Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Jenis Manusia Purba, Makhluk Hidup di Zaman Pra-Aksara
14 Juli 2021 6:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jenis manusia purba memang selalu membuat orang bertanya-tanya. Misalnya saja pertanyaan seperti siapa itu manusia purba? Kapan manusia purba itu hidup? Siapa yang menemukan keberadaan manusia purba? Untuk menjawab hal ini, yuk kita bahas bersama!
ADVERTISEMENT
Manusia purba, menurut buku Sejarah Indonesia (2014) oleh Amurwani Dwi L dkk, adalah manusia yang tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya dan hidup pada zaman pra-aksara. Lantas apa itu zaman pra-aksara?
Zaman pra-aksara adalah masa di mana ketika kehidupan manusia belum mengenal tulisan. Pra-aksara sendiri terdiri dari dua kata yakni pra yang memiliki arti sebelum dan aksara yang memiliki arti tulisan.
Nah, karena belum mengenal tulis-menulis maka untuk dapat mengetahui sejarah dan hasil kebudayaan manusia yang hidup pada zaman itu kita bisa melihat sisa-sisa peninggalan yang ditemukan.
Akhir dari zaman pra-aksara adalah ketika manusia mulai mengenal tulisan. Diperkirakan, masa aksara memasuki kepulauan Indonesia pada abad ke-5 M.
Jenis manusia purba Indonesia
Berdasarkan hasil penemuan dan penelitian oleh para ahli, berikut merupakan jenis manusia purba di Indonesia yang hidup pada zaman pra-aksara.
ADVERTISEMENT
1. Jenis Meganthropus
Jenis manusia purba Meganthropus ditemukan di Sangiran pada tahun 1936 dan 1941. Penelitian oleh Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald, seorang ahli paleontologi dan geologi, menghasilkan penemuan fosil rahang manusia yang berukuran besar.
Dilansir melalui laman museum.geology.esdm.go.id, Koeningswald berhasil menemukan rahang atas dan bawah milik fosil yang kemudian dinamakan sebagai Meganthropus Paleojavanicus.
Meganthropus Paleojavanicus sendiri berarti manusia raksasa dari Jawa. Ia mempunyai rahang kuat, berbadan tegap, dan memakan tumbuh-tumbuhan. Diperkirakan jenis manusia purba ini hidup pada masa Pleistosen Awal.
2. Jenis Pithecanthropus
Jenis manusia purba Pithecanthropus didasari atas penelitian yang dilakukan oleh Eugene Dubois di Desa Kedungbrubus yang ada di Madiun dan Desa Trinil yang ada di Ngawi, Jawa Timur, pada 1890.
ADVERTISEMENT
Manusia purba ini dinamakan sebagai Pithecanthropus Erectus yang berarti manusia kera yang berjalan tegak. Mengapa dinamai demikian? Alasannya karena kerangka manusia yang ditemukan masih memiliki tanda-tanda kera.
Jenis Pithecanthropus ternyata juga ditemukan di Mojokerto, sehingga hadirlah jenis manusia purba yang disebut Pithecanthropus Mojokertensis. Jenis manusia purba yang satu ini paling banyak ditemukan di Indonesia dan diperkiran hidup pada masa Pleistosen Tengah.
3. Jenis Homo
Fosil dari jenis manusia purba bernama Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak dan dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-kawannya.
Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa fosil tersebut masuk ke dalam jenis Homo dengan ciri-ciri, yakni bermuka lebar dengan dahi, hidung, dan mulut yang menonjol. Uniknya, bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan fisik manusia saat ini.
ADVERTISEMENT
Manusia purba jenis Homo ini hidup dan berkembang sekitar 40.000-25.000 tahun yang lalu serta persebarannya juga sampai di Filipina dan Cina Selatan. Jenis manusia purba Homo sendiri dibagi ke dalam beberapa spesimen:
1. Homo Wajakensis
Homo Wajakensis berarti manusia wajak. Fosil dari spesimen Homo sapiens ini ditemukan oleh B.D. van Rietschoten pada tahun 1889 dengan ciri fisik:
2. Homo Floresiensis
Homo floresiensis atau Manusia Liang Bua ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood pada 2003 lalu dengan ciri fisik:
Nah, itu informasi mengenai jenis manusia purba. Bagaimana? Sudah sedikit lebih mengenal cikal bakal nenek moyang kita bukan?
ADVERTISEMENT
(SYA)