news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Fakta Soal Makaroni Ngehe, dari Modal Rp 20 Juta Hingga Omzet Rp 6 M per Bulan

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
13 Maret 2020 9:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Makaroni Ngehe. Foto: Instagram: @ngehe_id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Makaroni Ngehe. Foto: Instagram: @ngehe_id
ADVERTISEMENT
Setelah bertahun-tahun berjuang untuk bertahan hidup, Ali Dharmawan kini sudah berada di titik kesuksesan dengan usaha makaroninya. Peluang ini berhasil ia dapatkan dengan segala jerih payah setelah bekerja berganti profesi.
ADVERTISEMENT
Sebelum meraih kesuksesannya, pria kelahiran Tasikmalaya ini sempat memiliki target untuk bisa mandiri secara finansial di usia 30 tahun. Hingga saat ini ia berhasil mengembangkan bisnisnya dalam produk Makaroni Ngehe. Kira-kira apa saja, ya hal unik yang bisa dikulik dari segudang kisah perjalanannya hingga di posisi ini?

1. Berawal dari profesi buruh cuci

Sejak lulus dari masa SMA tahun 2004 di Tasikmalaya, ia pun memutuskan untuk merantau di ibu kota. Dengan menjadi seorang buruh cuci, ia bertahan hidup dengan gaji Rp 5 ribu per hari. Tidur di emperan toko hingga masjid pun ia jalani ketika menjadi seorang buruh di sebuah mall di Cinere.
Tak hanya itu, aneka profesi sempat ia jalani termasuk menjadi seorang penulis skenario sinetron di tahun 2008 hingga 2011. Mimpinya harus terhenti karena sang ibu jatuh sakit, hal tersebut kemudian memaksanya harus keluar dari zona nyaman dan merintis usahanya sendiri.
ADVERTISEMENT

2. Mendapatkan inspirasi resep dari ibunda

Yap, sebenarnya Makaroni Ngehe merupakan rahasia keluarga Ali karena ibunya yang menyajikan makaroni kering sebagai pengganti kue saat bulan ramadhan. Setelah ditinggalkan sang ayah, menjadikan perekonomian keluarganya menjadi serba sederhana sejak ia masuk masa sekolah dasar.
Hingga saat ini ia menjualkan 9 varian produk di antaranya makaroni kering, basah, bihun, otak-otak, mi kriuk, mi lidi, usus, dan cimol. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 6 ribu untuk kemasan plastik hingga 24 ribu untuk kemasan stoples.

3. Mendapatkan omzet 6 miliar perhari

Ilustrasi uang. Foto: shutterstock
Bermula dari modal Rp 20 juta yang berhasil ia pinjam dari temannya, saat ini ia bisa mendapatkan untung sebanyak Rp 6 miliar setiap harinya. Meskipun di masa awal, ia sempat ditinggal oleh karyawannya. Hal tersebut mengakibatkan sistem keuangannya berantakan.
ADVERTISEMENT
Namun ia tidak patah semangat, ia rela begadang berbulan-bulan untuk menyusun laporan keuangannya. Hingga saat ini ia sudah berhasil memiliki karyawan sebanyak 350 orang dan 34 outlet di Pulau Jawa dan Sumatera.
Memang perjuangan tidak ada yang mengkhianati, ya. Pantas saja kisah perjuangannya pernah viral di media sosial.

4. Nama Makaroni Ngehe didapatkan dari ejekan teman kantornya

Ali mengungkapkan ketika ia bekerja di restoran, seniornya sempat mengatakan "ngehe" kepadanya. Hal tersebut merupakan suatu umpatan kepadanya, dengan alasan atasannya tidak menyukai kinerjanya.
"Ngehe sering didengar dari orang-orang, menggambarkan keadaan yang nyebelin dan bikin kita marah banget. Nah saya merasa perjalanan karier saya, tuh, kok ngeselin banget, enggak kunjung ada perbaikan. Ya udah, saya pake nama itu sebagai pengingat, jangan sampai hidupku balik ke fase ini," ungkapnya dilansir website Makaroni Ngehe.
ADVERTISEMENT

5. Memiliki cita-cita sebagai penulis

Ali Muharam, Founder & CEO Makaroni Ngehe. Foto: Toshiko/kumparan
Cita-citanya saat ini sudah tercapai, ia berhasil menjadi seorang penulis atas kisah ngehek-nya. Buku berjudul "NGEHE" telah terbit di bulan Agustus 2019 kemarin. Dalam bukunya, ia menorehkan perjuangannya sejak kecil hingga berada di titik ini sekarang.
Keren banget, ya!