Cerita Rakyat Pendek dengan Pesan Moral, 5 Kisah Jagoan Ini Patut Disimak!

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
15 Juni 2021 6:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca cerita rakyat pendek. Foto: mentatdgt/pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca cerita rakyat pendek. Foto: mentatdgt/pexels
ADVERTISEMENT
Cerita rakyat pendek adalah cerita nusantara yang telah dirangkum sehingga menjadi lebih singkat dan mudah dimengerti.
ADVERTISEMENT
Tahukan kamu bahwa cerita rakyat yang kita kenal saat ini dahulu adalah cerita yang beredar dari mulut ke mulut dan mewarisi nilai-nilai masyarakat di dalamnya?
Jurnal yang ditulis oleh La Ode Gusal yakni Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara Karya La Ode Sidu (2015) menyebutkan bahwa sebelum menjadi sebuah bahasa tulisan, cerita rakyat tersebar lewat lisan. Lalu cerita rakyat juga mencerminkan kehidupan masyarakat di masa itu sehingga tak hanya bersifat menghibur tetapi memiliki pesan moral di dalamnya.
Penasaran dengan cerita rakyat pendek yang penuh dengan pesan moral? Berikut kisahnya yang telah dilansir melalui laman Laboraturium Kebinekaan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

5 Cerita Rakyat Pendek dengan Pesan Moral

1. Sabeni Jawara dari Tanah Abang, Cerita Rakyat Pendek Asal DKI Jakarta

Ilustrasi ilmu bela diri pada cerita rakyat pendek Sabeni Jawara Tanah Abang. Sumber: Kominfotik Jakarta Selatan
Cerita rakyat ini berkisah mengenai dua kakak beradik bernama Rojali dan Somad. Dua pemuda ini bekerja sebagai kuli panggul yang gajinya tak seberapa. Meski begitu, Rojali dan Somad memiliki sifat yang bisa dikagumi yakni jujur, tekun, dan sangat berbakti kepada sang ibu.
ADVERTISEMENT
Sifat mereka yang begitu terpuji menarik perhatian Pak Sabeni, seorang jagoan ilmu bela diri asal Tanah Abang yang sangat hebat. Oleh karena itu, Rojali dan Somad dipekerjakan di sawah miliknya.
Suatu hari kedua kakak-beradik ini jatuh cinta kepada anak Pak Sabeni yang bernama Salamah. Namun Salamah ternyata mengagumi Rojali.
Pak Sabeni sendiri memiliki aturan bahwa siapapun yang ingin menikahi Salamah harus beradu ketangkasan terlebih dahulu dengannya. Saking hebatnya, sudah banyak pemuda bahkan preman yang gagal meminang Salamah karena kalah bertarung dengan Pak Sabeni.
Namun Pak Sabeni dengan senang hati menikahkan Salamah dengan Rojali tanpa syarat apapun, bahkan tanpa melihat status sosial di antara keduanya. Alasannya, sang calon menantu mempunyai sifat yang begitu baik dan jujur.
ADVERTISEMENT
Pesan moral: Hidup tidak boleh membedakan status sosial dan jika memiliki keahlian harus digunakan untuk hal bermanfaat, bukan untuk berbuat sewenang-wenang.

2. Kurabesi, Cerita Rakyat Pendek Asal Papua

Ilustrasi Kurabesi yang mengarungi lautan sebagai cerita rakyat pendek. Sumber: Bentara Papua
Kurabesi berkisah mengenai pemuda bernama Sapfanmer asal Kampung Korem di Papua yang ketika ibunya sedang hamil mengandungnya selalu bersedih di pinggir laut untuk menunggu ayahnya pulang. Satu waktu sang ibu dibawa pergi oleh seorang elang untuk melahirkan Sapfanmer.
Setelah Sapfanmer dewasa dan pulang ke Korem, ia dan ibunya menemukan fakta bahwa warga kampung telah pergi karena keberadaan seekor ular naga yang sangat besar.
Ia dibantu dengan seekor burung elang berhasil mengalahkan ular naga tersebut dan mengajak warga kampung untuk kembali. Dalam perjalanan pulang yang sangat lama, mereka dengan gagah berani mengarungi laut timur hingga Tidore.
ADVERTISEMENT
Ketangguhan tersebut membuat mereka diberi gelar sebagai Kurabesi oleh Sultan Tidore, yang sejak saat itu dikenal sebagai leluhur asal Korem yang pandai melaut.
Pesan moral: Dalam menghadapi sebuah tantangan kita tidak boleh mudah menyerah meski terasa begitu sulit. Jika bersungguh-sunguh semua permasalahan pasti bisa diatasi.

3. Gatotkaca Satria dari Pringgadani, Cerita Rakyat Pendek Asal Jawa Tengah

Ilustrasi pertempuran Gatotkaca sebagai salah satu cerita rakyat pendek. Sumber: Kemdikbud
Alkisah, Gatotkaca dikenal sebagai seorang pemuda yang begitu tampan dan sakti. Ia adalah putra dari Raja Werkudara dan Dewi Arimbi.
Dalam hidupnya, Gatotkaca tak bisa lepas dari pertempuran dan berbagai rintanga. Kehebatan Gatotkaca dalam bertempur sering menghantarkannya pada kemenangan.
Kemenangan inilah yang menjadikan para musuh-musuh peperangan Gatotkaca sangat memendam kebencian yang amat besar. Karena telah dibutakan oleh dendam dan benci, mereka berencana untuk melenyapkan Gatotkaca dengan berbagai macam cara.
ADVERTISEMENT
Pesan moral: Dendam yang didasari oleh amarah bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah karena akan menimbulkan hal-hal tidak baik.

4. Kisah Datu Pemberani, Cerita Rakyat Pendek Asal Kalimantan Selatan

Ilustrasi Kisah Datu Pemberani sebagai cerita rakyat pendek. Foto: pixabay/pexels
Kisah Datu Pemberani bercerita mengenai Datu Wani yang begitu berani dalam membela rakyatnya dari berbagai ancaman yang datang ke Desa Mandampa. Hal ini membuat masyarakat menggelarinya dengan sebutan Sang Pemberani.
Datu Wani alkisah memiliki sebuah keris sakti yang selalu dibawanya untuk melawan dan mengusir penjajah. Setelah Sang Datu pemberani ini meninggal dunia, keris saktinya dijadikan rebutan oleh ketujuh anaknya, sehingga menimbulkan perselisihan dan menjadikan bangsa Belanda memecah belah rakyat di desa.
Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena mereka kemudian berjuang bersama untuk melawan Belanda.
ADVERTISEMENT
Saat ini, cerita Datu Wani terkenal sebagai salah satu sejarah seorang pahlawan pembela tanah air.
Pesam moral: Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi adalah sebuah perbuatan terpuji seperti yang dikisahkan oleh Datu Wani dan anak-anaknya dalam mengalahkan Belanda untuk membela tanah air.

5. La Tadamparek Puang Rimaggalatung, Cerita Rakyat Pendek Asal Sulawesi Selatan

Ilustrasi seorang raja yang adil seperti yang ada pada cerita rakyat pendek. Foto: Mike/pexels
Kerajaan Palakka adalah kerajaan yang cukup makmur di bawah pemerintahan Raja Arung Palakka. Tak heran karena ia memimpin dengan begitu adil dan bijaksana sehingga sangat dicintai oleh rakyatnya.
Namun, di balik kesuksesannya dalam memimpin, sang raja begitu gelisah karena ia belum memiliki calon pewaris tahta padahal ia telah tua. Hal itu ditambah dengan anaknya, We Tenri Lawiyang, yang sudah menikah dengan keturunan Kerajaan Cinnotabi, La Tompiwanua, belum juga memiliki anak.
ADVERTISEMENT
Arung Palakka setiap hari berdoa kepada dewata agar ia diberikan cucu dari garis keturunannya sendiri. Ternyata kegelisahan sang raja dirasakan oleh rakyat Palakka dan mereka dengan tulus dan ikhlas juga ikut berdoa demi sang raja.
Pesan moral: Menjadi seorang pemimpin haruslah memerintah dengan adil dan bijaksana karena sudah menjadi tanggung jawab demi kepentingan rakyat.
Nah itu tadi 5 cerita rakyat pendek dan pesan moral di dalamnya. Kisah manakah yang begitu menarik perhatianmu?
(SYA)