Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menguak Kisah Dibalik Tragedi Ile Ape - Lembata
7 April 2021 7:09 WIB
Tulisan dari Vinsen Belawa Making tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Sebuah Reflekasi Pribadi)
Tiga hari telah berlalu setelah paskah. Tiga hari kini berlalu sejak bencana itu terjadi dan tiga hari berlalu dengan banyak korban belum ditemukan. Luka yang tergores teramat perih, duka ini terlalu dalam dan sulit dilupakan. Dalam derai air mata dan tangis nan pilu, ada secercah penghiburan yang datang dari Tuhan Allah Ama Lerawulan, Ina Tanah Ekan- lewat suara tegas Presiden RI Bpk. Ir. Joko Widodo dan Tangan cekatan seorang Ibu Menteri Sosial Ibu Tri Rismarini. Indonesia benar-benar berduka atas apa yang terjadi di NTT.
ADVERTISEMENT
***
Duka ini jauh lebih hebat dari erupsi Ile Ape beberapa waktu yang lalu. Karena korban yang berjatuhan saat ini jauh lebih banyak. Banyak penyesalan yang datangnya terlambat. Ketika erupsi Ile Ape, sempat ada usulan beberapa pihak termasuk kami – Tim Relawan Universitas Citra Bangsa - (saat itu tim sempat lakukan perjalanan keliling ile ape Bersama sahabat kami terkasih ketua BPD Desa Waimatan Ama Victorius Lango Langkeru dan sempat memberi makan ternak di Desa Waimatan). Usulan tersebut adalah melakukan relokasi warga yang ada di daerah rawan longsor/runtuhan termasuk waimatan. Ketika berdiskusi dengan Ama Vicky Lankeru (Ketua BPD) di posko pengungsian topik yang kami angkat adalah soal relokasi ini. Dalam sebuah grup WA Tita Ata Ile Ape point ini juga masuk menjadi usulan utama. Namun sayang, semua kami tidak mampu memenangkan hati masyarakat dan juga menggerakan pemerintah kabupaten serta pihak lainnya untuk melakukan hal besar dan berat ini. Kendalanya memang ada banyak, mulai dari keenganan masyarakat beranjak dari tanah kelahiaran (terkait budaya) dan juga lokasi relokasi yang belum jelas (tanah, tempat tinggal, ganti rugi dll). Kegigihan Ama Vicky untuk meyakinkan warganya sangat besar, terlihat dari bagaimana upayanya bolak balik, keluar masuk rumah untuk menyakinkan para warga untuk relokasi saat erupsi kemaren. Bukan hanya itu, saat ini juga beliau masih terus berupaya. Terlihat jelas setelah kejadian raut wajah Ama Vicky berubah. Pasti ada penyesalan yang mendalam, sama seperti yang kami rasakan saat ini. Kami merasa gagal, dan bersalah atas apa yang telah terjadi. Ilmu Kesehatan masyarakat yang kami miliki plus mitigasi Kesehatan lingkungan yang pernah kami pelajari sia-sia belaka. Waimatan, air mata penyesalan kami ini entah kapan berakhir tak sanggup kami menatap gundukan tanah dan bebatuan ini. Akh sudahlah semua telah terjadi dan moment ini tidak elok untuk saling mempersalahkan termasuk mempersalahkan diri sendiri.
***
ADVERTISEMENT
Barusan sore tadi, Bu Risma dengan tegas menyatakan prioritas; 1) Memastikan logistic diposko/dapur umum aman dan semua kebutuhan terpenuhi. 2)Pencarian jenasah dengan protocol professional untuk meminimalisir jatuhnya korban tambahan/susulan. 3) Relokasi warga terdampak ke wilayah yang aman untuk menetap. 4) pemulihan perekonomian paskah bencana. Ini mungkin intinya, selebihnya beliau langsung terjun ke lokasi; mulai dari dapur umum hingga desa yang terdampak.
Bu Menteri, mohon yakinkan semua kami untuk lakukan yang terbaik yaitu relokasi. Semua kami sebenarnya telah sepakat sejak dulu, namun hanya belum ada titik temu yang terbaik. Kami sangat butuh sentuhan pihak luar terutama pemerintah pusat Bu. Sekali lagi kami mohon jangan ulangi kesalahan yang sama seperti kemaren.
ADVERTISEMENT
***
Ibu Risma dan Ama Vicky telah melakukan tugasnya masing-masing, dan semua kita tentu berharap yang terbaik.
Ina, Ama Kaka Ari, mari kita bergandeng tangan, jangan tanya engko buat apa, dan saya buat apa, tetapi buatlah semua dengan tulus sesuai kemampuan kita masing-masing. Saling mengingatkan boleh tetapi jangan memojokan, mari saling menguatkan dalam duka ini. Semoga semua korban yang meninggal diterima dalam surga nan Abadi. Amin.
*Ini hanya sekedar Refleksi Penulis, Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih.