Istri Pemain Everton Terduga Pelaku Asusila Anak Sudah Tinggalkan Rumah

Konten dari Pengguna
22 Juli 2021 14:07 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Sport tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Everton. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Logo Everton. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Istri pemain Everton yang ditangkap karena diduga bertindak asusila terhadap anak-anak dilaporkan telah meninggalkan rumah. Wanita itu disebut sudah berada di tempat yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kepolisan Manchester mengonfirmasi telah menangkap pemain Premier League dengan tuduhan tindak asusila kepada anak kecil. Nama pemain itu tak diungkap, tetapi dikabarkan berusia 31 tahun.
Tak lama setelahnya, pihak Everton mengungkap bahwa salah satu penggawanya tengah berurusan dengan hukum. Klub juga sudah menerapkan skorsing pada pemain tersebut tanpa mengungkap identitas aslinya.
"Everton dapat mengonfirmasi bahwa klub telah menskors seorang pemain dari tim utama sambil menunggu penyelidikan polisi. Klub akan terus mendukung pihak berwenang dengan penyelidikan mereka dan tidak akan membuat pernyataan lebih lanjut saat ini," bunyi rilis resmi Everton.
Logo Premier League Foto: situs resmi Premier League
Kini, kabar terbaru mengatakan bahwa sang istri dari terduga pelaku tindakan asusila terhadap anak kecil itu telah meninggalkan rumahnya untuk menuju tempat yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
''Istri pesepak bola internasional Everton yang ditangkap karena dugaan asusila terhadap anak telah meninggalkan rumah di kampung halamannya,'' tulis laporan Daily Mail, Rabu (21/7) waktu setempat.
''Segala akomodasi dilaporkan diurus oleh pihak klub menyusul penangguhan [pemain] oleh klub,'' lanjut mereka.
Adapun, pada prosesnya, nama Gylfi Sigurdsson ramai disebut-sebut sebagai terduga di kasus ini. Gelandang Everton itu memang merupakan pemain kunci Timnas Islandia. Usianya saat ini pun tepat 31 tahun.
Namun, hingga kini, identitas sang pemain masih belum diungkap ke publik guna mengikuti prosedur hukum yang berlangsung di Inggris.
***