news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengertian Revenge Travel, Fenomena "Balas Dendam" Pasca Pandemi

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
29 April 2022 7:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/9/2021). Foto: Fauzan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang pesawat berjalan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/9/2021). Foto: Fauzan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Revenge travel adalah sebuah fenomena yang dikhawatirkan terjadi terkait pelonggaran aturan protokol Covid-19. Seperti diketahui, pandemi Covid-19, masih menjadi masalah global yang dialami oleh seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya telah dikerahkan pemerintah yang berwenang untuk menangani kasus ini. Mulai dari diberlakukannya lockdown, karantina, isolasi mandiri, sampai yang saat ini tengah digalakkan adalah pemberian vaksin massal.
Berbagai upaya tersebut pun akhirnya membuahkan hasil seiring dengan menurunnya angka kasus positif Covid-19. Hal tersebut juga diikuti dengan pelonggaran beberapa aturan terkait mobilitas masyarakat.
Pemerintah mulai membuka kembali sektor pariwisata favorit, yang memungkinkan masyarakat untuk travelling. Meski tetap harus memenuhi beberapa persyaratan, banyak masyarakat yang sudah tidak ragu lagi untuk merencanakan liburan.
Namun, tahukah kamu, jika bisa dikatakan, rencana liburan tersebut adalah bentuk dari revenge travel? Lantas, apa sebenarnya pengertian revenge travel? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Pengertian Revenge Travel

Ilustrasi liburan Foto: Shutterstock
Revenge travel, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti "wisata balas dendam". Disadur dari Moneycontrol, revenge travel adalah fenomena perjalanan wisata yang dilakukan seseorang sebagai bentuk balas dendam terhadap berbagai kejenuhan dengan berbagai aturan selama gelombang Covid-19.
Tak bisa dipungkiri, keterbatasan aktivitas selama masa pandemi membuat banyak orang merasa bosan dengan rutinitas sehari-hari karena lockdown, serta waktu yang terbatas untuk bepergian ke suatu tujuan.
Kebiasaan ini berasal dari fakta bahwa masyarakat telah menghabiskan lebih dari satu tahun dalam masa lockdown dan mengalami apa yang digambarkan sebagai "kelelahan pembatasan" yang meningkat karena kegiatan monoton.
Fenomena revenge travel telah dialami hampir di seluruh dunia ketika pemerintah melonggarkan pembatasan setelah gelombang Covid-19. Namun, wisata balas dendam ini sering menyebabkan peningkatan kasus virus corona karena banyak orang tidak mengikuti panduan yang sesuai dengan protokol Covid-19 saat bepergian.
ADVERTISEMENT

Awal Mula Istilah Revenge Travel

Istilah revenge travel bermula ketika Kota Manali, India menghebohkan dunia beberapa waktu lalu. Hal tersebut lantaran banyaknya wisatawan yang mengunjungi kota itu di tengah terjadinya gelombang kedua kasus pandemi Covid-19 di India, juga beberapa negara lain di dunia.
Karena hal itulah, kemudian muncul istilah revenge travel, yang menggambarkan sebagai perjalanan wisata yang dilakukan oleh masyarakat sebagai balas dendam akibat jenuh terhadap berbagai aturan pembatasan dan lockdown yang diberlakukan selama pandemi.
Ilustrasi traveling saat new normal. Foto: Travel Trip
Berkaca dari kejadian tersebut, menjelang masa libur Lebaran, fenomena revenge travel juga dikhawatirkan dapat terjadi di Indonesia. Apalagi, vaksinasi Covid-19 dosis penuh hingga booster telah mencakup banyak wilayah. Masyarakat semakin percaya diri untuk melakukan liburan dan berkunjung ke tempat-tempat wisata yang riskan menjadi sumber kerumunan.
ADVERTISEMENT
Itu dia pengertian dari revenge travel, fenomena wisata balas dendam yang dikhawatirkan dapat memicu kembali gelombang Covid-19. Oleh karena itu, jangan sampai kamu mengabaikan protokol kesehatan dan selalu memproteksi diri di mana pun kamu berada, ya. Agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindarkan. Stay safe!
(AFG)