Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 Ā© PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Cerita Rakyat Pendek, Yuk Simak 4 Kisah dengan Pesan Moral Ini!
8 Juli 2021 5:36 WIB
Ā·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:59 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jurnal Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara Karya La Ode Sidu (2015) milik La Ode Gusal menyebutkan, cerita rakyat menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa lalu, sehingga cerita ini tak hanya menghibur, tetapi memiliki pesan moral penting di dalamnya.
Cerita Rakyat Pendek
1. Cahaya Untuk Bonar, Sumatera Utara
Cahaya untuk Bonar menceritakan persahabatan antara Bonar dengan seekor sapi piaraan yang bernama Poltak. Poltak memiliki jasa besar dengan menyelamatkan Bonar dari kemisikinan setelah kedua orang tuannya meninggal.
Suatu hari Poltak melahirkan seekor anak sapi karena ketekunan Bonar dalam mengurus Poltak. Kemudian anak sapi tersebut diberikan kepada Bonar oleh seseorang yang disebut dengan Opung Sahala, karena ia menyukai ketekunan Bonar.
ADVERTISEMENT
Anak sapi tersebut akhirnya menjadi modal Bonar untuk melanjutkan sekolahnya hingga ia berhasil mengejar cita-cita impiannya.
Pesan moral: sesuatu yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh dan kerja keras akan membuahkan hasil yang baik.
2. Ana Halo, Nusa Tenggara Timur
Cerita rakyat pendek Ana Halo berkisah tentang kakak beradik, yakni Mai dan Peba. Mereka berdua merupakan anak yatim piatu yang miskin. Untuk bertahan hidup mereka berdua mencari sisa makanan dari orang kampung atau tumbukan jagung yang jatuh.
Suatu ketika Mai mengajak Peba pergi ke kebun peninggalan ayahnya dan mereka bertemu dengan kera yang dapat berbicara. Kera ini kemudian memberi beberapa butir biji padi, jagung, dan jali untuk ditanam.
Dari situlah akhirnya Mai dan Peba bercocok tanam hingga hasil panennya berlimpah ruah. Warga kampung yang senang melihat kemajuan hidup dari kakak beradik tersebut akhirnya mengikuti jejak dengan ikut bercocok tanam.
ADVERTISEMENT
Pesan moral: kita tidak boleh mudah menyerah dalam menjalani hidup dan wajib berusaha semaksimal mungkin hingga keberhasilan datang menghampiri.
3. Kisah Datu Pemberani, Kalimantan Selatan
Kisah Datu Pemberani bercerita tentang Datu Wani yang begitu berani dalam membela rakyatnya dari berbagai ancaman yang datang ke Desa Mandampa. Sejak itulah ia dijuluki Sang Pemberani.
Datu Wani ini memilii keris sakti yang selalu dibawa untuk melawan dan mengusir penjajah. Namun, setelah ia meninggal dunia, keris saktinya dijadikan rebutan oleh tujuh anaknya, sehingga menimbulkan perselisihan dan menjadikan bangsa Belanda memecah belah rakyat di desa.
Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena mereka kemudian berjuang bersama untuk melawan Belanda demi membela tanah air tercinta.
ADVERTISEMENT
Pesan moral: mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi adalah sebuah hal yang sangat terpuji.
4. Legenda Rawa Pening, Jawa Tengah
Legenda Rawa Pening adalah cerita rakyat pendek asal Jawa Tengah yang bercerita tentang anak bernama Baro Klinting dengan wujud seekor naga. Ia kemudian pergi ke Gunung Telomoyo untuk melepaskan kutukan dengan cara melilitkan tubuh naganya sampai ke puncak gunung.
Malangnya, badan Baro Klinting yang belum sepenuhnya menjadi manusia ini dipotong oleh sekumpulan warga desa, sehingga dengan keadaan lusuh dan penuh luka ia mendatangi desa namun ditolak oleh warga. Kemudian, ia menantang para warga untuk mencabut sebuah lidi yang menancap di tanah dan ajaibnya hanya ia yang mampu mencabutnya.
Pesan moral: pantang menyerah meskipun banyak halangan yang ditemui demi terwujudnya impian.
ADVERTISEMENT
Nah itu dia empat cerita rakyat pendek yang telah kamu simak. Dari cerita di atas, mana yang paling kamu sukai?
(SYA)