5 Wisata Sejarah Kemerdekaan Indonesia, dari Tugu hingga Hotel

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
16 Agustus 2022 6:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Wisata Sejarah Kemerdekaan Indonesia. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wisata Sejarah Kemerdekaan Indonesia. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan. Ada banyak cara untuk turut memeriahkan bulan kemerdekaan ini. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah memasang umbul-umbul merah putih di halaman rumah.
ADVERTISEMENT
Kalau pecinta alam biasanya akan mendaki gunung atau menyelami lautan untuk mengibarkan bendera Indonesia. Kalau yang suka jalan-jalan, wisata ke lokasi bersejarah bisa jadi pilihan.
Di hampir semua wilayah di Indonesia, pasti terdapat situs sejarah yang bisa dikunjungi. Dengan mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah dalam revolusi Indonesia, semangat nasionalisme akan tumbuh dan timbul pula penghargaan yang dalam terhadap para pahlawan.

Wisata Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Di Hari Kemerdekaan jangan hanya cari serunya saja, tapi juga berburulah ilmu di lokasi-lokasi bersejarah. Yuk, kunjungi salah satu dari lima wisata sejarah kemerdekaan Indonesia di bawah ini.

1. Tugu Proklamasi

Suasana Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (9/8/2018). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Momen proklamasi adalah salah satu momen penting kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, jika berbicara wisata sejarah kemerdekaan, Tugu Proklamasi adalah lokasi yang harus dikunjungi. Karena di lokasi ini, Soekarno yang didampingi Moh. Hatta membaca naskah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi Tugu Proklamasi, lokasi tersebut dulunya adalah rumah Soekarno. Namun, rumah tersebut telah dihancurkan oleh Soekarno sendiri.
Sebagai gantinya, dibangunlah Tugu Proklamasi pada tahun 1946 untuk menghormati peristiwa bersejarah tersebut. Ada tiga monumen di lokasi Tugu Proklamasi, yakni Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita.
Tugu Proklamasi ada di Jl. Proklamasi No.10, RT.10/RW.2, Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Wisata ini gratis untuk dikunjungi.

2. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Foto: Website munasprok.go.id
Museum Perumusan Naskah Proklamasi dulunya adalah kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Beliau adalah perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda yang menaruh simpati atas perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia. Jadi, beliau mengizinkan rumahnya sebagai lokasi perumusan naskah proklamasi.
Pada tahun 1992, rumah tersebut akhirnya diubah menjadi museum. Di dalam museum ini terdapat benda-benda bersejarah yang berperan saat perumusan naskah proklamasi.
ADVERTISEMENT
Lokasi museum terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Menteng, Jakarta Pusat. Wisata ini buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur Nasional. Untuk harga tiket masuknya adalah:

3. Rumah Rengasdengklok

Suasana rumah penculikan Sukarno dan Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Rabu (15/8/2018). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Sehari sebelum pembacaan naskah proklamasi, di tanggal 16 Agustus 1945 malam, Soekarno dan Moh. Hatta 'diculik' oleh para sekelompok pemuda bernama Menteng 31 ke sebuah rumah di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.
Alasan 'penculikan' tersebut agar Soekarno dan Moh Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda menginginkan dua tokoh proklamator itu untuk segera membacakan proklamasi kemerdekaan, dan tidak perlu melalui PPKI.
Adapun rumah di Rengasdengklok yang menjadi tempat penculikan adalah rumah milik seorang warga Tionghoa, namanya Djiaw Kie Siong. Lokasinya berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 33, Rengasdengklok Utara, Karawang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT

4. Hotel Majapahit

Hotel Majapahit dulunya dikenal dengan nama Hotel Yamato. Letaknya ada di jantung kota Surabaya dan menjadi saksi bisu pertempuran heroik antara pemuda Surabaya dengan Belanda.
Pada masa itu, arek-arek Surabaya tersulut amarahnya melihat kehadiran penjajah di Surabaya pasca kemerdekaan. Peristiwanya bermula dari sekelompok penjajah Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda di puncak sebelah kanan Hotel Yamato.
Pemuda Surabaya pun emosi dan merobek warna biru pada bendera Belanda yang berwarna merah, putih, biru. Insiden ini mengakibatkan Mr. Ploegman meninggal.
Peristiwa ini memicu terjadinya pertempuran di Surabaya dan dikenang sebagai pertempuran terbesar dan tersulit dalam sejarah revolusi Indonesia. Pertempuran itu diperingati setiap Hari Pahlawan, pada tanggal 10 November.
Hotel Majapahit hingga kini masih berdiri dan aktif menerima tamu. Wisatawan lokal maupun mancanegara sering menginap di hotel ini.
ADVERTISEMENT

5. Benteng Fort Rotterdam

Suasana di sekitar Benteng Rotterdam, Makassar. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Terakhir adalah Benteng Fort Rotterdam yang memiliki keterikatan kuat dengan Kongsi Dagang Belanda (VOC). Benteng ini telah berdiri sejak abad ke-17, dan diberi nama Benteng Ujung Pandang. Bangunannya bergaya Eropa dan menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Gowa.
Namun setelah Perang Makassar yang diakhiri dengan Perjanjian Bungaya antara pihak Kerajaan Gowa (diwakili Sultan Hasanuddin) dengan pihak Belanda (diwakili Speelman), Benteng Ujung Pandang akhirnya menjadi markas pemerintahan Belanda di Indonesia Timur.
Namanya diubah menjadi Fort “Rotterdam”, yang mengacu pada tempat kelahiran Speelman. Terdapat banyak koleksi menarik di Benteng Rotterdam, salah satunya naskah La Galigo, yang diakui UNESCO sebagai Memory of The World. Harga tiket masuk Benteng Fort Rotterdam cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp5.000.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah sejumlah tempat wisata yang bisa kamu kujungi dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Indonesia.
(ADS)