Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Penanganan Kemiskinan Chad Melalui Program Pangan Dunia
5 November 2024 16:36 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Viona Agnesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, penulis melihat lebih dekat latar belakang masalah kemiskinan di Chad, peran WFP dalam mengatasi masalah gizi di negara tersebut, dan tantangan dalam melaksanakan program ini. Pada akhirnya, penulis menyimpulkan bahwa keberhasilan WFP dalam memerangi kemiskinan di Chad sangat bergantung pada dukungan berkelanjutan dari komunitas internasional, kebijakan pemerintah daerah yang aktif, dan keterlibatan masyarakat lokal dalam pembangunan ekonomi yang mandiri. Chad, sebuah negara di kawasan Afrika Tengah, menghadapi tantangan besar terkait kemiskinan dan kelaparan. Perekonomian Chad sangat bergantung pada pertanian dan peternakan, sehingga rentan terhadap perubahan iklim, konflik internal, dan ketidakstabilan ekonomi global. Situasi ini diperburuk dengan tingginya tingkat kemiskinan, terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan, dan minimnya infrastruktur pendidikan, sehingga semakin sulit bagi masyarakat untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Program Pangan Dunia (WFP), bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, memainkan peran penting dalam mengatasi kemiskinan di Chad. Melalui berbagai program bantuan pangannya, WFP bertujuan untuk meringankan beban masyarakat Chad, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan wanita hamil yang paling terkena dampak krisis pangan. Selain pemberian bantuan pangan, program tersebut mencakup pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan, pembangunan infrastruktur pertanian, serta penyaluran benih dan mesin pertanian untuk mendukung ketahanan pangan jangka panjang. Chad merupakan salah satu negara dengan tingkat kemiskinan dan kerawanan pangan tertinggi di dunia.
Menurut Indeks Kelaparan Global tahun 2022, peringkat Chad berada pada tingkat yang sangat rendah dalam hal ketahanan pangan, dan menempati peringkat ke-187 dari 189 negara termiskin pada Indeks Pembangunan Manusia tahun 2020. Negara di Afrika tengah-utara ini memiliki cadangan minyak yang sangat besar, namun pendapatan dari sumber daya alam tersebut tidak mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sebaliknya, berbagai faktor, termasuk korupsi, konflik yang sedang berlangsung, dan kondisi cuaca ekstrem, justru memperburuk situasi sosio-ekonomi Chad. Dari sudut pandang teori ketergantungan, situasi Chad dapat dijelaskan sebagai bagian dari rantai ketergantungan struktural terhadap negara maju. Negara-negara berkembang seperti Chad seringkali menempati posisi yang kurang beruntung dalam sistem ekonomi global dan bergantung pada ekspor sumber daya alam. Pendapatan dari sektor minyak, yang menjadi andalan Chad, mengalir terutama ke perusahaan-perusahaan asing dan negara-negara maju, tanpa memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan dalam negeri. Oleh karena itu, ketergantungan ini menjadikan Chad rentan terhadap fluktuasi pasar internasional dan menyulitkannya untuk keluar dari siklus kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Program Pangan Dunia (WFP) merencanakan intervensi besar-besaran untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Chad yang berisiko mengalami kerawanan pangan. Pada tahun 2024, WFP bertujuan untuk menjangkau 2,5 juta orang, termasuk pengungsi, pengungsi internal, dan kelompok rentan lainnya. Untuk mencapai tujuan ini, WFP memberikan bantuan pangan, uang tunai dan nutrisi untuk mengurangi dampak negatif musim kemarau. Selain itu, pada tahun ajaran 2024-2025, WFP akan memberikan bantuan khusus kepada sekitar 400.000 korban banjir dan dukungan 54 Rencananya adalah memberikan makanan bergizi kepada setiap anak sekolah. Dari perspektif teori liberalisme, karya WFP menunjukkan bagaimana organisasi internasional dapat memainkan peran penting dalam mengatasi masalah transnasional seperti kemiskinan dan krisis pangan. Liberalisme institusional menekankan kerjasama antar negara melalui institusi global untuk mencapai tujuan bersama dan menjaga stabilitas. Dalam kasus Chad, dukungan WFP mencerminkan pentingnya kerja sama internasional untuk mengatasi kesenjangan yang dihadapi negara-negara berkembang. WFP membantu negara-negara memperkuat kapasitas mereka untuk mengatasi krisis kemiskinan struktural melalui bantuan dan program yang berfokus pada nutrisi, pendidikan dan pembiayaan.
ADVERTISEMENT
Program Pangan Dunia (WFP) bekerja sama dengan UNHCR, Pemerintah Chad dan mitra Hagina Initiative lainnya untuk melaksanakan program komprehensif di Chad. Selama lima tahun, inisiatif ini bertujuan untuk memulihkan 100,000 hektar lahan pertanian dan peternakan di Chad timur dan selatan, mendukung sekitar 500,000 petani dan penggembala, termasuk pengungsi dan masyarakat lokal. Dengan inisiatif ini, WFP bertujuan untuk mewujudkan kemandirian bagi Chad dan meningkatkan ketahanan pangan. Selain itu, WFP mendukung Strategi Perlindungan Sosial Nasional Chad (2024-2028). Hal ini termasuk memperkuat Daftar Sosial Terpadu, database terintegrasi untuk mempercepat penargetan kelompok rentan, dan mengembangkan jaring pengaman sosial yang efektif.
Upaya restorasi lahan WFP, pengembangan jaring pengaman sosial, dan infrastruktur layanan udara membantu memperkuat hubungan antara negara dan aktor non-negara yang saling bergantung untuk mencapai stabilitas di Chad. Selain itu, layanan udara kemanusiaan WFP di Chad terbang ke 22 tujuan di seluruh negeri, menunjukkan pentingnya bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dalam membangun stabilitas. Dari sudut pandang institusionalis, upaya-upaya tersebut membantu memperkuat struktur internasional yang mendukung keamanan dan kemakmuran global. Kolaborasi dan koordinasi kami dengan lebih dari 132 organisasi kemanusiaan memastikan akses ke daerah-daerah yang sulit dijangkau dan memungkinkan kami mendistribusikan bantuan secara lebih efektif kepada masyarakat rentan.
ADVERTISEMENT
Program PBB WFP di Chad menunjukkan bahwa kerja sama internasional dan upaya strategis merupakan kunci untuk mengatasi krisis kemiskinan dan kerawanan pangan. Pertama, WFP memenuhi kebutuhan pangan dasar dengan mendistribusikan bantuan kepada kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak, dan korban bencana. Pendekatan ini memungkinkan WFP tidak hanya membantu mengatasi krisis yang terjadi saat ini, namun juga meletakkan dasar bagi pembangunan manusia yang lebih baik di masa depan. Teori ketergantungan menyatakan bahwa negara-negara seperti Chad sering terjebak dalam siklus ketergantungan struktural pada negara maju dan ekspor sumber daya alam. Namun intervensi WFP bertujuan untuk mengatasi ketergantungan ini dengan memperkuat kapasitas lokal dan mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal. Selain itu, WFP berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan perempuan melalui dukungan nutrisi di sekolah untuk mencegah pernikahan dini dan meningkatkan angka kelulusan.
ADVERTISEMENT
Perspektif liberalisme menekankan pentingnya kerja sama internasional melalui organisasi internasional seperti WFP untuk membantu mengatasi masalah transnasional seperti kemiskinan dan kelaparan. Program PBB WFP di Chad menunjukkan bagaimana dukungan global dapat memperkuat kemampuan suatu negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Lebih jauh lagi, kolaborasi WFP dengan Inisiatif Hagina dan Strategi Perlindungan Sosial Nasional Chad menunjukkan peran penting yang dapat dimainkan oleh organisasi internasional dalam memulihkan kapasitas ekonomi lokal. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan masyarakat internasional, peran aktif Pemerintah Chad, dan keterlibatan masyarakat lokal. Dengan kerja sama yang berkelanjutan dan strategi yang tepat, Chad diharapkan dapat membangun kemandirian ekonomi, meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, dan menciptakan masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT