news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Pendidikan Matematika STEAM: Menjawab Tantangan SDGs dengan Inovasi

vina erni pratiwi
Alumni Universitas Muhammadiyah Surabaya Freelance worker
10 Maret 2025 11:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari vina erni pratiwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pendidikan matematika tidak lagi sekadar hitungan angka dan rumus di papan tulis. Di era modern, pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) membuka cara baru dalam mengajarkan matematika dengan lebih kontekstual dan aplikatif. Di Indonesia, pendidikan berbasis STEAM berperan penting dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan, inovasi industri, dan keberlanjutan lingkungan. Bagaimana pendekatan STEAM dalam pendidikan matematika dapat membantu menjawab tantangan SDGs? Mari kita telusuri lebih dalam.
ADVERTISEMENT

Apa Itu STEAM dan Mengapa Relevan dengan SDGs?

STEAM adalah pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan lima disiplin ilmu untuk membangun keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Dengan STEAM, pembelajaran matematika menjadi lebih praktis dan berorientasi pada pemecahan masalah nyata.
Hal ini sangat sesuai dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) yang mendorong inovasi dalam sistem pendidikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pembelajaran. Selain itu, STEAM juga mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong siswa memahami peran matematika dalam pengembangan teknologi dan rekayasa.

Matematika dalam STEAM: Dari Teori ke Aksi

Pendekatan STEAM menjadikan matematika lebih dari sekadar teori di kelas. Dengan menghubungkannya ke teknologi, seni, teknik, dan sains, matematika menjadi alat nyata untuk memecahkan masalah dunia. Dari pemrograman dan robotika hingga desain arsitektur berkelanjutan, konsep matematika seperti statistika, kalkulus, dan geometri digunakan untuk inovasi dalam berbagai bidang. Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa tidak hanya memahami rumus, tetapi juga menerapkannya dalam solusi kreatif yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan pencapaian SDGs.
ADVERTISEMENT

Masa Depan Pendidikan Matematika Berbasis STEAM

Dengan berkembangnya teknologi dan kebutuhan keterampilan abad ke-21, pendekatan STEAM akan semakin relevan dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan global. Inovasi dalam pendidikan matematika tidak hanya akan meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga berkontribusi langsung dalam mencapai SDGs di Indonesia.
anak-anak belajar STEAM. Sumber: pixabay.com
Melalui pembelajaran yang lebih aplikatif, kreatif, dan berbasis pemecahan masalah, matematika tidak lagi menjadi sekadar teori di kelas, tetapi alat nyata untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.