news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Belajar Matematika dengan AR dan VR: Masa Depan atau Sekadar Tren?

vina erni pratiwi
Alumni Universitas Muhammadiyah Surabaya Freelance worker
11 Maret 2025 9:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari vina erni pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknologi terus berkembang pesat dan mengubah cara kita belajar, termasuk dalam pembelajaran matematika. Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian adalah penggunaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam proses belajar-mengajar. Kedua teknologi ini menawarkan pengalaman interaktif yang dapat membantu siswa memahami konsep matematika secara lebih mendalam. Namun, apakah penggunaan AR dan VR dalam pembelajaran matematika benar-benar merupakan masa depan pendidikan, atau hanya sekadar tren yang akan berlalu?
ADVERTISEMENT

Bagaimana AR dan VR Digunakan dalam Pembelajaran Matematika?

Teknologi AR dan VR memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan nyata bagi siswa. Dengan AR, objek matematika dapat dihadirkan dalam bentuk tiga dimensi yang bisa dilihat dan dimanipulasi langsung melalui layar perangkat digital. Misalnya, siswa dapat memindai kode QR yang kemudian menampilkan model bangun ruang di atas meja mereka. Dengan cara ini, konsep geometri yang sebelumnya abstrak menjadi lebih mudah dipahami karena siswa dapat melihat dan menyentuh model virtualnya secara langsung.
Sementara itu, VR menawarkan pengalaman imersif yang membawa siswa masuk ke dalam dunia virtual di mana mereka bisa menjelajahi dan mempelajari konsep matematika dengan cara yang lebih mendalam. Dalam lingkungan VR, siswa bisa masuk ke dalam sistem koordinat kartesius tiga dimensi, berjalan di dalam grafik fungsi, atau bahkan menyelesaikan soal matematika dalam simulasi ruang kelas virtual. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep yang dipelajari, tetapi juga membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menarik.
ADVERTISEMENT

Kelebihan AR dan VR dalam Pembelajaran Matematika

Penggunaan AR dan VR dalam pembelajaran matematika menawarkan berbagai keunggulan yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa karena memiliki visualisasi yang lebih jelas, mampu meningkatkan keterlibatan siswa, pembelajaran menjadi lebih interaktif, memudahkan siswa belajar menggunakan beragam gaya belajar.
Siswa dapat melihat bentuk-bentuk matematika dalam model tiga dimensi yang lebih nyata menggunakan AR dan VR. Misalnya, konsep geometri seperti bangun ruang, bidang datar, atau grafik fungsi dapat divisualisasikan secara langsung, memungkinkan siswa untuk memahami hubungan antar elemen dengan lebih baik. Melalui tampilan yang interaktif, mereka bisa memutar, memperbesar, atau mengeksplorasi objek dari berbagai sudut pandang, sehingga memperjelas konsep-konsep yang sebelumnya sulit dibayangkan hanya melalui gambar di buku teks.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran yang berbasis teknologi interaktif seperti AR dan VR cenderung lebih menarik bagi siswa dibandingkan dengan metode konvensional. Ketika siswa terlibat dalam dunia virtual atau berinteraksi dengan objek digital, mereka merasa lebih antusias untuk belajar. Hal ini dapat meningkatkan motivasi mereka dalam memahami materi matematika, terutama bagi siswa yang merasa bosan dengan metode pembelajaran tradisional.
AR dan VR memungkinkan siswa untuk langsung berinteraksi dengan materi pelajaran, bukan hanya sekadar membaca atau mendengar penjelasan. Dalam dunia VR, siswa dapat “masuk” ke dalam sebuah lingkungan virtual, seperti ruang koordinat kartesius atau simulasi permainan matematika, di mana mereka bisa bereksperimen dan menguji konsep secara langsung. Sebagai contoh, mereka bisa mencoba mengubah parameter dalam persamaan matematika dan melihat bagaimana perubahan tersebut mempengaruhi grafik atau bentuk geometrisnya.
ADVERTISEMENT
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda. Ada yang lebih mudah memahami konsep melalui teks dan angka, sementara yang lain lebih terbantu dengan pendekatan visual atau kinestetis. AR dan VR dapat menjadi solusi bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetis, karena mereka dapat melihat konsep secara nyata dan berinteraksi langsung dengan materi pelajaran. Dengan adanya teknologi ini, pembelajaran dapat menjadi lebih inklusif bagi berbagai tipe siswa.
anak-anak belajar melalui VR. Sumber: pixabay.com
AR dan VR menawarkan cara baru yang menarik dalam pembelajaran matematika, memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan mendalam bagi siswa. Namun, meskipun teknologi ini menjanjikan, adopsi luas masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal biaya, ketersediaan konten, dan kesiapan pengguna.
Apakah AR dan VR akan menjadi masa depan pembelajaran matematika atau sekadar tren sementara? Jawabannya bergantung pada bagaimana teknologi ini terus berkembang dan diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan. Jika hambatan seperti biaya dan pelatihan dapat diatasi, AR dan VR memiliki potensi besar untuk merevolusi cara siswa belajar matematika di masa depan. Namun, hingga saat itu tiba, teknologi ini tetap menjadi alat pendukung yang harus diimbangi dengan pendekatan pembelajaran konvensional yang telah terbukti efektif.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, AR dan VR bukanlah pengganti metode pembelajaran tradisional, tetapi lebih sebagai inovasi yang dapat melengkapi pengalaman belajar matematika secara lebih interaktif dan menyenangkan.