Pernah Jadi Buruh Kasar, Kini Jualan Keripik Buah Untung Rp 252 Juta

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
Konten dari Pengguna
2 April 2020 18:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses produksi Vigour. Foto: Facebook UD Jayadi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses produksi Vigour. Foto: Facebook UD Jayadi
ADVERTISEMENT
Bisnis kuliner di Indonesia dari dulu hingga kini memang tidak pernah ada habisnya. Termasuk bisnis keripik yang mungkin banyak orang tidak menyangka akan menjadi besar.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan lelaki kelahiran Kasembon, Kabupaten Malang yang satu ini. Ia mengawali bisnis kuliner keripik di tahun 2005. Namun sebelumnya sudah banyak pelajaran hidup yang dia alami hingga kini.
Seperti apa perjuangannya selama ini hingga bisa miliki bisnis kuliner keripik buah ini?
Ilustrasi pekerja. Foto: shutterstock
Benar kata orang, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Demikian pula yang dialami oleh Jayadi. Ia kini berhasil mengolah 3 kuintal nangka menjadi keripik seberat 60 kilogram, belum lagi buah-buahan lainnya.
Siapa sangka, ia dulunya merupakan buruh kasar di pabrik kayu. Namun merasa kurang dalam penghasilan, akhirnya ia banting setir ke usaha bengkel bubut.
Ia membuka bengkel bubut itu di rumahnya sendiri, Kelurahan Temas, Batu, Jawa Timur. Setiap hari ia berteman mesin bubut, las.
ADVERTISEMENT
Dari situ ia berhasil mendapatkan pelanggan dari pengusaha makanan ringan dan minuman kemasan.
Setiap tahun ia banyak menerima pesanan mesin produksi, dari situ ia memiliki pikiran untuk membuat mesin produksinya sendiri. Meskipun ia tidak memiliki pengalaman berbisnis makanan, ia tetap memproduksi mesin makanan ringannya sendiri.
Ia memilih mengolah buah untuk dijadikan keripik karena bahannya yang mudah didapat. Akhirnya ia mengumpulkan niat untuk membuat mesin penggoreng yang dilengkapi dengan penyerap uap air.
Berbagai ujian pun datang. Di awal, ia sempat mengalami kendala keripiknya tidak terlalu renyah, dan permasalahan tersebut ia alami lebih dari 100 kali percobaan.
Di tengah percobaannya itu, semua karyawannya minta berhenti karena merasa rugi tidak digaji. Belum lagi ketika memasarkan masih belum ada yang bisa balik modal, hal tersebut membuatnya merasakan modal awal Rp 54 juta seperti hilang begitu saja.
ADVERTISEMENT
Namun ia tidak patah semangat, Jayadi terus melakukan perbaikan dan evaluasi dari hal-hal yang kurang. Ia juga banyak belajar dari orang lain yang sudah berkecimpung di bidang itu terlebih dahulu.
Ilustrasi keripik buah. Foto: Shutterstock
Berkat kesabaran dan keuletannya, kini camilan keripik Vinegar yang dikibarkannya memiliki daya saing yang bagus di pasaran. 19 jenis buah dan sayur juga berhasil diciptakan untuk menjadi olahan keripik ala Vinegar.
Berkat hal itu, kini ia memiliki 2 gerai yang terletak di Kompleks Ruko Batu Galleria dan di Jalan Raya Mojorejo. Dari situ, ia juga sudah mendistribusikan ke seluruh pulau di Indonesia dengan modal 4 mesin produksi yang dimilikinya.
Kini ia memiliki omzet mencapai Rp 252 juta setiap bulannya. Belum lagi minuman sari buah dan kue yang juga diproduksinya.
ADVERTISEMENT
Berkat kerja kerasnya, ia berhasil mendapatkan penghargaan dari banyak pihak, di antaranya penghargaan UMKM produsen makanan sehat dari Deputi Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Negara Koperasi UKM di tahun 2007.
Kini Jayadi sudah berhasil membuktikan segala usaha dan jerih payahnya yang bisa bersaing dengan 62 industri lain yang bergerak di bidang produksi camilan di Kota Batu. Seperti yang kita tahu, Batu merupakan salah satu kota wisata di Jawa Timur.
Apakah kamu juga ingin mendirikan bisnis kuliner keripik buah seperti yang Jayadi lakukan?