiri tanpa masyarakat, seni pertunjukan tumbuh dan berada di tengah-tengah masyarakat. Bangsa Indonesia adalah suatu bangsa yang sangat erat kehidupannya dengan seni teater.
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan dan budaya di Indonesia kegiatan drama ini paling tak bisa di pisahkan. Dapat kita lihat kegiatan drama seperti dalam kejadian siklus kehidupan (kematian, kelahiran, dan pertumbuhan), ritual keagamaan, juga hiburan. Masing-masing daerah mempunyai ciri khas dan keunikan dalam berteater. Sebelum kita mengenal apa saja jenis-jenis dari teater keraton, yuk kita simak pengertian dari teater keraton terlebih dahulu.
Indonesia kaya akan ragam budayanya salah satunya ialah seni peran, seni peran dalam panggung disebut dengan teater atau biasa yang sering kita sebut dengan drama yaitu suatu pementasan yang dipertunjukan didepan orang banyak yang menggambarkan kehidupan manusia dan diceritakan kembali di atas pentas menggunakan media diskusi, gerak, tarian, musik dan sebagainya. Teater keraton termasuk ke dalam jenis teater tradisional yang lahir setelah munculnya kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Nusantara, kesenian yang muncul di istana kerajaan ini bersifat cakap. Maksud dari arti tersebut kesenian terlahir dari para seniman yang hanya hidup untuk mengembangkan keseniannya. Karya-karya yang terlahir dari seniman golongan keraton ini adalah karya-karya yang sering disebut “adi luhung” bukan karena mutu seninya tetapi juga nilai dan makna kepercayaannya.
ADVERTISEMENT
Ahli dalam kesenian keraton melahirkan kesetaraan dari segi pementasan. kesetaraan dengan aturan-aturan yang sangat ketat ini diperlukan sebagai penunjang kualitas seni yang dibenarkan. Pada situasi inilah kesenian tidak lagi berfungsi sebagai media ekspresi lagi, tetapi berkembang menjadi suatu cabang ilmu. Teater tradisional keraton atau dapat juga disebut teater klasik, ditampilkan dalam bentuk cerita di depan sejumlah penonton oleh para pemainnya dengan memakai unsur tari, musik, dan juga pertakataan. Oleh karena itu, perkembangan tradisional tidak dapat dipisahkan dari perkembangan tari dan musik tradisionalnya. Hampir diseluruh daerah Indonesia memiliki teater yang berkembang dan tumbuh secara turun temurun baik teater tradisional maupun teater modern.
Jenis-jenis Teater Keraton
1. Wayang Boneka
Pada zaman kerajaan, wayang disebut juga dengan sebutan wayang boneka yakni meniru dengan menggunakan boneka tiga dimensi atau dua dimensi (wayang kulit) sebagai pelaku ceritanya yang meniru manusia. Wayang boneka menurut sejarahnya muncul lebih dulu dibanding dengan wayang-orang, ternyata wayang bukan hanya dikenal di Indonesia saja loh melainkan dikenal di berbagai negeri seperti China, Thailand, India, Malaysia, dan Turki. Arti kata wayang sendiri sebagai seni pertunjukan peradaban Jawa kerap diartikan sebagai bayangan yang dapat bergerak sesuai kisah yang dihidupkan oleh dalang. Wayang juga bisa menjadi sarana pembelajaran moral yang berisi tentang hal-hal yang baik maupun hal-hal buruk, misalnya pada wayang golek dari sejarah wayang golek kita dapat mengetahui pesan moral apa saja yang ada pada pertunjukan wayang tersebut. Wayang golek ialah wayang boneka tiga dimensi yang terbuat dari kayu dan diberi pakaian, pertunjukan wayang golek berasal dari seni tradisional Sunda. pertunjukan wayang golek tidak hanya ada di Tanah Pasundan saja, bahkan pertunjukan wayang ini sampai di wilayah Banten dan juga daerah perbatasan Jawa Tengah sangat hebat memang karya-karya Indonesia ini. Pertunjukan wayang biasanya dipentaskan mulai pukul 21.00 sampai pukul 06.00 pagi, seni wayang ini harus kita pertahankan jangan sampai tenggelam begitu saja, karena kebanyakan anak zaman sekarang tidak mengetahui seni apa itu wayang, pasalnya wayang merupakan salah satu ciri khas dari budaya Indonesia yang harus di kenalkan lagi pada generasi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
2. Wayang-Orang
Pada abad ke-10 masehi wayang-orang sudah muncul di zaman Mataram-Hindu. Wayang-wong di mana ia ada setelah dikenal bentuk wayang boneka, jenis teater wayang wong bertambah dengan munculnya teater tari topeng atau disebut raket. Seperti di keraton Yogyakarta, pertunjukan wayang wong masih dilakukan dalam rangka upacara-upacara keraton yang dihadiri oleh para raja, para tamu, serta penonton biasa. Naskah teater pertunjukan wayang wong di Yogya terdiri dari Serat Kandha dan Serat Pocapan.
3. Langendriya dan Langen Mandrawanara
Kedua jenis teater ini bukan asli berasal dari keraton, tetapi berasal dari lingkungan keraton. Langendriya berasal dari kesenian Jawa yang berbentuk drama tari yang pertama kali muncul dan diciptakan oleh R.T. Purwadiningrat dialognya yang mempunyai ciri khas menggunakan tembang, artinya para pemain tokoh cerita ketika sedang berdialog menggunakan tembang macapat. tari langendriya tak mudah untuk dilakukan karena tari ini memakai gerakan tari yang cepat, maka dari itu para penari harus mempunyai stamina dan fisik yang kuat untuk menari. Dialog dalam cerita ini sangat berkaitan sekali dengan nilai sastra.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Langen Mandra Wanara merupakan ciptaaan KPH Yudanegara III lahir di kepatihan. Langen Mandra Wanara memainkan cerita drama dari Ramayan, karakteristik dari teater ini dapat dilihat dari masuknya unsur teater rakyat dan penerapan letak para penari untuk tetap menyerah pada saat menari membawakan karakternya. yang bertujuan agar tidak meniru teater keraton yang para tugasnya bermain dan menari dengan berdiri. Pementasan sendratari ini memakan waktu tujuh jam. (Jakob Sumardjo:1992).