Konten dari Pengguna

Rumah Adat Honai, Ini Dia Fakta Uniknya!

Viral Food Travel
Berita viral seputar Food dan Travel
20 Mei 2021 5:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah adat Honai. Sumber: Taman Mini Indonesia Indah
zoom-in-whitePerbesar
Rumah adat Honai. Sumber: Taman Mini Indonesia Indah
ADVERTISEMENT
Rumah adat Honai terkenal sebagai salah satu hunian tradisional asal Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Suku asli Papua yang satu ini hidup di ibu kota Kabupaten Jayawijaya, yakni Wamena.
ADVERTISEMENT
Rumah adat Papua milik Suku Dani ini dapat dijumpai di sebuah lembah bernama lembah Baliem yang memiliki ketinggian sekitar 1.600-1.700 di atas permukaan laut. Melalui laman Portal Informasi Indonesia, disebutkan bahwa Honai pertama kali ditemukan oleh Richard Archbold dalam ekspedisinya pada tahun 1983 lalu.

Selain fakta di atas, masih terdapat hal unik mengenai Honai. Penasaran? Yuk simak fakta unik dari rumah adat Honai berikut ini!

Bisa Nikmati Sensasi Tinggal di Honai saat Festival Budaya Lembah Baliem
Rumah adat Honai. Sumber: Diskominfo Jayawijaya
Rumah adat Honai ternyata bisa dinikmati oleh masyarakat umum, lho. Gak percaya? Dilansir dari laman Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, terdapat tiga kampung wisata yakni Obia, Soroba, dan Yali Mebel yang menyediakan sebuah wisata menginap di rumah Honai ala Suku Dani, yang dikelola secara langsung oleh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Objek wisata yang sangat menarik ini per malamnya dibanderol sekitar Rp 200.000 sampai Rp 250.000 untuk satu orang. Dengan tarif tersebut, wisatawan sudah mendapatkan fasilitas berupa tempat tidur, makanan tradisional, dan juga keamanan.
Menikmati sensasi tinggal di Honai ini ditawarkan pada setiap tahunnya di tanggal 7-9 Agustus pada saat Festival Budaya Lembah Beliem berlangsung. Faktanya, festival budaya ini merupakan festival tertua yang ada di Papua, lho!
Tradisi Bakar Batu Masyarakat Suku Dani Saat Membangun Honai
Ilustrasi bakar batu saat membangun rumah adat Honai. Foto: Ricky Febrian/kumparan
Tradisi bakar batu Suku Dani merupakan sebuah kebiasaan makan bersama saat sedang membangun rumah adat Honai. Dikutip dari Rumah Bundar yang ditulis oleh Fangnania T. Rumthe (2018), keluarga yang sedang membangun Honai akan mengajak saudara dan kerabat untuk makan.
ADVERTISEMENT
Dilansir melalui laman indonesia.go.id, tradisi bakar batu ini biasa disebut dengan kit oba isago. Bakar batu merupakan ritual memasak bersama-sama yang mempunyai makna mendalam. Tradisi ini adalah sebuah bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan juga merupakan sebuah perwujudan dari rasa solidaritas yang begitu kuat.
Honai Rumah Mungil yang Ternyata Bertingkat
Rumah adat Honai. Sumber: Kementerian PUPR
Siapa yang menyangka bahwa rumah berbentuk bulat yang mungil ini ternyata dibuat bertingkat? Buku Rumah Bundar (2018) menyebutkan bahwa Suku Dani akan tidur di lantai atas yang beralaskan sebuah alas tidur bernama tikar lakop serta akan menghamparkan rerumputan kering agar merasa lebih hangat. Sementara lantai bawah Honai dipakai oleh hewan peliharaan untuk tidur.
Beragam Fungsi Honai
Rumah adat Honai. Sumber: Kementrian ESDM
Selain sebagai tempat tinggal, Honai ternyata juga digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil ladang ataupun umbi-umbian. Selain itu, rumah bulat berbentuk layaknya jamur ini juga merupakan tempat untuk menyimpan peralatan perang dan peralatan yang digunakan untuk berburu.
ADVERTISEMENT
Fakta unik lainnya adalah rumah Honai juga dipakai sebagai tempat pengasapan mumi yang bisa ditemukan di Desa Aikima dan Desa Kerulu.
Nah itu tadi fakta-fakta unik dari rumah adat Honai. Tidak ada yang menyangka bahwa hunian tradisional ini ternyata punya sisi unik tersendiri ya!
(SYA)