Konten dari Pengguna

Tim II KKN UNDIP Melakukan Penyuluhan Guna Mencegah Keterlambatan Berbahasa Anak

Viona Andriani
Mahasiswa S1 Sastra Inggris Universitas Diponegoro.
18 Agustus 2024 10:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viona Andriani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Kegiatan Pelaksanaan Program Monodisiplin Penyuluhan Peran Aktif Orang Tua dalam Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak Balita di Dusun Tundungan
zoom-in-whitePerbesar
Foto Kegiatan Pelaksanaan Program Monodisiplin Penyuluhan Peran Aktif Orang Tua dalam Perkembangan Kemampuan Berbahasa Anak Balita di Dusun Tundungan
ADVERTISEMENT
Salah satu mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro yang berlokasi di Desa Sroyo Kabupaten Karanganyar melakukan penyuluhan mengenai pentingnya peran orang tua guna mengoptimalisasi kemampuan berbahasa anak balita. Kegiatan tersebut berlangsung di Dusun Tundungan, Desa Sroyo, Kabupaten Karanganyar dalam pertemuan ibu-ibu PKK rutin setiap bulan. Penyuluhan yang diadakan pada minggu ke-3 Juli, tepatnya tanggal 28 Juli 2024, dihadiri dengan jumlah audiens yang cukup banyak. Mulai dari anak-anak, ibu, dan bapak di desa Tundungan ikut meramaikan penyuluhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyuluhan mengenai pentingnya peran orang tua dalam perkembangan kemampuan berbahasa anak menjadi salah satu program monodisiplin yang dilaksanakan oleh Viona Andriani mahasiswi S1 Sastra Inggris. Program ini dilaksanakan karena dilatarbelakangi banyaknya populasi ibu hamil dan anak di bawah lima tahun di desa Sroyo, berturut-turut sebanyak 31 orang dan 665 anak. Alasan lain program ini dilakukan yaitu dikarenakan anak sejak lahir hingga usia enam tahun mengalami masa emas, dimana anak sangat mudah menerima berbagai jenis rangsangan. Masa ini sangat krusial untuk meletakkan dasar kemampuan kognitif, keterampilan berbahasa, keterampilan motorik, dan perkembangan sosio-emosional pada anak usia dini. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak-anak untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan mendorong peran aktif orang tua. Masa sensitif pada anak usia dini merupakan kesempatan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak, meletakkan landasan yang tepat serta memaksimalkan potensi tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
Penyuluhan tersebut membahas mengenai alasan mengapa kemampuan berbahasa pada anak balita penting sebagai dasar berpikir dan berkomunikasi, tahap-tahap perkembangan kemampuan berbahasa anak balita yang dimulai dari 0 tahun hingga 5 tahun, dan bagaimana cara orang tua guna mengoptimalisasi kemampuan berbahasa anak sejak dini. Penyuluhan tersebut dilakukan secara interaktif dimana audiens aktif menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa.
Dengan diadakannya penyuluhan tersebut, diharapkan para orang tua menjadi lebih peka dan dapat memenuhi kebutuhan anak sejak dini sehingga dapat mendukung potensi-potensi anak untuk berkembang secara optimal.