Daerah Penghasil Batik di Bali dan Sejarah Batik Bali

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
20 Februari 2023 16:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Daerah Penghasil Batik di Bali. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Daerah Penghasil Batik di Bali. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa daerah penghasil batik di Bali. Kota yang terkenal lekat dengan budaya ini memang punya sejarah batik yang panjang.
ADVERTISEMENT
Bali kaya akan kerajinan batik. Jadi, jika liburan ke Bali, kamu pasti bisa menemukan beragam batik Bali yang cantik dan filosofis.
Namun, sebelum berbelanja batik dengan puas, simak dulu sejarah batik di Bali dan daerah penghasil batik di Bali yang terkenal.

Sejarah Batik Bali

Daerah Penghasil Batik di Bali. Foto: Pixabay
Perkembangan industri batik Bali dimulai sekitar tahun 1970-an. Salah satu pelopor industri batik di Bali adalah Pande Ketut Krisna yang berasal dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati Gianyar, Bali.
Di awal industri, Pande Ketut Krisna hanya menggunakan teknik batik cap sederhana. Ia dibantu alat tenun manual yang biasa disebut dengan Alat Tenun Bukan Mesin. Alat tenun manual ini pun awalnya berjumlah 5 buah alat saja.
ADVERTISEMENT
Pada waktu itu, masyarakat Bali lebih sering menggunakan batik dalam berbagai aktivitas keagamaan atau ritual adat. Mereka menggunakan kain batik yang diikat di bagian pinggang. Ada juga menjadikan sebagai ikat kepala (udeng).
Seiring perkembangannya, batik Bali akhirnya bisa ditemukan pada suvenir atau barang koleksi lainnya. Coraknya makin beragam dan menarik perhatian wisatawan.
Pengrajin batik semakin berinovasi, dengan menggabungkan motif batik Bali tradisional dan modern. Misalnya, menggambar motif kura-kura, naga, burung bangau, atau rusa. Kemudian diberi sentuhan modern dari segi warna kain atau corak yang lebih modern lainnya.
Pengrajin juga tidak gentar untuk menggabungkan motif batik Bali tradisional dengan motif yang berasal dari luar Bali. Misalnya, mengadopsi corak binatang kangguru yang merupakan ciri khas negara Australia, lalu dipadukan dengan corak fauna Bali.
ADVERTISEMENT

Daerah Penghasil Batik di Bali

Daerah Penghasil Batik di Bali. Foto: Shutterstock
Ada banyak daerah penghasil batik di Bali. Namun, tentu yang paling tua adalah kota tempat Pande Ketut Krisna berasal, yakni desa Batubulan, Gianyar.
Desa Batubulan terkenal dengan batik tenun Cap Galuh Batubulan. Jika kamu wisatawan yang pengin melihat langsung kerajinan batik bali dibuat, kamu bisa ke lokasinya langsung, di Jalan Raya Batubulan, Banjar Tegehe, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Jam buka pertenunan batik di Batubulan mulai dari pukul 07:30 hingga 18:00 WITA. Hampir setiap hari, pusat kerajinan batik tenun cap Galuh Batubulan ini ramai dikunjungi wisatawan, jadi pastikan kamu tidak melewatkan destinasi wisata ini.
Kawasan Desa Kesiman, Denpasar juga salah satu daerah penghasil batik di Bali. Terdapat Kampung Batik Tohpati di sini.
ADVERTISEMENT
Kampung Batik Tohpati adalah pusat ragam batik di Bali. Wisatawan bisa menonton proses pembuatan batik di sini, mulai dari batik asli yang digambar tangan, hingga batik tenun yang diproses secara tradisional.
Lokasi Kampung Batik Tohpati bisa kamu capai dengan berkendara sekitar 30 menit dari daerah Kuta atau Bandara Denpasar. Kalau kamu dari Sanur atau pusat ibukota, hanya dibutuhkan hanya 10 menit berkendara.
Nah, itulah beberapa daerah penghasil batik di Bali. Semoga informasi ini membantu, ya!
(DEL)