Gerakan Makan Nasi Telur Ceplok Plus Kecap Manis untuk Menghindari Panic Buying

Telur Ceplok Foto: Thinkstock

Di tengah merebaknya virus corona yang melanda Indonesia, kamu tentu pernah memikirkan bagaimana kalau stok barang di swalayan dan pasar akan habis, bukan?

Kejadian tersebut dikenal dengan panic buying, masyarakat cenderung membeli barang dengan jumlah yang banyak untuk stok di rumah. Namun, sebenarnya kamu tidak perlu takut dengan kondisi ini, lho.

Kok bisa? Soalnya baru-baru ini, Edward Suhadi mencoba mengkampanyekan bagaimana seharusnya kita menyikapi kejadian ini. Ia membagikan melalui media sosial Twitter dan Instagramnya.

Dalam narasinya, Edward mengatakan, bahwa manusia sangat suka dengan lauk yang satu ini. Yap, nasi telur ceplok. Ia mencoba melihat dari sisi kesehatan bahwa setiap orang hanya membutuhkan kalori sekitar 1.500-2.000 saja per harinya. Sedangkan nasi telur ceplok dengan kecap manis kalorinya sudah hampir mencapai 500.

Ia mengimbau ketika setiap orang membeli sesuai kebutuhannya, maka kelangkaan barang tidak akan terjadi. Karena stok makanan dan barang juga dibutuhkan untuk mereka yang sakit, terlebih bagi mereka yang melindungi diri seperti dokter dan perawat.

Antrean pembeli masker di JakMart Pasar Pramuka, Jakarta, Jumat (6/3). Foto: Ema Fitriyani/kumparan

Nah, kalo panic buying terjadi, nanti harga-harga akan mahal. Belum lagi suasana mencekam yang akan timbul setelah itu.

Ia mengingatkan lagi kalau dampak dari corona ini enggak akan sampai membuatmu mengais makanan seperti zaman perang. Dan, lebih menekankan kepada sekeliling yang membutuhkan.

"Pokoknya, setiap kamu takut, inget sama nasi panas sama telur ceplok saya barusan, cukup, kan? Enak lagi," ungkapnya sambil menghabiskan nasi dan telurnya.

Edward menutup narasinya dengan mengutip perkataan dari Michelle Obama, "Kamu enggak bisa bahagia, kalau cuma kamu satu-satunya yang bahagia," katanya.

Gerakan tersebut mendapat banyak respons dari warganet mulai dari kepengin juga makan nasi telur hingga membagikan foto suasana swalayan terdekat.

Pemilik akun @ciloqciliq misalnya, mengatakan, "Demi apa aku lansung kepengen makan nasi telor dan kecap."

Sama halnya dengan @tariknapas, "Beneran ternyata, terimakasih sarannya kak..." sambil mengirim gambar nasi dengan telur.

Apakah kamu masih tetap menjadi panic buying ketika ada nasi telur ceplok di rumah?