Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Rumah Adat Papua, Ada 3 Jenis selain Honai
18 Mei 2021 5:18 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari banyaknya suku ini, tentunya ada beragam jenis rumah adat yang ditinggali oleh para suku tradisional di Papua. Mungkin yang diketahui saat ini hanya Honai, namun ternyata terdapat rumah adat yang lain lho. Penasaran?
Berikut 3 rumah adat Papua yang wajib kita kenal selain rumah Honai yang bersumber dari Jurnal Karakteristik Arsitektur Tradisonal Papua (2014) milik Nur Fauziah.
1. Rumah Adat Kariwari Suku Tobati
Suku tradisional Tobati menghuni pesisir teluk Yotefa. Karena lokasinya di pesisir, pola pemukiman rumah ini dibangun secara sejajar dengan formasi dua deret dan berhadapan satu sama lain mengikuti garis pantai.
Karena terletak di pesisir pula, posisi rumah Kariwari adalah tegak lurus sesuai dengan arah angin serta gelombang. Letaknya juga berdekatan dengan anggota keluarga yang lain, karena memperhitungkan faktor kebersamaan dan juga keamanan.
ADVERTISEMENT
Rumah adat Kariwari memiliki bentuk persegi empat dengan susunan tiga atap rumah yang berbentuk limas atau perisai. Material yang digunakan untuk membangun rumah adat ini adalah bahan-bahan dari alam, yang ada di sekitar lokasi tinggal.
Bangunan rumah ini terdiri atas rumah sway (hunian), mau atau kariwari (tempat pemujaan), dan keramba (tempat menangkap ikan yang ada di bawah rumah).
2. Rumah Adat Suku Mee
Suku Mee tinggal di pegunungan, oleh karena itu rumah tradisional suku ini terletak dan terpencar di daerah pegunungan. Rumah Suku Mee ini juga memiliki pola pemukiman yang mengikuti alur dari perbukitan, jalur jalan, dan juga aliran sungai.
Rumah adat dari salah satu suku di Papua ini memiliki bentuk persegi empat, berbentuk rumah panggung, memiliki bagian kepala, badan, dan juga kaki rumah. Pintu dan jendela pada rumah adat Papua yang satu ini juga sangat minim, dari segi jumlah maupun ukurannya.
ADVERTISEMENT
Material rumah adat Suku Mee terbuat dari kulit kayu, daun pandang, dan alang-alang. Untuk dindingnya, rumah ini tersusun atas kulit kayu serta papan cincang. Sementara untuk mengikat antar sambungan material rumah, rumah adat Suku Mee menggunakan rotan dan juga tali.
Bangunan rumah adat Suku Mee terdiri atas yame owa (hunian laki-laki), yagamo owa (hunian perempuan), rumah honai suku Mee (hunian laki-laki ataupun perempuan), yuwu owa (rumah pesta adat), daba owa (rumah pondok untuk beristirahat di hutan), bedo owa (kandang ayam), dan ekina owa (kandang babi).
3. Rumah Adat Kaki Seribu Suku Arfak
Rumah adat Papua yang bernama rumah Kaki Seribu ini adalah rumah tradisional yang dihuni oleh Suku Arfak yang tinggal di pegunungan sehingga secara geografis rumah ini terpencar di lereng pegunungan dan juga hutan.
ADVERTISEMENT
Suku Arfak sengaja membangun rumah Kaki Seribu di atas lereng dan hutan serta jauh dari sumber air dan menghindari area terbuka demi faktor keamanan.
Bentuk dari rumah adat Kaki Seribu adalah persegi empat, termasuk rumah panggung yang terdiri atas tiga bagian, yakni bagian kepala, badan, dan kaki rumah. Terdapat satu sampai dua pintu dan tidak tersedia jendela di rumah adat Papua yang satu ini.
Nah, itu dia 3 rumah adat Papua selain rumah Honai yang wajib kita kenal. Mana rumah adat yang ingin kamu lihat secara langsung?
(SYA)