Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Rumah Adat Aceh, Ini Bangunan yang Kokoh Melawan Gempa dan Tsunami
22 Mei 2021 7:35 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu rumah adat Aceh adalah Rumoh Aceh. Pada buku berjudul Arsitektur Rumah Tradisional Aceh karya Herman R.N. (2018), Rumoh Aceh diambil dari kata rumoh yang memiliki arti rumah dan kata Aceh yang berarti Aceh. Rumah ini merupakan identitas sekaligus gambaran dari kehidupan masyarakat Aceh.
Filosofi Bangunan Rumoh Aceh
Rumoh Aceh adalah rumah panggung yang memiliki tiga bagian utama yaitu serambi depan, serambi tengah, dan serambi belakang.
Rumah ini dibuat sebagai rumah panggung, dengan jarak antara lantai rumah dan tanah yang mencapai 2,5 meter karena memiliki filosofi tersendiri.
Pertama, jarak antar lantai rumah dan tanah yang ada menciptakan ruang bawah, yang biasa digunakan masyarakat Aceh pada zaman dulu untuk tempat rehat, tempat bermain, menyimpan hasil tani, dan hasil laut, hingga menumbuk beras.
ADVERTISEMENT
Kedua, rumah panggung Aceh ini berfungsi sebagai langkah preventif terhadap serangan hewan buas maupun banjir yang datang secara tiba-tiba.
Bangunan Rumoh Aceh juga memiliki atap lancip berbentuk segitiga yang disebut dengan bubong. Oh ya, atap dan bangunan rumah tradisional ini selalu menghadap ke timur dan barat.
Karena banyak yang sengaja dihadapkan ke barat, jika bertamu ke Rumoh Aceh, umat muslim tidak perlu lagi bertanya ke mana arah shalat karena rumah yang menghadap ke barat berarti secara otomatis akan menghadap kiblat. Hal ini sesuai dengan identitas masyarakat Aceh yang menganut agama Islam.
Selain filosofi religius, desain rumah yang menghadap ke barat dan ke timur juga bertujuan untuk melindungi bangunan rumah dari angin badai yang seringkali datang dari dua arah tersebut.
ADVERTISEMENT
Konstruksi Bangunan Rumoh Aceh
Rumah adat Aceh yang satu ini juga secara geografis terletak di pulau Sumatera, di mana fenomena alam seperti gempa bumi dan tsunami menjadi hal yang wajib diperhitungkan.
Oleh karena itu, Rumoh Aceh memiliki konstruksi kokoh sehingga bisa dikatakan sebagai rumah yang tahan terhadap gempa. Hal ini terbukti saat terjadi musibah gempa sekaligus tsunami pada 2004 lalu, bangunan hunian tradisional ini masih kokoh berdiri, tidak roboh, bahkan tidak retak.
Rahasia kokohnya rumah ini adalah tiang penyangga dan pasak. Tiang penyangga ini terbuat dari kayu balok padat berukuran 20-35 cm di mana untuk rumah ukuran sederhana, tiangnya mencapai 16 buah. Sedangkan pasak adalah pengait yang menggantikan paku.
Selain gempa dan tsunami, bencana banjir dan angin kencang juga tidak mempan pada rumah ini, karena sebuah pohon kayu besar yang terletak di samping rumah.
ADVERTISEMENT
Jadi, ketika banjir datang, pohon tersebut akan ditebang untuk menahan arus air agar tidak langsung menghantam badan rumah dan ketika angin berhembus sangat kencang, sang pohon akan mengalihkan angin agar tak mengenai rumah.
Wah setelah menyimak informasi di atas, ternyata rumah adat Aceh yang bernama Rumoh Aceh ini benar-benar luar biasa! Bagaimana? Tentu rasanya bangga sekali ya Indonesia memiliki hunian tradisional yang begitu kokoh.
(SYA)