Apakah Masker yang Kamu Pakai Sudah Benar?

Vira Mandasari
Saya adalah mahasiswi dari LSPR (London School and Public Relations) Communication and Business Institute.
Konten dari Pengguna
23 November 2020 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Vira Mandasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta – Penyebaran Virus COVID – 19 menimbulkan rasa kekhawatiran di masyarakat luas terutama di Indonesia. Tidak heran jika berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus yang mematikan ini. Salah satu upaya yang terbukti dapat mencegah penularan virus COVID – 19 adalah dengan menggunakan masker. Setiap jenis masker tentu memiliki keefektifan dan aturan pemakaian yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak jenis masker yang ada, tidak semuanya efektif untuk mencegah virus. Masih banyak orang yang tidak tahu mengenai tentang jenis – jenis masker serta aturan pakainya.
1. Masker N95
Masker N95 ini efektif untuk menangkal partikel padat maupun cair yang ada di udara. Sesuai dengan namanya, masker N95 ini memiliki lebih dari satu lapisan filtrasi dan mampu menyaring hingga 95% partikel di udara. Walaupun masker N95 ini sangat efektif untuk menangkal virus, masker N95 tidak dianjurkan untuk anak – anak, ibu hamil, pengidap penyakit paru – paru dan dalam penggunaan sehari - hari karena masker ini sangat ketat dan dapat membuat sulit bernapas.
Oleh karena itu, masker N95 diutamakan untuk digunakan oleh petugas medis yang berkontak fisik secara langsung dengan pasien positif COVID -19. Masker N95 sebaiknya diganti setelah penggunaan selama 8 jam, karena setelah 8 jam masker N95 dianggap sudah tidak efektif lagi untuk menangkal virus.
ADVERTISEMENT
2. Masker Bedah
Pada umumnya masker bedah memiliki 3 lapisan, yaitu:
• Lapisan luar (anti air)
• Lapisan tengah (filter kuman)
• Lapisan dalam (untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut)
Masker bedah ini adalah masker yang sangat efektif untuk penggunaan sehari – hari karena memiliki lapisan yang mampu menangkal percikan air liur (droplet). Persediaan masker bedah untuk saat ini sudah terbilang normal dan sudah dapat ditemukan di minimarket atau e - commerce terdekat dengan harga yang terjangkau. Masker bedah dianjurkan hanya dipakai maksimal 8 jam, setelah 8 jam masker bedah tersebut harus segera dibuang.
3. Masker Kain 3 – Ply
Masker kain bisa menangkal sebagian percikan air liur yang keluar saat berbicara, bernapas, ataupun batuk dan bersin. Jika digunakan dengan benar, masker kain tetap dapat mengurangi penyebaran virus COVID – 19. Masker kain hanya dianjurkan dipakai selama 4 jam, tidak boleh dipakai 2 kali, dan setelah memakai masker kain dianjurkan untuk segera dicuci.
ADVERTISEMENT
4. Masker Scuba atau Buff
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) melarang masyarakat untuk menggunakan masker scuba atau masker buff. Masker Scuba atau Buff ini hanya memiliki 1 lapisan dan terlalu tipis. Kemampuan filtrasi masker scuba atau buff sangat rendah, selain itu pori – pori masker ini sangat lebar sehingga dikhawatirkan tidak bisa menyaring droplet. Masker scuba atau buff ini tidak dianjurkan untuk dipakai karena tidak efektif untuk mencegah penularan virus COVID – 19.
Itu dia beberapa masker beserta keefektifan dan aturan pemakaiannya. Masker yang cocok untuk penggunaan sehari – hari adalah masker bedah dan masker kain, tetapi tetap harus diperhatikan aturan pakai yang benar agar masker dapat berfungsi secara maksimal.
ADVERTISEMENT