Konten dari Pengguna

5 Fakta Penjual Keripik Buah Beromzet Rp 252 Juta, Dulu Hanya Buruh Kasar

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
3 April 2020 13:23 WIB
clock
Diperbarui 3 April 2020 13:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keripik buah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keripik buah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Hanya berjualan keripik kok bisa miliki omzet ratusan juta, ya? Begitulah kiranya yang ada di benak kita saat ini. Namun siapa sangka berkat semua usaha yang kita miliki, pasti akan ada jalan.
ADVERTISEMENT
Begitu juga yang terjadi pada pria yang satu ini. Ia yang semula memulai profesi sebagai buruh kasar di sebuah pabrik kayu, kini bisa memproduksi dan membantu perekonomian keluarganya dengan bisnis kuliner yang dirintisnya.
Seperti apa ya, perjuangan Jayadi dalam membangun usaha camilannya hingga bisa sukses hingga saat ini? Simak dalam lima fakta berukut:

1. Jayadi pernah bekerja sebagai buruh kasar

Ilustrasi kapak. Foto: Pixabay
Sebagai seorang lulusan teknik, lelaki kelahiran Kasembon, Malang ini mengawali pekerjaan sebagai buruh kasar di pabrik kayu dan bengkel. Kemudian ia banting setir menjadi pebisnis kuliner dengan modal awalnya Rp 60 juta.
Kemudian ia mendapatkan inspirasi dari bisnisnya dalam membuat mesin pesanan produk makanan dari kliennya. Ia baru berniat membuat mesin produksi makanannya sendiri setelah melihat banyak pelaku bisnis kuliner terlebih camilan yang jarang rugi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, ia berani menciptakan mesin produksi sendiri dan mengesampingkan sistem pemasarannya.

2. Berhasil membuat keripik setelah melalui 199 percobaan

Ilustrasi proses produksi Vigour. Foto: Facebook UD Jayadi
Meski telah membuat mesin sendiri, ia tidak lantas langsung berhasil ketika membuat keripik. Ia masih harus melalui sulitnya mengubah buah menjadi keripik.
Ia harus banyak menyempurnakan mesin yang dimiliki, bahkan hingga 199 kali percobaan. Di sana ia juga merugi hingga Rp 54 juta karena belum bisa memproduksi dengan baik.
Berkat semua usahanya, ia bisa mengubah bahan-bahan seperti wortel, semangka, belimbing, rambutan, melon, mangga, salak, apel, nangka, dan pisang menjadi sebuah camilan yang bisa dikonsumsi di mana saja. Ia juga mengakui bahwa bahan yang paling sulit untuk dibuat adalah semangka.
ADVERTISEMENT

3. Keripiknya sempat tak laku di pasaran

Ilustrasi keripik buah. Foto: Shutterstock
Setelah berhasil membuat mesin yang memproduksi dengan sempurna, masalah kembali datang. Ia belum bisa menyaingi banyaknya produk serupa di pasaran. Keripik nangka dan nanas yang awalnya diproduksi tidak menghasilkan uang yang banyak, justru turun di pasaran.
Lalu ia berniat untuk belajar tentang bisnis kuliner kepada orang yang lebih berpengalaman. Perlahan namun pasti, ia bisa bangkit kembali dengan brand keripik Vigour, dan mampu menyaingi produk keripik buah lainnya.

4. Kini miliki 2 outlet utama dan omzet lebih dari Rp 252 juta per bulan

Setelah bergelut dengan aneka kegagalan, kini Jayadi memiliki dua gerai di Kompleks Ruko Batu Galeria dan Jalan Raya Mojorejo. Ia juga mempekerjakan tetangganya, hal tersebut memiliki tujuan lain yakni untuk membuka lapangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Kini, usaha keripiknya di pasarkan hingga luar pulau. Setiap harinya, ia mampu mengolah 3 kuintal nangka, 2,5 kuintal apel, 3 kuintal nanas, 2 ton semangka, dan buah-buah lainnya. Ia juga berhasil mengirim 750 kilogram keripik ke luar daerah setiap bulannya.

5. Berhasil dapatkan banyak penghargaan

Ilustrasi medali. Foto: Shutterstock
Berkat semua usaha dan ketekunannya, ia mendapat penghargaan dari berbagai institusi, di antaranya Institut Pertanian Bogor (2009), penghargaan usaha kecil-menengah produsen makanan sehat dari Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (2007).
Penghargaan lainnya berasal dari Badan Pengawas Obat dan Makanan yakni Bintang 1 Keamanan Pangan (2009), dan satu lagi sebagai juara kedua kategori perintis dari Gubernur Jawa Timur (2009).
ADVERTISEMENT
Banyak juga ya, penghargaan bisnis kuliner yang digeluti Jayadi. Memang, bisnis yang dibangun dengan usaha keras akan membuahkan hasil yang manis --semanis keripik buah yang dibuatnya.