Meski Tak Lulus SD, Kini Punya Deretan Mal Mewah dengan Kekayaan Rp 54 Triliun

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
31 Maret 2020 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Plaza Indonesia Foto Instagram @plazaindonesia
zoom-in-whitePerbesar
Plaza Indonesia Foto Instagram @plazaindonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang tidak tahu mal Plaza Indonesia dan FX Sudirman? Yup, mereka adalah salah dua mal besar di Jakarta yang banyak diburu sebagai tempat wisata belanja.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka kalau pemilik dua mal besar itu ternyata hanya lulusan Sekolah Dasar atau SD. Bagiamana mungkin? Nah, berikut kisah inspiratifnya.
Adalah Eka Tjipta Widjaja, pengusaha sukses Indonesia yang berhasil mendirikan perusahaan raksasa Sinar Mas Group. Saat kecil kehidupannya terbilang pas-pasan, bahkan terlilit utang dengan rentenir. Eka dan keluarganya hidup dari hasil jualan toko kecil milik orang tuanya di Makassar.
Setelah tamat SD, Eka tidak melanjutkan pendidikan karena masalah ekonomi keluarganya. Tak putus asa, Eka memutuskan untuk mengisi waktunya dengan berjualan biskuit dan kembang gula. Usaha Eka berkembang setelah 2 bulan, kemudian ia membeli becak untuk memuat dagangannya setiap hari.
Di masa jayanya dalam berdagang, tiba-tiba Jepang datang menyerbu Indonesia, termasuk Makassar yang seketika membuat usahanya hancur. Eka menganggur total tak ada barang yang bisa dijual. Bahkan uang tabungan hasil dari jerih payahnya selama ini habis untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
ADVERTISEMENT
Di tengah keterpurukannya, sebuah ide muncul di otak anak remaja ini untuk menjual makanan bagi tentara Jepang yang sedang bekerja di wilayahnya. Saking bersemangatnya, Eka sudah mulai berjualan sejak jam 7 pagi, namun tak kunjung ada pembeli.
Setelah usaha makanannya gagal Eka mencari cara lain untuk mencari uang. Eka menjadi seorang kontraktor kuburan untuk orang kaya dengan memanfaatkan sisa semen yang digunakan tentara Jepang untuk membuat bangunan. Eka bahkan mampu membayar tukang saat itu untuk membantunya, namun usahanya berhenti ketika stok semennya habis dan berganti menjadi pedagang kopra dengan berlayar ke Selayar.
Eka mendapatkan keuntungan sangat besar dari usahanya yang satu ini. Usahanya benar-benar melesat di era orde baru, sehingga ia bisa membangun berbagai usaha, seperti PT Tjiwi Kimia yang memproduksi 10 ribu hingga 600 ribu ton kertas setiap tahunnya. Hal itulah yang melatar belakangi berdirinya CV Sinar Mas.
ADVERTISEMENT
Kesuksesannya berlanjut dan Eka memberanikan diri untuk membeli perkebunan kelapa sawit di Riau seluas 10 ribu hektare, serta pabrik teh seluas seribu hektare. Tak sampai di sana, Eka juga melebarkan sayapnya ke bidang perbankan dengan membeli Bank Internasional Indonesia (BII) yang awalnya hanya memiliki 2 cabang hingga memiliki 40 cabang dan aset Rp 9,2 triliun di tangan Eka.
Tak puas dengan bisnis kopra, kelapa sawit, kertas dan perbankan, Eka merambah ke bisnis properti dengan mendirikan Sinar Mas Group, kemudian membangun apartemen seperti Green View dan Ambassador, kemudian pusat perbelanjaan seperti ITC Mangga Dua, Plaza Indonesia, FX Sudirman dan tentunya Plaza Sinarmas.
Kisah suksesnya membuat Eka menjadi salah satu dari 3 orang terkaya di Indonesia versi majalah Globe Asia 2008. Konon kekayaan Eka Widjadja ditaksir mencapai Rp 54 Triliun.
ADVERTISEMENT