Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Rumah Adat Papua: Mengenal Karakteristik Arsitektur Bangunan Tradisionalnya
21 April 2021 19:16 WIB
Tulisan dari Viral Food Travel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Budaya yang masih lestari hingga saat ini adalah rumah adatnya. Rumah adat Papua memiliki karakter arsitektur yang berlandaskan kondisi sosial dan budaya yang ada. Terdapat suku yang mendiami rumah-rumah tradisional tersebut.
Menurut jurnal Karakteristik Arsitektur Tradisonal Papua (2014:21-24) yang ditulis Nur Fauziah, karakter arsitektur dapat dilihat dari letak geografis, bentuk geometris, pola permukiman, dan juga material yang digunakan dalam bangunan rumah tradisional milik masyarakat Papua.
Karakteristik Arsitektur Rumah Adat Suku Asmat
Suku Asmat terletak di pesisir pantai sehingga pola permukiman salah satu suku di Papua ini berderet secara linier mengikuti garis pantai. Bangunan rumahnya pun terletak sepanjang garis pantai yang dekat dengan sungai.
Bentuk geometris rumah adat suku Asmat ini adalah persegi empat dan juga panggung. Material untuk atap menggunakan tanaman sagu dan nipah. Dindingnya terbuat dari kulit kayu, gaba-gaba, dan papan cincang.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Arsitektur Rumah Adat Suku Arfak
Secara geografis, masyarakat suku Arfak bermukim di daerah pegunungan. Oleh karena itu, pola permukimannya terpencar di lereng pegunungan dan juga hutan. Suku Arfak tinggal jauh dari sumber air dan menghindari area terbuka demi faktor keamanan.
Rumah tradisional ini memiliki satu sampai dua pintu tanpa daun jendela dengan penutup atap menggunakan kayu, rumput ilalang, dan daun jerami. Dinding dan lantainya terbuat dari kulit kayu yang pipih. Bentuk geometris dari rumah adat ini persegi empat dengan panggung dan terdiri atas bagian kepala, badan, dan kaki.
Karakteristik Arsitektur Rumah Adat Suku Maybrat, Imian, Sawiat
Terletak di pegunungan dan pesisir lantai membuat bangunan rumah ini memiliki pola permukiman alur perbukitan yang jalur jalannya adalah aliran sungai dengan pola yang terpencar.
ADVERTISEMENT
Sementara bagi masyrakat yang ada di pesisi pantai, polapermukiman mengikuti garis pesisir pantai dengan pola yang sama yaitu terpencar.
Bentuk geometri dari rumah adalah persegi yang juga terdiri atas kepala, badan, hingga kaki. Material yang digunakan sebagai penutup atap adalah dedaunan seperti daun sagu dan rumbino. Dindingnya terbuat dari kulit kayu, papan kayu dan gaba-gaba.
(SYA)