Konten dari Pengguna

5 Fakta tentang Pisang Goreng Gosong yang Antreannya Ribuan Orang Tiap Hari

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
11 Maret 2020 12:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: @pisanggorengmadubunaniek
zoom-in-whitePerbesar
Foto: @pisanggorengmadubunaniek
ADVERTISEMENT
Pengusaha kuliner Nanik Soelistiowati (65) berani mengambil risiko menutup usaha katering yang sudah dibangun selama 22 tahun. Naniek mencoba peluang baru dengan menjual pisang goreng madu.
ADVERTISEMENT
Dulu, Naniek diledek pelanggannya saat menawarkan camilan kreasi barunya. “Masa pisang goreng gosong dikasih ke orang?” begitu reaksi pertama yang diterima Nanik ketika menawarkan pisang goreng racikannya pada 2005.
Tapi lewat kerja keras dan konsistensi, Naniek bisa merebut hati pelanggan karena cita rasa pisangnya. Sekarang ribuan orang antre tiap hari untuk beli pisang gorengnya.
Nah berikut fakta menarik seputar Pisang Goreng Madu Bu Naniek:

Kenapa Warnanya Menghitam Seperti Gosong?

Pisang Goreng Madu Bu Nanik adalah pisang goreng tradisional yang menggunakan madu sebagai pemanis substitusi gula di adonannya. Warna hitam dihasilkan berasal dari karamelisasi madu yang digoreng.
Pisang Goreng Madu Bu Naniek. Foto: dok. Paxel
“Pisang yang kita gunakan adalah pisang yang sangat matang sehingga menghasilkan warna alami yang kehitaman,” tulis akun Instagram @pisanggorengmadubunanik.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Kualitas Minyak untuk Menggoreng?

Pisang goreng kami pasti ada minyaknya, ya, karena memang digoreng dengan minyak, bukan direbus dengan air. Tapi kalau sampai masih ada cairan di pisang tersebut, itu sudah bukan minyak lagi karena pada saat selesai digoreng, pisang kami akan ditiriskan terlebih dahulu. Cairan tersebut adalah sari atau 'juice' dari buah pisang yang 'over ripe' dan terkena suhu panas saat digoreng, jadilah sari-sari itu keluar saat sudah matang yang sebenarnya manis alami dari buah pisangnya,” tulis akun Instagram @pisanggorengmadubunanik.
Pisang Goreng Madu Bu Nanik Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan
Minyak yang kami gunakan baru setiap hari. Karena minyak yang telah digunakan tidak akan bisa dipakai ulang dan hasilnya tidak akan maksimal. Setiap harinya kami menggunakan lebih dari 270 liter minyak untuk produksi. Minyak bekas secara berkala akan di distribusi untuk bio-diesel.”
ADVERTISEMENT

Menjual 2 Truk Pickup Pisang Sehari

Naniek mendirikan usaha pisang goreng awalnya karena ketidaksengajaan. Dia sudah punya usaha catering dengan klien hotel-hotel bintang lima. Kapasitas produksinya ketika itu mencapai 1500-2000 porsi makanan setiap hari.
Nah, untuk mempertahankan usahanya, dia selalu melakukan inovasi agar punya menu variatif. Naniek kemudian iseng-iseng menggoreng pisang sisa catering untuk camilan. Karena ibunya menderita diabetes, ia tak memakai gula dan memilih madu ke dalam adonan.
Naniek memberanikan diri menjual pisang gorengnya dengan gerobak. Secara perlahan ia mulai meninggalkan bisnis catering yang sudah dirintis selama 22 tahun.
Foto: Mela/kumparan
Tantangan paling besar bagi Naniek saat itu adalah membangun kepercayaan pelanggan. Butuh usaha ekstra menggaet calon pelanggan baru.
“Dalam satu hari, rasanya mau jual 20 biji saja nggak bisa. Susah sekali. Setiap kali saya potong-potong kasih tester, pengunjung pasti bingung dan bilang: “Ini apaan sih pisang bentuknya kok aneh gosong dan jelek.” Pokoknya susah sekali laku,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Tapi dengan usaha yang gigih dan keuletan, Nanik bisa membangun kepercayaan pelanggan. Bisnis pisang goreng madunya booming pada 2014. Nanik bisa menjual dua truk pick-up penuh pisang setiap hari.

Tidak Buka Cabang

Naniek hanya membuka toko pisang gorengn madunya di area Tanjung Duren, Jakarta Barat. Dia tak membuka cabang di tempat lain. Ekspansi bisnis makanan Pisang Goreng Madu Bu Nanik, dilakukan dengan cara memanfaatkan jasa ekspedisi yang bisa mengirimkan barang dalam waktu sehari.
Foto: Safira Maharani/kumparan
"Kelamaan kalau buka cabang, sehingga pakai jasa ekspedisi yang bisa kirim sehari. Karena outlet juga masih satu, jadi produksi terbatas," ungkap Nanik.

60 Persen Penjualan dari Pesanan Online

Di hari biasa, Naniek bisa mendapatkan hingga 1.200 pelanggan dan 60 persennya berasal dari pesanan ojek online.
ADVERTISEMENT
Antrean di Pisang Goreng Madu Bu Nanik Foto: Gina Yustika Dimara/kumparan
“Hari Sabtu dan Minggu antrian kita bisa sampai 1700 nomor dalam sehari,” kata Naniek yang menolak memberi tahu omsetnya.