Cerita Rakyat Pendek: Cinta Terlarang Sangkuriang kepada Dayang Sumbi

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
21 Januari 2021 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
TWA Gunung Tangkuban Parahu Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
TWA Gunung Tangkuban Parahu Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Tokoh utama dalam cerita rakyat ini adalah seorang putri buangan di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi yang suka menenun untuk menghabiskan waktunya. Suatu hari, jarum tenunnya hilang dan dia terlalu malas untuk menemukannya. Sebaliknya dia membuat harapan bahwa dia akan menikahi siapa pun yang menemukan jarum untuknya.
ADVERTISEMENT
Dalam cerita rakyat ini, seekor anjing bernama Tumang menemukan jarum dan membawanya kembali ke Dayang Sumbi. Anjing itu ternyata adalah dewa yang dikutuk untuk hidup sebagai anjing. Dayang Sumbi dan Tumang menikah, dan tak lama kemudian putra mereka Sangkuriang lahir.
Sangkuriang tumbuh menjadi pemburu yang terampil. Setiap hari Sangkuriang berburu dengan Tumang, yang sebenarnya adalah ayah kadungnya. Suatu hari, ketika ia tidak dapat menemukan mangsa, Sangkuriang membunuh Tumang dan membawa organ bagian hatinya pulang.
Ketika Dayang Sumbi mengetahui bahwa putranya sendiri telah membunuh suaminya, ia memukul kepala Sangkuriang, meninggalkan bekas luka besar, dan mengusirnya.
Tangkuban Perahu di Bandung Foto: Shutter Stock
Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang kembali ke rumah dan jatuh cinta dengan ibunya sendiri – yang telah diberikan hadiah pemuda abadi oleh para dewa. Dayang Sumbi pada awalnya tertarik oleh pemuda itu, yang sekarang adalah seorang prajurit yang terkenal, tetapi ia kemudian melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan menyadari bahwa ia adalah putranya sendiri.
ADVERTISEMENT
Untuk menghentikan Sangkuriang menikahinya, Dayang Sumbi meminta sangkuriang membuat danau dan perahu besar untuk berlayar sebelum fajar tiba. Sangkuriang memanggil roh para jin untuk membantunya menyelesaikan tugas.
Khawatir bahwa Sangkuriang mungkin benar-benar berhasil mewujudkan permintaanya, Dayang Sumbi berdoa agar fajar datang lebih awal dan menggunakan selendang ajaibnya untuk membuat sinar matahari.
Dalam keputusasaan, dan berpikir bahwa ia telah gagal tugasnya, Sangkuriang menendang kapalnya yang setengah jadi terbalik dan kapalnya yang terbalik berubah menjadi gunung, yang kini dikenali sebagai Gunung Tangkuban Parahu.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).