Konten dari Pengguna

3 Desa Paling Indah di Indonesia yang Bikin Betah dan Enggak Mau Pulang

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
12 Mei 2020 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wae Rebo Foto: Muhammad Adimaja/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Wae Rebo Foto: Muhammad Adimaja/Antara
ADVERTISEMENT
Destinasi wisata tak melulu soal pantai, gunung, atau wahana permainan yang menyenangkan. Bahkan sebuah desa yang kental dengan budayanya pun bisa dijadikan tujuan.
ADVERTISEMENT
Seperti tiga desa terindah di Indonesia ini yang bisa memanjakan mata kamu selama berkunjung. Siap-siap tidak mau pulang jika berkunjung ke sana, ya!

1. Desa Pariangan, Tanah Datar

Desa yang terkenal dengan nama Nagari Pariangan ini disebut-sebut sebagai desa terindah di dunia menurut Travel Budget. Bahkan desa ini bersanding dengan desa di luar negeri.
Seperti desa Eze di Prancis dan desa Wengen di Swiss. Enggak heran, akhirnya ada banyak pelancong yang berkunjung. Terletak di ketinggian 500 sampai 700 meter di atas permukaan laut, Nagari Pariangan berada tepatnya di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Di sini kamu bisa menemukan rumah-rumah gadang yang menjadi ciri khasnya. Selain itu, terdapat juga masjid kuno yang konon katanya adalah masjid tertua yang sudah berdiri sejak abad ke-19 bernama Masjid Ishlah.
ADVERTISEMENT
Hal itu didasari karena Nagari Pariangan juga merupakan desa tertua di daerah Minangkabau. Tak cuma kaya akan sejarahnya, Nagari Pariangan juga memiliki udara yang masih sejuk dan bersih. Panorama sawah dan pegunungan yang membentang di sekitar desa, siap menghipnotis kamu dengan pesonanya.

2. Desa Adat Panglipuran, Bali

Bali enggak cuma soal Kuta, Seminyak, atau Ubud belaka. Selain ketiga tempat di atas, ada pula sebuah desa yang kerap dijadikan sebagai lokasi syuting serial film televisi atau FTV karena keindahan dan nuansa budayanya yang kental.
Lokasi tersebut adalah Desa Adat Panglipuran yang terletak di Kabupaten Bangli, Bali Timur. Desa ini menyuguhkan suasan Bali yang masih asli dan kental akan budaya.
ADVERTISEMENT
Kamu mungkin akan terkesima dengan bentuk-bentuk rumah yang sangat mirip. Atap dan dinding rumah mereka menggunakan bambu. Kemudian ukuran pintu rumah mereka yang hanya muat satu orang saja.
Desa Adat Penglipuran di Bali Foto: Instagram/Explorebali
Tak hanya bentuknya, tapi pembagian ruangan di setiap rumah juga sama seperti kamar tidur dan dapurnya. Cat tembok yang digunakan untuk pintu rumah di Desa Penglipuran juga bukanlah cat pada umumnya, melainkan terbuat dari tanah liat.
Budaya lainnya yang masih dijaga sampai sekarang adalah, tidak dibolehkannya pria melakukan poligami di desa ini untuk menghormati kaum wanita. Selain budaya-budaya di atas, ada beberapa hal menarik lainnya dari desa ini seperti kebersihan, tata ruang yang rapi dan juga tentunya kesejukan udaranya.
ADVERTISEMENT
Karena keindahan dan keunikannya, Desa Penglipuran menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib disambangi di Bali. Wajar saja kawasan ini tak pernah sepi pelancong, baik dari domestik maupun mancanegara.

3. Desa Wae Rebo, Flores

Desa Wae Rebo merupakan desa unik yang sudah mendunia. Desa ini juga satu-satunya desa di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, yang penduduknya masih tinggal di rumah tradisional bernama Mbaru Niang Bundar.
Rumah di Desa Wae Rebo terbilang unik karena mempunyai bentuk kerucut dengan tinggi mencapai 10 meter dengan atapnya dari alang-alang. Di Wae Rebo terdapat tujuh rumah yang berderet melingkar.
Formasi dan jumlah tersebut dipercaya sebagai simbol perdamaian.Setiap rumah biasanya dihuni oleh enam hingga delapan keluarga.
Wae Rebo Foto: Muhammad Adimaja/Antara
Desa Wae Rebo masuk ke dalam desa tertinggi di dunia karena letaknya berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Ketika menginap di sini, kamu akan menikmati lautan kabut yang menghiasi pagi harinya.
ADVERTISEMENT
Untuk bisa sampai ke sana, kamu harus melakukan trekking selama 2-3 jam dengan medan yang cukup sulit. Untuk itu, kamu disarankan untuk menyewa tour guide sebagai penunjuk jalan.
Setiap pelancong yang datang akan dijamu di dalam salah satu Mbaru Niang Bundar yang disiapkan secara khusus. Kamu juga akan berkesempatan meminum kopi flores sebagai minuman selamat datang.
Mau yang lebih oke lagi? Kamu juga bisa bermalam di rumah ini, lho. Keren, ya!