Konstruksi Budaya Patriarki Generasi Muda

vina erni pratiwi
Freelancer Alumni Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
28 Oktober 2023 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari vina erni pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Konstruksi budaya patriarki pada generasi muda adalah fenomena yang sudah lazim atau sering kita jumpai. Banyak sekali norma, nilai-nilai, dan praktik yang mendukung dominasi laki-laki atas perempuan masih ada dan diwariskan kepada generasi muda. Budaya patriarki adalah suatu sistem yang memberikan kekuasaan dan kendali kepada laki-laki, sementara seringkali merendahkan perempuan. Konstruksi budaya patriarki pada generasi muda biasanya muncul dalam beberapa cara, diantaranya: stereotip gender, peran tradisional, seksisme subtil, kekerasan terhadap perempuan, tidak adanya kesetaraan dalam hubungan.
from shutterstock
Peertama, generasi muda yang mungkin tumbuh dengan keyakinan dan ekspektasi stereotip gender yang mengasumsikan peran dan karakteristik tertentu untuk laki-laki dan perempuan. Misalnya, mereka mungkin diharapkan untuk mematuhi norma-norma tradisional tentang bagaimana seorang laki-laki atau perempuan seharusnya berperilaku. Selanjutnya generasi muda mungkin mewarisi pandangan yang mengidealisisasi peran tradisional laki-laki sebagai pemimpin dan penjaga keluarga, sedangkan perempuan diharapkan untuk berperan sebagai pengasuh dan mendukung.
ADVERTISEMENT
Seksisme subtil bisa hadir dalam komentar, lelucon, atau sikap yang meremehkan perempuan. Hal ini mungkin tidak disadari dan dianggap sebagai hal yang wajar oleh generasi muda. Budaya patriarki juga dapat menciptakan lingkungan di mana kekerasan terhadap perempuan masih dianggap biasa. Ini bisa termasuk pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, atau pelecehan verbal. Tidak adanya kesetaraan dalam hubungan, konstruksi budaya patriarki dapat mengakibatkan ketidaksetaraan dalam hubungan antara pasangan. Ini bisa mencakup ketidaksetaraan dalam pengambilan keputusan, pengendalian keuangan, dan peran dalam pekerjaan rumah tangga. Generasi muda mungkin tumbuh dalam lingkungan di mana perempuan dianggap kurang kompeten atau kurang cocok untuk posisi tertentu di tempat kerja.
Untuk mengatasi konstruksi budaya patriarki dalam generasi muda, penting untuk melakukan upaya pendidikan dan kesadaran tentang kesetaraan gender. Ini dapat melibatkan:
ADVERTISEMENT
Upaya ini dapat membantu mengubah konstruksi budaya patriarki dan mendorong generasi muda untuk mengadopsi nilai-nilai kesetaraan gender yang lebih sejalan dengan masyarakat yang inklusif dan adil.