Konten dari Pengguna

5 Fakta Perjuangan Pemilik Usaha Es Krim Vanesa yang Meraup Untung Rp 1,5 M

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
5 April 2020 13:49 WIB
clock
Diperbarui 5 April 2020 13:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Es Krim Kacang Hijau Foto: Shutterstock/Aquarius Studio
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Es Krim Kacang Hijau Foto: Shutterstock/Aquarius Studio
ADVERTISEMENT
Setiap proses kesuksesan pasti memiliki masa-masa jatuh bangun yang berbeda-beda. Tergantung bagaimana kita bisa mengambil pelajaran darinya. Tak terkecuali Sanawi yang berhasil menjadi seorang produsen es krim ini. Ia bisa menjual produknya hingga ke pelosok Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ternyata sosok kelahiran Blora ini tidak lulus SD, lho. Namun hal tersebut tidak menjadikannya patah semangat dan pasrah pada takdir kehidupan. Kira-kira seperti apa, ya rangkuman perjuangannya hingga bisa mendirikan bisnis kuliner sebesar itu?

1. Tidak lulus SD, kemudian gembalakan sapi

Ilustrasi penggembala sapi. Foto: pixabay
Sanawi sosok yang mau bekerja keras, meskipun hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 2 SD ia tak patah semangat. Ia tetap mencoba peruntungan menggembalakan sapi milik tetangganya. Dari situ ia sadar bahwa keadaan hanya bisa diubah dengan berusaha.
Ia menghiraukan semua cibiran yang mengolok-oloknya karena tidak pintar dan fasih dalam pelajaran. Di usia ke-16 ia memberanikan diri untuk merantau ke Jakarta.

2. Pernah menjadi kuli bangunan

Kali pertamanya ke ibu kota, ia ditinggal oleh tetangganya yang berangkat ke sana bersama. Sempat pulang kampung, namun tekadnya tidak berubah. Ia mencoba peruntungan merantau kedua kalinya dengan menjadi kuli bangunan.
ADVERTISEMENT
Sanawi juga nyambi menjadi tukang borong cat di rumah-rumah yang membutuhkan bantuannya. Setelah sekian lama, di tahun 2006 ia ikut dengan kerabatnya menjadi kuli di Samarinda. Di situlah titik balik kondisi Sanawi mulai memikirkan bisnis sampingan.

3. Awalnya menjadi penjual es krim keliling

Ilustrasi mobil es krim. Foto: shutterstock
Saat menapaki perjalanan hidup di Samarinda, ia menjadi penjual es krim keliling. Bermodal Rp 60 ribu, ia menjadi distributor sekaligus menjualkan langsung. Dari usahanya tadi, ia bisa mengumpulkan Rp 150 ribu tiap harinya.
Dari uang yang berhasil dikumpulkannya tersebut, ia menukar dengan motor dan mulai menyicil mobil bak terbuka. Ia berpikir mobil tersebut nantinya akan digunakan untuk modal usaha.

4. Berhasil membeli es krim dengan merek sendiri

Es Krim PTR Foto: Shutterstock
Setelah berhasil mengumpulkan modal, ia bersama sang anak mulai belajar berbisnis kuliner es krim dengan orang yang lebih berpengalaman. Menurutnya, jika kita ingin meningkatkan kemampuan, maka kita harus bergaul dengan orang yang di atas kita.
ADVERTISEMENT
Hasil pembelajarannya berbuah manis, setelah 3 tahun menekuni sebagai distributor es krim, ia memiliki 400 pengecer. Kini berkembang pesat menjadi 700 mitra di kota-kota besar Indonesia.
Kemudian ia mematenkan nama dan memproduksi es krim sendiri dengan brand Vanesa. Pabriknya berada di Kudus, Jawa Tengah.

5. Miliki omzet Rp 1,5 miliar per bulan

Berkat kesabaran dan kerja keras yang dilalui Sanawi sejak merantau, kini ia bisa menghasilkan Rp 1,5 miliar setiap bulannya. Hal tersebut karena produksi dan distribusi es krim Vanesa yang semakin laku di pasaran.
Ia yakin setiap usaha tidak akan mengkhianati hasil, dengan memegang kunci kesuksesan usaha, rukun, iman, dan percaya diri. Ditambah dengan mau menerima masukan dari orang lain, dijamin bisnis kuliner bisa sukses.
ADVERTISEMENT